Jose Rahardian(9)

92 6 0
                                    


            Jose hanya dapat merenung saja dari tadi. Sedangkan keempat sahabatnnya melihat Jose dengan tatapan kashian-di-friendzonenin.

"Makanya, Jos, kenapa lo gak bilang aja sama Jessy tentang perasaan lo.Gue yakin Jessy juga suka sama lo." Saran Dana.

"Elo sih enak ngomongnya. Gimana kalau dia tiba-tiba ngejauhin gue karena gue suka sama dia? Dia pasti ngerasa canggung kalau ketemu sama gue. Apalagi Jessy itu orangnya gak gampang bergaul. Dia pasti susah buat ngomong sama gue lagi." Ucap Jose pasrah. "Gue gak mau kehilangan Jessy."

"Kalau lo bilang gitu, berarti lo udah siap ngerelain Jessy ke tangan Dimas." Kata Abyan.

"Sampai mati pun gue gak bakal ikhlasin kalau Jessy sama Dimas." Jawab Jose.

"Kalau Jessy bahagia sama Dimas gimana? Lo masih gak ikhlasin?" pertanyaan Ryan membuat Jose terdiam. Kalau Jessy bahagia, tidak mungkin Jose menghalangi Jessy. Tapi tetap saja, dia tidak ingin Jessy jatuh ke tangan Dimas. Dia tidak akan pernah ikhlas.

"Coba aja lo ngomong sama Jessy. Kalau lo gak pernah ngomong sama Jessy, yang ada lo nyesel sampai tua." Kata Frans.

Frans ada benarnya juga. Jose harus memberitahukan perasannya pada Jessy. Agar dia tidak menyesal nanti. Tapi, bagaimana kalau reaksi Jessy tidak sesuai dengan apa yang diharapkan Jose? Bisa saja Jessy akan membenci Jose. Karena Jose pernah berjanji dia akan menjadi sahabat Jessy selamanya. Tapi Jose malah mengingkari janji itu. Dia tidak ingin Jessy kecewa. Jose sudah cukup paham bagaimana sakitnya Jessy saat Ayah Jessy meninggalkan keluarganya. Semenjak hari itu, Jessy tidak lagi mempercayai laki-laki selain Jose.

Jose berjanji akan menjaga perasaan Jessy. Tapi dia takut, kalau perasaannya terbongkar, Jose lah yang akan menghancurkan perasaan Jessy.

"Gue gak bisa." Kata Jose akhirnya. Keempat sahabatnya menatap Jose dengan bingung.

"Gue udah pernah janji sama Jessy buat jadi sahabatnya selamanya. Gue gak pengen ngingkarin itu." Lanjut Jose.

"Berarti lo harus ikhlasin Jessy sama Dimas." Kata Dana.

Pusing.

 ***

Hari ini Jose pulang sendirian lagi. Karena Dimas dan Jessy pergi ke mall.

"Jose, lo pulang sendiri kan? Gue nebeng ya," Abyan datang saat Jose sudah naik ke motornya.

"Gak ah, males gue boncengin lo." Kata Jose ketus. Bukannya pergi, Abyan malah naik ke atas motor Jose, lalu memeluk Jose dari belakang.

"Anjir, apaan lo meluk-meluk gue? Sana lo!" Usir Jose. Abyan malah cengengesan di belakang. Dia malah mempererat pelukannya.

"Anggap aja gue Jessy yang lagi meluk lo dengan mesra," kata Abyan. Seketika Jose merinding. Tapi pada akhirnya, Jose membonceng Abyan pulang.

***

Dua minggu berlalu. Jose semakin jauh dari Jessy. Jessy semakin dekat dengan Dimas. Dimas semakin sinis melihat Jose. Perubahan yang drastis dalam dua minggu. Jessy sudah jarang main dengan Jose. Dia lebih banyak menghabiskan waktu dengan Dimas. Pulang sekolah pun Jessy bersama Dimas.

"Pulang sendirian, Jos?" tanya Dana saat Jose sudah naik ke atas motornya.

Jose mengangguk lesu. "Dimas makin dekat sama Jessy. Lo gak cemburu?" tanya Dana. Jose cemburu. Sangat cemburu.

"Jose, cepat atau lambat, lo harus ngungkapin perasaan lo ke Jessy. Gak mungkin selamanya lo pendam perasaan lo." Kata Dana.

Dana benar. Tidak mungkin Jose terus-terusan memendam rasa terhadap Jessy. Suatu saat perasaan itu akan terbongkar dengan cara apapun.

5 Friend 5 LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang