17. PLEASE (2)

455 27 2
                                    

Terkadang cinta tumbuh dengan cara yang amat ganjil di tempat yang keliru.
-Tere Liye : Amelia.


●●○○


Pernah ga ngalamin perasaan sayang yang lebih untuk sahabat sendiri? Kalau pernah, bagaimana rasanya? Menurut Tenten, rasanya sakit. Kenapa? Karna Tenten tak ingin mengungkapkannya namun juga tak mampu menahannya.

Dia bingung, Tenten ingin sekali bicara jujur pada Neji, namun resikonya terlalu besar. Tenten sudah bersahabat dengan Neji dari kecil, dia tidak mungkin mengorbankan persahabatannya untuk perasaan yang entah Neji merasakannya juga atau tidak.

Seperti biasa, Neji sudah berada di depan rumah Tenten. Tenten menarik nafas, kali ini dia menetapkan hatinya bahwa dia tidak akan mengungkapkan perasaannya pada Neji.

Namun saat Tenten membuka pintu dan melihat apa yang berada di luar hatinya kembali memikirkan perasaannya. Dia melihat Neji yang sedang berbincang sambil tersenyum dengan Sakura, bagaimana tidak, jika dengan Tenten, Neji selalu bersikap dingin walaupun mereka sudah bersahabat sejak lama. Namun Neji tetaplah Neji, yang memiliki sikap yang dingin.

"Ck Tenten kau lama sekali! Ayo kita berangkat!" Tenten menganggup mendengar ucapan Neji kemudian dia berjalan di belakang Neji dan Sakura yang berjalan terlebih dahulu.

Di perjalanan Tenten terus memikirkan bagaimana cara agar dia bisa memberitau Neji tentang perasaannya. Tenten menyukai Neji sejak mereka masih berumur 12 tahun, dan sekarang mereka sudah menginjak umur 17 tahun. Bayangkan saja, menyukai seseorang selama 5 tahun dan memendamnya sendiri. Sakit bukan?.

Namun yang sekarang menjadi permasalahan adalah sejak dekat bersama Sakura, Neji menjadi semakin dingin pada Tenten. Bahkan setelah berpisah dengan Sakura di depan kelas tadi Neji tak kunjung membuka suara untuk berbicara pada Tenten.

Tenten kembali menghembuskan nafasnya, entah kenapa dia fikir bahwa dia harus memberitau perasaannya pada Neji.

Ino menghampiri Tenten "ada apa Tenten? Apakah ini tentang Neji?" Memang hanya Ino yang tau bahwa Tenten menyimpan perasaan lebih pada Neji.

Tenten hanya menggelengkan kepala, namun Ino tau bahwa sahabatnya sedang berbohong. Ino menarik Tenten menuju kantin dan tidak sengaja mereka bertemu dengan Hinata.

"Kau sendiri Hinata?" Tanya Ino pada Hinata yang sedang duduk sendiri di bangku kantin, "iya, tadi aku sedang bersama Naruto tapi dia sudah kembali ke kelas, kalian mau makan?" Ino dan Tenten duduk di meja yang sama dengan Hinata.

"Heem tidak juga, aku hanya ingin menenangkan sahabatku saja" ucap Ino namun tak mendapat respon sedikit pun dari Tenten.

"Memangnya Tenten kenapa?" Tanya Hinata pada Ino "ini semua karna kaka sepupumu" balas Ino cuek, bahkan Tenten sama sekali tidak merespon, moodnya sangat buruk hari ini.

"A...ah? Ma..maksudnya?" Hinata menatap Ino dengan wajah yang sangat bingung "yaa Tenten menyukai Neji" barulah Tenten terlihat terkejut mendengar ucapan Ino.

Hinata tersentak, "ja..jadi Tenten menyukai kak Neji?" Ino mengangguk sedangkan Tenten hanya membuang muka. "Kenapa?" Pertanyaan Hinata membuat Ino heran. "Maksudnya?" Ino mengangkat sebelah alisnya.

"Jika menyukai kak Neji, katakanlah agar dia tau" Tenten menoleh ke arah Hinata "maksudmu?" Akhirnya Tenten membuka suara. "Yaa.. kak Neji memang orang yang kurang peka, dan eum... tak ada salahnya kan jika kau yang bicara duluan?" Tenten terlihat bimbang. Bagaimana tidak? Tenten dihadapkan dengan pilihan yang sulit.

》》》《《《

Sepulang sekolah, Tenten masih terus memikirkan apa yang harus dia lakukan, di satu sisi apa yang Hinata bilang adalah benar dan di sisi yang lain dia sangat takut Neji tidak bisa menerima perasaannya dan lebih memilih untuk menjauh dan memutuskan persahabatan mereka.

"Hahaha Neji-kun bisa saja hahaha" Tenten terkejut melihat Sakura yang merangkul tangan Neji, entah apa yang merasukinya namun tiba-tiba saja mulutnya mengeluarkan kata-kata yang sangat dia benci.

"Aku menyukaimu Neji!" Setelah berkata seperti itu sontak Tenten membungkam mulutnya sendiri dengan telapak tangannya.

Neji tersentak, "a..apa katamu Tenten?" Wajah Tenten memerah hingga ke kuping, tanpa membalas perkataan Neji, Tenten langsung berlari meninggalkan Neji dan Sakura tanpa sepatah kata pun.

Tenten merutuki dirinya sendiri karna bisa-bisanya dia kelepasan seperti tadi. Namun mau bagaimana lagi, semua sudah terjadi. Tenten hanya tinggal menunggu apa yang akan terjadi pada hubungannya dengan Neji.

》》》《《《

Pagi ini Tenten sudah menunggu Neji sampai jam 7 pagi, yang biasanya Neji akan datang paling lambat jan 06 : 45 untuk menjemputnya, namun entah kenapa dia belum juga datang. Bahkan Neji tidak mengirim pesan singkat pada Tenten.

Akhirnya Tenten memilih berangkat sendiri kesekolah, setelah sampai di sekolah Tenten belum mendapati keberadaan Neji. Dia duduk di tempat duduknya lalu menenggelamkan wajahnya di atas meja.

Tak lama kemudian saat Tenten mengangkat kepalanya, dia melihat kedatangan Neji bersama Sakura namun entah hanya perasaannya atau memang benar, Tenten merasa bahwa Neji menjauh darinya.

Bahkan saat melewati Tenten untuk menuju ke tempat duduknya, Neji tidak sama sekali menoleh ke arah Tenten.

》》》《《《

Sampai bel pulang sekolah berdering, Neji tak juga berbicara pada Tenten walau hanya sekedar menyapa, Tenten paham, pasti sekarang Neji sudah tidak mau mendengarnya.

Bisakah? Bisakah dia menghapus hari kemarin? Tenten tak apa bila dia harus memendam perasaannya sendiri, yang terpenting Tenten bisa terus bersahabat dengan Neji.

Namun apa daya, semua sudah terjadi yang kini bisa Tenten lakukan hanyalah berdoa dan berusaha agar persahabatannya dengan Neji tidak kandas. Karna walau bagaimana pun Neji tetaplah sahabat baiknya.

Oh ayolah.. Tenten sudah sangat lama menyukai Neji, dan Tenten merasa bahwa dia tak sanggup lagi menahannya.

Tenten melihat isi galeri handphone miliknya, dia merasa miris saat melihat foto-foto dirinya dan Neji dulu, kini dia sadar bahwa ia egois karna lebih mementingkan perasaannya dari pada persahabatan yang sudah terbentuk dari lama dengan Neji.

Andai waktu bisa di ulang ya.. aku gak akan melakukan hal seceroboh itu.

.
.
.
.
.
.
.
.

"Lupakan saja ucapanku yang kemarin, aku mohon... anggap saja itu semua tidak pernah terjadi"

"Sudahlah, mulai sekarang kita jalani saja hidup kita masing-masing"

.
.
.
.
.
.
.

Jangan lupa vote dan komen😊
Maaf kalo ada typo hehe.

TOO LOVE (Naruto Fanfic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang