❤ - Jin

4.2K 338 5
                                    

"Fyuh, berhasil.. Saat nya aku pergi" aku menutup pintu lokernya perlahan kemudian menguncinya lagi, tidak salah lagi aku membeli kunci tiruan ini pada Jungkook. Terima kasih kookie-ya!!

Saat ku langkahkan kakiku menjauh dari loker itu, seseorang menepuk pundakku.

"Kau, yang selalu memberiku cokelat dengan pita putih itu kan?" dia orangnya.

Kim Seokjin, pangeran berkuda ku, visual tampan ku, idola sekolah, dan tentu saja pemilik lokernya.

Dan sekarang aku malah terjebak dalam situasi sulit.

Ada dua kemungkinan agar aku terbebas dari sini.

Mengaku,

Atau,

Kabur,

Dan ku putuskan untuk..

"Hey!! Jangan Lari!" teriakannya masih bisa ku dengar sampai aku berbelok menaiki tangga.

"Ahhh akhirnya bisa bebas juga.. Hampir saja aku tertangkap basah.." ku normalkan deru nafasku sambil berjalan ke arah kelas.

Ku lihat Taehyung sedang membaca buku komiknya dengan serius, dia sempat melirik ke arah pintu saat aku masuk ke dalam kelas.

Ku dudukkan pantatku yang kelelahan karena berlari kencang, untung saja Jin sunbae tidak mengejarku.

"Habis lari maraton untuk dapat pizza gratis lagi?"

"Aish, tentu saja tidak" ucapku sambil melemparkan sebuah jitakan keras ke kepalanya.

"Aw!" ia mengusap kepalanya lalu menyibakkan rambutnya ke belakang.

"Terus apa yang kau lakukan hingga dahimu berkeringat seperti itu huh? Bahkan nafasmu masih memburu, seperti dikejar hantu saja"

"Aku hampir tertangkap basah oleh suamiku"

"Halah, tau kau nafas saja tidak. Pede sekali menyebut Jin sunbae dengan sebutan 'Suami'"

Taehyung memang menyebalkan.

"Terserah aku dong, sirik saja ya" Ku kibaskan rambutku ke belakang sambil menatapnya sinis.

"Yak! Yak! Yak!" Taehyung menggoyangkan pundakku heboh.

"Waee??!" tanyaku penasaran sambil mengikuti arah pandangannya, yaitu pintu kelas.

"J-jin s-sunbae" ucap kami bersamaan.

"Permisi, aku izin masuk sebentar untuk menemui seseorang" ucapnya lalu memasuki kelasku.

Semua siswi bersorak riang, mereka mulai merapikan rambut dan wajah kusut khas siswi kelelahan mereka agar terlihat lebih segar.

Satu per satu meja mereka dilewati Jin sunbae, aku bisa mendengar keluhan mereka.

Sampai akhirnya, ia berhenti di depan meja ku dan Taehyung.

"Jadi, kau sudah punya pacar?" tanya nya to the point.

"Ha? Aku?" ucapku sambil menunjuk diriku sendiri.

Ia hanya menatapku sambil menunggu jawabanku.

"A-aniya.. Kami hanya teman biasa, lagipula Taehyung sudah punya pacar.." ucapku gugup. Bagaimana tidak, pangeran sekolah datang mendatangi mejaku lalu menanyakan hal intim seperti itu.

"Itu benar, dia kan menyukaimu sunbae" ceplos Taehyung yang disusul tatapan hororku padanya, ia hanya memberikan cengirannya tanpa merasa bersalah sama sekali.

Sungguh kau adalah teman terbaik Taehyungie, sampai-sampai rasanya ingin ku bakar semua koleksi komikmu itu:)

"Kalau begitu, jadilah pacarku"

Seisi kelas mulai ricuh, bahkan para siswi mulai menatap sinis padaku.

Jin sunbae menatapku serius, aku masih tidak percaya tapi aku juga tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini.

"A-a-aku?" tanya ku masih tidak yakin.

Wajahnya mendekat ke arahku, kemudian membisikkan sesuatu.

"Ku tunggu di taman belakang sepulang sekolah, jangan sampai terlambat"

Setelah itu ia berjalan ke luar meninggalkan ku yang masih membeku karena ucapannya.

Seisi kelas mulai membicarakanku, tentu saja ada pro dan kontra karena kejadian tadi. Ada yang menyemangati ku, ada juga yang menatapku sinis sambil tak henti-hentinya berbisik.

"A-apa tadi itu mimpi?" tanyaku pada Taehyung yang juga menatapku tak percaya.

"Kau habis pergi ke tukang sihir ya?" Taehyung malah bertanya balik padaku, bahkan pertanyaan yang ia lontarkan sama sekali tak bermutu.

"Enak saja kalau bicara ya!" Ku jitak kepalanya hingga ia meringis kesakitan.

Perselisihan kami terhenti saat getar handphone ku mulai tedengar karena meja ku yang ikut bergetar.

Seseorang menelpon ku dengan nomor yang bahkan tidak aku kenal, tanpa menunggu lama ku angkat panggilannya.

"Yeobeosey--" ucapanku terpotong oleh seorang lelaki di seberang sana.

"Jangan lupa, sepulang sekolah di taman belakang. Oh iya, tolong bawa coklatnya ya"

BIP!

Sambungan terputus, ia mematikan panggilannya.

Ini hanya mimpi kan?















✖✖✖✖✖✖
Dobel apdet yaaa, sebagai permintaan maaf dari aku, oke??:>

Salam ena👉👌

Imagine - BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang