"Aih gila, kantin rame amat yak, ampe bejubel gini." ucap Gerald tercengang.
Pandu, Syifa dan Gerald langsung menghentikan langkahnya saat melihat kantin yang begitu padat.
"Iya ya rame banget, sampe-sampe abang yang jualan nggak keliatan gitu wujudnya." ujar Syifa.
Gerald cekikikan, "Wushh ... Abangnya punya kekuatan mistis, bisa menghilang di jam istirahat."
"Ah, ngaco lo berdua," ucap Pandu. "Jadi gimana, mau tetep ke kantin gak?"
Syifa dan Gerald nampak berpikir.
"Udah, lanjutkan saja perjalanan kita bung, tinggal selangkah lagi kita menuju kemenangan." ujar Gerald.
Syifa terkekeh, "Kok terdengar seperti komentator bola ya Ger."
"Gue malah berasa mau idul fitri." celetuk Pandu.
"Idul fitri?" tanya Syifa dan Gerald bersamaan.
"Abisnya lo ngomong 'tinggal selangkah lagi kita menuju kemenangan', 'kan berasa kaya mau idul fitri." jawab Pandu.
Gerald hanya nyengir tanpa dosa.
"Udah ah, mending balik ke kelas aja yuk Ndu, si Gerald lagi gesrek deh kayaknya." ucap Syifa yang di balas anggukan oleh Pandu.
ⓝⓔⓧⓣ
KAMU SEDANG MEMBACA
Blasteran✔
Kısa HikayePandu, Syifa dan Gerald. Ketiga remaja SMA yang sudah bersahabat sejak lama ini ingin membuat sedikit perubahan bagi bangsa. Hal-hal kecil yang sering terjadi di kalangan anak muda juga seringkali mereka rasakan. Tetap bersatu. Itulah yang akan...