"Assalamualaikum, Syifa." Pandu mengetuk pintu rumah Syifa sebanyak tiga kali.
Tak lama kemudian pintu terbuka dan menampilkan sosok yang Pandu cari.
"Pandu, lo ngapain kesini?" Dahi Syifa mengkerut.
"Emangnya gue nggak boleh ya main ke rumah lo?"
"Bukan gitu, tapi tumben lo ke rumah gue nggak bilang dulu."
Pandu menyengir, "'Kan biar surprise."
"Oh," sahut Syifa dengan ekspresi wajah datar. "Eh iya, lo mau minum apa? Biar gue ambilin?"
"Boleh nggak kalo gue masuk dulu, kayaknya nggak enak deh kalo ngobrol depan pintu gini." Pandu tersenyum manis.
"Yaudah kalo gitu duduk dulu." Syifa mempersilahkan Pandu masuk dan duduk di ruang tamu.
Kini Syifa dan Pandu sudah duduk dengan posisi bersebelahan. Satu menit ke depan belum ada sepatah kata pun yang Pandu ucapkan.
Hingga akhirnya Pandu menarik napasnya dalam-dalam dan mulai membuka topik pembicaraan.
"Syif, kata Gerald, emang bener lo cemburu karena gue deket sama Winna?"
Deg
Syifa membulatkan matanya, ia bingung ingin menjawab apa.
ⓝⓔⓧⓣ
KAMU SEDANG MEMBACA
Blasteran✔
Historia CortaPandu, Syifa dan Gerald. Ketiga remaja SMA yang sudah bersahabat sejak lama ini ingin membuat sedikit perubahan bagi bangsa. Hal-hal kecil yang sering terjadi di kalangan anak muda juga seringkali mereka rasakan. Tetap bersatu. Itulah yang akan...