14. KENAPA? (6)

577 33 9
                                    

Hinata berlari agar dapat menghindar dari kejaran para preman yang mengejarnya, namun sial sedang menghampiri dirinya. Hinata sudah berada di ujung jalan yang dia lalui, jalannya buntu.

Hinata menoleh ke arah preman yang mengejarnya, mereka semakin mendekat.

"Tolooonggg!!!!" Hinata berteriak berharap ada yang dapat menolongnya.

"Ha! Kamu nggak bisa kemana-mana cantik" ucap orang berambut silver yang memakai masker.

"Hei Obito! Sekarang bagianku!" Ucap orang tadi lagi. "Enak saja kau!" Balas yang satu lagi. "Berisik! Kalau gitu untuk aku saja!" Ucap orang berambut kuning.

"Enak saja kau Dei!" Ucap dua temannya tadi. "Tolooonggg!!!" Hinata masih terus berteriak, "disini nggak ada siapa-siapa cantik" ucap orang yang di panggil Obito tadi.

Mereka bertiga mendekat ke arah Hinata, Hinata memeluk tubuhnya sendiri tangisan keluar dari mulut mungilnya.

"Hentikan!" Seseorang datang menghentikan kegiatan mereka, mereka semua menengok ke sumber suara. "Cih, anak kecil bisa apa. Hajar Dei!" Ucap orang yang memakai masker.

Yang di panggil Dei tadi mengukir senyuman kemudian menghajar bocah tadi, dia kualahan. 2 orang lainnya membantu Deidara menghabisi pengacau itu.

Hinata yang melihat orang tadi sedang di hajar pun kembali berteriak, banyak orang yang datang. 3 orang tadi kabur dan di kejar-kejar oleh warga yang baru datang.

Anak yang membantu Hinata tadi terjatuh sambil memegang perutnya, Hinata berlari ke arahnya dan membawa kepala orang itu untuk tidur di pangkuannya.

"Bertahanlah!" Hinata terus berteriak meminta tolong, apalah daya Hinata tidak mungkin dia membawa bocah itu sendirian. Hinata hanyalah gadis kelas 1 junior high school.

Mata orang yang membantu Hinata sedikit terbuka, ia bergumam pelan lalu menutup matanya lagi. Hinata terus berteriak hingga orang-orang datang dan membawa bocah berambut merah yang menolong Hinata ke rumah sakit.

Hinata mondar-mandir di depan ruangan orang yang membantunya tadi, dokter keluar dari ruangan itu "kau siapanya?" Tanya sang dokter, Hinata hanya menggelengkan kepalanya "yasudah kamu pulang saja dulu, nanti kamu kesini lagi" ucap sang dokter sambil tersenyum.

Hinata mengangguk kemudian pulang ke panti tempat tinggalnya, keesokan harinya dia kembali ke rumah sakit itu. Namun mereka bilang bahwa orang yang menolongnya kemarin di pindahkan entah kemana.

Hinata pulang ke rumah dengan raut wajah yang sedih, dia harus berterima kasih kepada orang itu.

Keesokan harinya lagi sepulang sekolah Hinata melewati jalan pada saat dia di tolong waktu itu berharap laki-laki berambut merah yang menolongnya melewati jalan itu juga.

Sudah 5 hari Hinata selalu ke tempat itu namun dia tidak pernah bertemu dengan orang yang menolongnya, Hingga akhirnya Hinata menyerah.

Akhinya kejadian itu sudah lama terlewat sekarang Hinata sudah masuk Senior High School dan betapa terkejutnya dia ketika melihat orang yang sangat ingin ia temui dulu.

Dia, Gaara.

Orang yang menolongnya dulu, Hinata senang sekali akhirnya bisa bertemu dengan cowo itu. Dia selalu berusaha mendekati Gaara untuk mengucapkan terima kasih, namun entah mengapa Gaara tidak pernah menganggapnya. Namun Hinata tidak pernah sama sekali berfikir untuk menyerah.

Sejak saat itu Hinata sadar bahwa dia... jatuh cinta pada Gaara.

Flashback end.






TOO LOVE (Naruto Fanfic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang