Di minggu yang cerah ini, seharusnya waktu yang pas untuk bersenang senang.
Tapi tidak pas dengan suasana hati wanita ini.
Ia hanya bisa menikmati minggu yang cerah ini dengan duduk di kasurnya, ia memandangi langit hingga orang orang dibawah sana lewat jendela besar di sebelahnya.
Bukan hari minggu saja, tapi juga hari hari biasa.
Ia menikmati setiap hari harinya tanpa bisa beranjak dari sana.
Hanya bisa memandang dari jauh.
Mungkin kalimat itu sangat cocok untuknya.
Namanya Kim Soyeon, wanita muda ini harus rela meninggalkan karir modelnya karena kecelakaan tragis yang ia alami.
Salah satu kaki jenjangnya itu harus diamputasi.
Sebenarnya banyak cara agar ia bisa berjalan lagi.
Salah satunya dengan memasang kaki palsu.
Tapi ia menolak, dengan alasan bahwa kaki palsu itu tidak akan merubah semuanya kembali menjadi normal.
Soyeon tidak akan pernah bisa kembali lagi menjadi model.
Bahkan kalaupun bisa, perusahaan mana yang mau menerima model cacat sepertinya? Begitu pikirnya.
Alhasil beginilah dia sekarang.
Hanya duduk di kasurnya sambil memandangi pemandangan di luar sana.
Tok tok tok
Ceklek!
Seorang lelaki masuk.
"sedang menikmati pemandangan ya lewat jendelamu favoritmu itu?"
Dia adalah Kim Seokjin, kakak kandung dari Kim Soyeon.
Lelaki ini sudah menikah dan dikaruniai seorang putra, itu membuatnya semakin jarang menemui adiknya.
"hm, begitulah"
"mau menikmatinya langsung?"
"maksud oppa?"
"tentu saja kita pergi keluar"
"tidak, terima kasih"
"Soyeon-ah" Seokjin menghampiri adiknya itu lalu duduk di kasur dan menghadap ke arahnya.
"ya?"
"kau yakin tidak ingin mencobanya?"
"oppa, aku mengantuk.. Nanti saja mengobrolnya ya"
"Soyeon-ah.. Dengarkan aku dulu" kali ini nada bicara Seokjin terdengar lebih serius.
Soyeon hanya terdiam dan menundukkan kepalanya.
"sebentar lagi temanku akan kesini"
"untuk apa?"
"dia akan membawakan sebuah kaki palsu untukmu"
"tidak usah oppa, aku tidak mau merepotkan semua orang"
"ini demi kebaikanmu"
"percuma saja, semuanya tidak akan kembali menjadi seperti dulu lagi.."
"memang kau tidak akan bisa kembali pada alur itu lagi, tetapi kau masih bisa merubah alurnya menjadi lebih baik"
Soyeon terdiam.
"sudah satu bulan aku begini"
"itu semua karena ketakutanmu terhadap apa yang akan terjadi nanti"