13. KENAPA? (5)

631 35 4
                                    

Entah kenapa hari ini Naruto ingin sekali membawa mobil ke sekolah, mungkin karna dia sudah lama tidak menggunakan mobil kuning ke sayangannya.

Seperti biasa Naruto akan menjemput Hinata untuk berangkat ke sekolah bersama, Hinata sudah menunggu Naruto cukup lama sampai sebuah mobil sedan kuning berhenti di depannya.

"Ayo masuk" ucap Naruto setelah menurunkan kaca mobilnya, Hinata mengerutkan keningnya "eh iya" Hinata masuk ke dalam mobil Naruto "tumben kamu bawa mobil Naruto" ucap Hinata saat Naruto sudah menjalankan mobilnya.

"Nggak tau, lagi pengen aja mungkin karna aku jarang pake mobil ini" ucap Naruto yang masih terus melajukan mobilnya, Hinata hanya mengangguk mendengar jawaban Naruto.

Setelah mereka sampai di sekolah Hinata langsung keluar dari mobil Naruto, saat dia keluar dari mobil Naruto terlihat juga Gaara yang baru sampai di sekolah. "Tampan" gumam Hinata saat melihat Gaara, cowok itu selalu mampu membuat jantungnya berdebar sejak pertama kali Hinata melihatnya.

~~~~

Sekolah hari ini telah berakhir, Hinata melihat Gaara yang menuju parkiran kemudian mengikutinya. Gaara selalu pulang belakangan di saat semua murid sudah pulang.

"Gaara" panggil Hinata, Gaara yang baru saja membuka pintu mobilnya langsung menutup pintu itu lagi. Ia berjalan menuju keluar sekolah untuk menghindari Hinata, entah mengapa ia merasa kesal setiap kali melihat Hinata di tambah lagi ke jadian waktu itu Gaara yakin bahwa Hinata yang menyebabkan orang tuanya bertengkar.

"Kumohon jangan pergi kemana-mana lagi, pulanglah Gaara" ucap Hinata sambil terus mengejar Gaara ia takut akan terjadi hal seperti waktu itu lagi jika Gaara tidak pulang ke rumah tepat waktu, Gaara menghentikan langkahnya "apa urusanmu?" Tanya Gaara pada Hinata tanpa menoleh ke arah Hinata.

"Kumohon Gaara, pulang ya?" Ucap Hinata dengan nada memohon "pergi!" Ucap Gaara ketus. "Tapi..." degdeg! Ugh sial, dada Hinata terasa sesak Hinata baru ingat bahwa sudah beberapa hari ini Hinata tidak meminum obat karna obatnya sudah habis dan dia belum sempat pergi ke rumah sakit Nagato.

"Ahh.." Hinata meringis sambil meremas baju bagian dadanya. "Hinata!!!" Teriak Naruto kemudian berlari ke arah Hinata tepat sebelum Hinata jatuh ke tanah. Pantas saja Naruto tidak menemukan Hinata ternyata dia sedang ada disini.

"Kau keterlaluan Gaara!" Naruto geram pada Gaara, Gaara terlihat tidak peduli sama sekali pada Hinata. Gaara menoleh ke arah Naruto dan Hinata "aku tidak melakukan apa-apa" ucap Gaara dingin pada Naruto.

"Kau itu penyakitan Gaara! Dan Hinata yang selalu menolong mu asal kau tau itu!" Naruto sudah tidak tahan dengan sikap Gaara pada Hinata. Hinata menyentuh pipi Naruto "jangan..." hanya satu kata yang sanggup Hinata keluarkan dari bibir mungilnya.

"Sudah saatnya dia tau semuanya Hinata!" Naruto sudah benar-benar muak pada Gaara "kau tau! Bahkan ginjal yang ada dalam dirimu sekarang adalah milik Hinata!" Naruto sudah tidak dapat menahan semuanya lagi, dia sudah benar-benar muak pada Gaara.

"Maksudmu apa? Bilang saja kalau kau menyukai Hinata! Tidak usah menyalahkanku seperti itu" Gaara masih saja tidak mau mengerti, "kau tidak mengerti juga heh?! Kau itu penyakitan Gaara! Dan kalau bukan karna Hinata, kau mungkin tidak akan bertahan hidup sampai sekarang!" Naruto benar-benar akan membongkar semuanya pada Gaara.

"Aku tidak mengerti maksudmu" ucap Gaara yang terus menatap dingin Naruto, Naruto merogoh saku celananya kemudian mengeluarkan handphone miliknya. "Mungkin kau bisa mengerti dengan ini" Naruto menunjukkan layar handphonenya pada Gaara.

Gaara meraih handphone milik Naruto, dan betapa terkejutnya dia saat melihat apa yang isi handphone... bukan, isi kertas yang di foto oleh Naruto, "hah maksudmu apa? Segitu kesalnya kah kau denganku hingga membuat lelucon bodoh seperti ini?" Ucap Gaara sambil tertawa meremehkan.

TOO LOVE (Naruto Fanfic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang