IMAGINE KPOP KDRAMA

Just Admire

Cast : Jungkook, you, and other cast
Genre : Maybe Romance :v

Happy reading

"(Y/n)-ya..." Panggil seseorang dari arah belakangku.

Aku menenggok dan menemukan temanku, Airin yang sedang melambai-lambaikan tangannya dengan semangat sambil menghampiriku.

Aku tersenyum seketika, menunggunya sampai Airin berada didekatku.

"Ayo kita berjalan bersama kekelas."

Sampi dikelas aku dan Airin langsung duduk ditempat kami. Airin terlihat tidak sabar, pasti ada yang ingin dia bicarakan.

"Jadikan kau datang keacara Fansigh?" Tanyanya dengan semangat.

"Tantu saja. Aku sudah meminta izin dan orang tuaku seperti biasa, mengizinkanku hohoho..." Jawabku senang.

"Berarti sehabis pulang sekolah? Kau membawa gantikan?" Tanyanya lagi.

"Tentu saja."

"Aaa... aku sudah tidak sabar, Suga oppa~~~"

Aku hanya bisa terkikik kecil melihatnya. Well, aku dan dia cukup berbeda. Aku tidak sefanatik dia, aku masih mengaguminya secara batas normal.

Kurasa Airin sudah jatuh hati pada Suga oppanya itu. Haha..

Aku?

Yang membuat hatiku terpincut ya, si Kookie yang manis. Tapi dia sudah dewasa ya..

Aku juga jadi tidak sabar untuk melihatnya. Uhh..

... ... ...

Aku dan Airin mengantri dengan sabar, tapi ya dalam hati kita mah gak sabar, hihihi...

Jungkook ganteng banget... aduh...

"Yaampun.. Suga oppa ganteng banget.. duh cinta banget deh."

Aku hanya membalasnya dengan tertawa kecil. Well, setiap manusia berbeda. Airin sudah jatuh terlalu dalam sedangkan aku masih berada dibatas wajar.

Tak lama giliran aku dan Airin. Aku berjalan ketas panggungnya lebih dahulu disusul Airin. Aku langsung berjalan menuju Jungkook berada.

"Anyeong.." Sapanya hangat padaku.

"Anyeong oppa.." Aku menaruh albumnya dihadapannya untuk ditanda tangani.

"Namamu?"

"Namaku (y/n).."

"Nama yang bagus." Dia tersenyum manis padaku.

'Deg.. deg.. deg..'

Ada apa dengan hatiku? Tenang (y/n)-ya, tenang oke. Tenang. Jangan memalukan dihadapan bias mu.

"Aku sangat suka dengan lagunya, oppa juga terlihat keren diMV. Gerakannya juga energik." Ucapku memujinya. Ya, dia pantas untuk dipuji.

"Tentu saja, aku selalu terlihat seperti itu. Terima kasih."

Dia memberikan albumnya yang telah selesai dia tanda tangani padaku. Masih ada waktu sedikit untuk berbincang dengannya.