•••Chapter 10•••

27 5 0
                                    

"Cewek kalau lagi marah,
kek ada yang beda?"

~°•°~

"Dasar kutil dungong" umpat serapah Arneta sambil mencuci mobil Devon.

Sedangkan Devon tengah asik mendengarkan lagu lewat headphonenya sambil memejamkan mata. Gue siram loh baru tau rasa dah! Batin Arneta.

"Udah bersih nggak" yang barusan itu bukan sebuah pertanyaan melainkan pernyataan.

"Loh rabun?" ucap Arneta ketus.

"Dasar aneh" ucap Devon sedikit pelan sambil tersenyum tipis, namun pendengaran Arneta cukup tajam.

"Loh ngomong apa barusan?" tanya Arneta berkacak pinggang.

"G" singkat dan padat yang barusan dikeluarkan seorang Devon Fernandes.

"Kodok" umpat Arneta.

"Asal kodok ganteng" sambung Devon yang sepertinya tak habis-habis berdebat dengan cewek yang beberapa hari ini selalu bertengkar dengannya. kehadiran Arneta bisa dikatakan sebagai hiburan bagi Devon.

Iya juga sih! What, ngapain sih gue! Net loh napa? Batin Arneta

"Ngarep yang adanya loh kek kutil dungong" lagi-lagi Arneta mengumpat.

"Bisa gak loh jangan ngumpat sehari"

"Sorry, kalau ama loh yang adanya gue mau terus ngumpat"

"Dan satu lagi emang dari lahir" sambung Arneta lalu melenggang pergi yang sudah tidak tahan berada di depan cowok terkutuk itu.

"Dasar...."

Cewek itu cantik juga yaa
Kalau lagi marah!! Batin Devon.

Ibu kota jakarta yang dikenal macetnya kembali dipenuhi oleh kendaraan.

"Ya Tuhan, kenapa gue harus ketemu cowok kek dia sih?" ucap Arneta sambil berjalan menuju halte.

Tiba-tiba saja sebuah mobik dari arah belakang terus-menerus mengklakson. Arneta yang mood agak hancur ditambah hancur dengan kehadiran mobil yang terus mengklakson. Arneta membalikkan badannya dan itu laki-laki pria terkutuk itu. Ia langsung menghampiri mobil mewah itu sambil mengetuk kaca mobil pegemudi. Mood Arneta benar-benar hancur akibat cowok itu, bagaimana tidak saat Arneta ingin mengetuk kaca mobil itu, mobil tersebut malah pergi cepat sebelum Arneta menyentuk kaca mobil tersebut.

Anju!! Umpat serapah Arneta dalam hati.

Sampainya dirumah Arneta langsung menghempaskan badannya dikasur yang empuk.

"Non Arneta gak makan?" tanya Mbak Mina dari luar.

"Nanti Arneta turun" ucap Arneta setelah membuka pintu kamarnya.

"Non mandi terus turun makan"

"Kalau aden Nando mana non,?" lanjut Mbak Mina yang sudah berada di anak tangga.

"Gak tau, pacaran kali mbak" ucap Arneta santai.

"Non bisa aja" ucap Mbak Mina lalu melanjutkan langkahnya.

Malam ini Arneta sedang menunggu Kak Nando yang belum juga pulang-pulang sampai lumutan!! Emang ini hotel apa, seenak jidat loh mau datang.

Arneta: KAK NANDO
Arneta: Dimana loh?

Katanya ia gue bakal pulang, tapi nyatanya gak ada. Sebatang hidung pun gak ada yang nampak. Dasar emang PHP.

Bel berbunyi, Arneta berlari cepat kearah pintu dengan rasa gembira karena Kak Nando sedang pulang.

Whatt??? Itu bukan Kak Nando melainkan Si kutil, kalian pasti udah tau lah.

"Ngapain loh?" tanya Arneta ketus setelah membuka pintu.

"Loh gak tau sopan santun ya" ucap Devon dengan melanjutkan langkahnya hingga masuk kedalam rumahnya. Sedangkan Arneta hanya menatap Devon dengan tatapan tajam.

"Loh tuh yang gak punya etika" ucap Arneta lalu berjalan kearah sofa.

"Ngapain loh?" tanya Arneta, kayak jelangkung aja datang tak dijemput pulang tak dihantar.

"Emang gak boleh!" datang kerumah....??? Lanjut Devon dalam hati.

"Ohh"

Arneta : NANDO
Arneta : loh kagak balik? Gak inget kalo punya rumah!!

Namun setelah lima menit, gak diread juga. Dasar emang kalo ama cewek gak inget pulang. Yang mana ada lagi, ada si kutil ini!! Batin Arneta.

"Silahkan den diminum" ucap Mbak Mina dengan membawa minuman dan cemilan dari dapur.

"Yah, Mbak kenapa dikasih minum sih?" ucap Arneta.

"Kan, tamu atuh neng, harus dihormati" jawab Mbak Mina.

"Lain kali gak usah mah Mbak" ujar Arneta.

Devon hanya tersenyum, dikulum. Males banget gue liat dia. Yang adanya itu mau muntah terus. Sebelum Arneta ngomel-ngomel akibat muka Devon nyebelin, ponselnya berdering dan itu balasan dari Kak Nando.

Kak Nando : Apa sih! Bawel amat loh.

Arneta : hm ya hm. Ini udah jam berapa?

Kak Nando : jam loh rusak ya!!

Arneta : Loh pulang cepat, emang ini hotel seenak jidat loh pulang.

Kak Nando : iya, iya gue pulang bawel.

"Dasar,,, ini sih faktor karena pacaran. Jadilah loh sering gak pulang" omel Arneta sambil membaca pesan kakaknya.

"Dasar cewek aneh" ucap Devon yang melihat Arneta ngedumel sendiri.

"Terserah gue, mulut mulut gue, napa situ yang rempong" ucap Arneta sedikit ketus.

"Dasar macan" ucap Devon pelan.

"Kutil" ejek Arneta balik.

"Ishh, mending loh pulang, yang ada gue makin stres liat muka loh" nggak yang ada hati gue sejuk!! Lanjut Arneta dalam hati. Sedangkan orang yang diusir bangkit dari tempat duduknya lalu pergi meninggalkan pekarangan rumah Arneta. Arneta sudah sedari tadi menutup pintu rumahnya serapat-rapat.

"Gue kenapa sih ini" ucap Arneta sambil mengacak rambutnya lalu berjalan kearah kamarnya.









-Denar-#Wattys2017Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang