Aku terduduk di kursi taman sendirian.
Hanya ada aku, semilir angin, pohon dengan daun yang sudah berubah menjadi coklat, dan bunga-bunga yang mulai gugur.
Ah, ini salahku menghiraukan perkataan ibu.
Seharusnya aku memakai jaket dan syal karena disini sudah mulai dingin.
Musim gugur.
Favoritku, tapi juga musim terburukku.
Pemandangan pohon dengan daun yang mulai kecoklatan dan terjatuh secara perlahan itu memang menenangkan fikiranku.
Tapi di musim ini lah ayahku meninggalkan aku dan ibuku.
Tepat di hari pertama musim gugur, sebuah mobil truk melaju kencang dan menghantam mobil ayahku.
Beginilah sekarang.
Musim yang selalu ku nantikan, menjadi musim terburuk yang selalu ku hindari.
Walau begitu tetap saja aku akan menjadi orang bodoh yang menyianyiakan kesempatan ini dengan hanya berdiam diri di rumah saja.
Itulah sebabnya aku berdiam diri disini sekarang.
Sekali lagi, musim gugur tetap menjadi favoritku.
"Sugarrr~"
Ah si idiot itu sudah telat 30 menit.
"Aku tepat waktu bukan?" tanya lelaki itu lalu duduk di sebelahku.
"kau sudah telat 30 menit, oppa" ucapku kesal.
Namanya Kim Taehyung. Lelaki ini masuk kedalam daftar orang terpenting dalam hidupku. Ia berperan sebagai teman kecil sekaligus kakak yang baik untukku.
Ia sering memanggilku dengan sebutan 'Sugar' dengan alasan wajahku yang begitu manis. Katanya. Ahh, entahlah. Gadis mana yang tidak senang jika dipanggil begitu.
Lelaki aneh ini sering menunjukkan sisi konyolnya padaku, tetapi tidak pada yang lain.
Sikapnya bahkan bisa lebih dingin dari es batu di freezer mu.
Entah lelaki ini memang seorang anti-social atau mungkin ia hanya menunjukkan sisi lainnya ini pada orang terdekatnya saja.
Karena yang aku tau Taehyung oppa hanya dekat dengan ku dan si gigi kelinci.
"Eh, Mianhae sugar.. Kau cantik kalau sedang marah, tetapi lebih cantik lagi kalau tersenyum padaku"
Huh, dasar gombal. Untung saja gadis seperti ku sudah kebal terhadap gombalannya.
"Ne, terserah kau saja oppa" ucapku sambil memutar bola mataku malas.
Aish, aku sampai lupa dengan si bunny.
"Jungkook-ie eodiya?" tanyaku pada Taehyung.
Ia terdiam seperti sedang memikirkan sesuatu. Apa lelaki ini lupa untuk mengajak Jungkook kemari? Heol, benar benar pelupa.
"Jungkook ada urusan mendadak"
Baru saja aku mau protes pada Taehyung karena ia tidak memaksa Jungkook agar ikut bersama kami seperti biasa.
Tetapi lelaki idiot ini dengan cepat berdiri lalu menarik lenganku.
"Lebih baik kita segera pergi ke karnaval sebelum tiketnya habis lagi seperti tahun lalu" ucapnya seperti terburu-buru.
Memang sih tiketnya selalu ludes dalam waktu 2 jam. Itu sebabnya kami datang sebelum pembukaan karnaval itu dimulai.
(♥ω♥ ) ~♪