Saat bel istirahat berbunyi, cepat-cepat Jessy keluar dari kelasnya. Dia tidak ingin bertemu dengan Dimas. Sepertinya banyak hal yang ingin Dimas bicarakan padanya. Karena saat jam pelajaran dimulai, Dimas teru memperhatikan Jessy.
"Jessy, tunggu." Dimas menahan tangan Jessy saat Jessy keluar dari kelas.
"Maaf, aku buru-buru." Kata Jessy. Tapi tangan Dimas tetap menahannya. Jessy mendongak. Melihat wajah Dimas yang tinggi. "Kenapa?"
"Gue Dimas. Teman SMP lo. Lo masih ingat kan sama gue?" tanya Dimas.
Jessy memutar bola matanya kesal. "Iya, masih." Jawabnya ogah-ogahan.
"Gue kangen sama lo." Tanpa aba-aba, Dimas memeluk Jessy. Membuat banyak pasang mata melihat kearah mereka. Jessy coba memberontak. Tapi pelukan Dimas terlalu erat. Jessy benar-benar tidak suka jika sembarang orang memeluknya dengan seenaknya.
"Woi, brengsek lo!" Seseorang langsung melepas pelukan mereka dengan paksa. Sekarang Jessy bernafas lega. Ternyata Jose yang melepasnya. Jose langsung menyembunyikan Jessy di belakang tubuhnya.
"Lo gak usah nyentuh-nyentuh Jessy. Dia itu gak suka ada sembarangan orang nyentuh-nyentuh dia." Bentak Jose.
"Lo siapa sok ngebelain Jessy?" Dimas maju untuk menatap Jose lekat-lekat. Orang-orang disekitar mereka langsung mengerumuni mereka. Ingin menyaksikan tontonan gratis.
"Lah elo siapa?" tantang Jose.
"Gue mantan Jessy." Jawab Dimas dengan percaya diri. Jose terbahak mendengar jawaban Dimas. "Mantan lo bilang? Bahkan Jessy nolak lo mentah-mentah."
"Ayo pergi, Jes." Jose menarik tangan kanan Jessy.
"Apa-apaan lo?" Dimas menarik tangan kiri Jessy.
Jose berdecak kesal dengan sikap keras kepala Dimas. "Lo yang apa-apaan!" Jose menarik tangan Jessy agar menjauh dari sana.
***
Akhirnya Jessy bisa tenang saat sudah berada di atap.
"Makasih ya, Jose. Kalau gak ada lo, gue gak tahu harus gimana." Kata Jessy. Jose mengelus rambut Jessy dengan sayang. "Sama-sama. Lain kali kalau istirahat gue langsung ke kelas lo aja, biar jangan diganggu sama Dimas."
"Kenapa lo-lo pada?" tanya Dana yang sedang membaca buku.
"Tadi Jessy digangguin sama cowok gila. Untung gue datang sebagai pahlawannya Jessy." Ucap Jose dengan bangganya. Jessy langsung menoyor kepala Jose. Diikuti dengan toyoran keempat sahabatnya.
"Gue denger di kelas lo ada anak baru, ya? Katanya ganteng, ya?" tanya Abyan kepo.
"Namanya Dimas. Ganteng dari mana. Orang dia cowok gila yang tadi meluk-meluk Jessy sembarangan." Kata Jose dengan nada kesal.
"Ciee ... cemburu lo," goda Ryan.
"Apa sih, Ryan. Jose itu sahabat gue. Mana mungkin dia cemburu." Sergah Jessy.
Gak mungkin cemburu? Padahal tadi rasanya gue pengen tonjok tuh anak saking cemburunya. Batin Jose.
"Siapa tahu ya kaaan," Ryan menaik-turunkan alisnya.
Sebenarnya keempat sahabat Jose sudah tahu kalau selama ini Jose memendam rasa terhadap Jessy. Hanya saja Jose bilang pada mereka untuk jangan memberitahukannya kepada Jessy.
KAMU SEDANG MEMBACA
5 Friend 5 Love
Short Story[COMPLETED] Ini adalah kisah 5 sahabat yang menemukan cinta pertama mereka. Mereka yang mempunyai kepribadian yang berbeda-beda, mendapatkan cinta yang berbeda-beda. Dengan cara yang berbeda-beda pula. Bagaimana cara mereka mendapatkan cinta tersebu...