Duapuluhtiga

357 22 6
                                    


Selama satu bulan ini Rose dan Sam mempersiapkan pernikahan mereka. Hanya acara kecil mengundang sahabat terdekat saja.

"Kamu yakin Rose?"

"Sam Aku sudah bilang pesta sederhana saja ,yang terpenting kita sah menikah!"

"Ta-"

"Sstt..Sam tidak usah dipikirkan mengenai resepsi bisa kita buat kapan saja.."

Sam mengangguk.
"Baiklah."

Bagaimana tidak? Rose yang notabenenya seorang yang kaya hanya menginginkan pesta kecil itu pun hanya mengundang Bunda Panti,Anak anak panti,Satria,Ammar dan juga Ranty.

Sam merasa tidak enak. Tapi Rose meyakinkan bahwa semua akan baik baik saja. Tidak perlu pesta besar,hanya dengan bersama orang orang yang kita sayang itu sudah cukup membahagiakan.

***

"Bagaimana menurutmu?"

"Kau sangat cantik Rose?"

Rose tersenyum.

Saat ini Ranty sedang menemani Rose mencoba baju pengantinya.

Baju kebaya putih gading sederhana dengan beberapa riasan di beberapa bagian.

Tak lama Sam pun datang menghampiri Rose dan Ranty.

"Bagaimana?" Tanya Sam.

"Woa kau sangat tampan Sam." Jawab Ranty.

Rose mengangguk menyetujui.

Sam terlihat tampan dengan jas putih tuxedonya.

"Aku keluar sebentar ya..sepertinya kalian butuh bicara." Kata Ranty.

Sam dan Rose mengangguk bersamaan.

Keluarnya Ranty. Membuat Sam dan Rose saling menatap.

"Kamu cantik." Ucap Sam lembut sambil membelai pipi Rose.

Rose tersipu malu.
"Kamu juga tampan."

"Memang Aku tampan." Sam mencoba bercanda.

"Narsis."

"Cuma untuk kamu." Sam memeluk tubuh Rose erat.

Rose membalasnya. Sesaat keduanya hanyut dalam pelukan.

Mengurai pelukan. Keduanya saling menatap.

Cup

Satu kecupan di kening Rose.

"Aku cinta kamu." Ucap Sam.

Cup cup

Dua kecupan di kedua mata Rose. Rose terpejam.

"Aku cinta kamu selamanya."

Rose membuka mata perlahan. Sam mengeratkan pelukanya pada pinggang Rose. Kedua kening mereka menempel dengan hidung yang saling bersentuhan.

"Bagi saya, dalam hidup ini, hidup hanya sekali, matipun  sekali dan cinta saya hanya sekali yaitu hanya sama kamu Rose."

***

"Apa kamu benar benar ingin melupakan bahwa Aku adalah Ibumu Rose? Ibu yang telah melahirkanmu." Silvia berucap frustasi. Keadaanya kacau. Rose benar benar menghindarinya.

"Siapa yang ingin melupakan Anda,selamanya Anda adalah Ibu saya..Saya akan tetap menghormati Anda..dan Saya tidak akan memaksa Anda untuk menerima Sam tapi tolong hormati keputusan saya."

"Kamu melepaskan semuanya demi laki laki itu."

Rose menghela nafas. Ibunya ini benar benar keras kepala.
"Hidup tidak hanya tentang harta..harta tidak akan dibawa mati..apalah artinya harta jika tidak ada orang yang kita cintai. Saya sangat mencintainya lebih dari apapun sekalipun itu harta Anda."

Love By Gun (Selesai) (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang