Past
"siapa namamu?" tanya seorang pria tampan khas itali.
"namaku... Bella De Broglie, kau bisa memanggilku bella?" jawabnya spontan sementara ia masih menyesuaikan diri dengan tempat yang serasa tak asing.
"well, bella. Kau selamat dari luka tembakan, namun aku sungguh menyesal atas kehilangan bayimu" terang pria yang tak diketahui namanya tersebut.
"apa? Tembakan?" kini bella mengerti mengapa dirinya sekarang berada diruangan serba putih dan berbau obat-obatan.
"leonard..." pria itu mengernyit kan kening mendengar nama itu.
"leonard... Dimana dia?" tanya bella cemas, setelah kehilangan bayi, ia tak ingin sang ayah dari bayi pun turut menjadi korban.
"aku tidak melihat seorangpun ditempat kejadian, orang yang kau cari kemungkinan tak berhasil selamat. Apa kau mengingat apa yang terjadi bella?" bella menggelengkan kepala, leo... Ia menitikan air mata, pekerjaan leo telah membunuh ayah dan bayinya serta hampir membunuh dirinya.
Melihat ekspresi bella, pria tersebut memegang bahu bella dengan lembut. "aku turut berduka bella, kau bisa tinggal denganku jika kau tidak memiliki siapapun. Aku permisi..." bella masih merunduk tak menghiraukan pria tadi yang berlalu pergi, memandang perutnya yang kini telah rata, tak ada kehidupan lagi disana.
Jemari lentiknya mengepal dengan kuat, rambut hitam yang tak beraturan dan wajah putih itu memucat. Bella mulai mengatur nafasnya, ia marah. Tentu saja! Ia baru saja kehilangan bayi dan sekarang ia tak dapat memastikan kematian leonard, semua ini karena leonard bekerja pada orang itu. Orang yang hampir hilang kewarasannya, Kalvian...
***
Rome - Italy
Bella mengendap kesebuah ruangan paling atas penthouse milik pria itu. Ia tak punya pilihan selain mengikutinya untuk bertahan hidup, lagipula ia tak memiliki siapapun sekarang.
"carlo, bisa kau carikan informasi untukku?" bella bertanya pada seorang pria gendut yang tengah mengunyah donat didepan sekumpulan komputer.
"well, apa yang ingin kau cari?" jemari carlo mulai bekerja sesuai perintah bella.
"apa?" mulut bella terbuka lebar.
"Kalvian Bourque sudah meninggal bella, apa yang kau cari dari orang mati?" carlo menerangkan bahwa kalvian meninggal dalam insiden kebakaran dikediaman nya yang lain diparis.
"bagaimana dengan... Hmm, Alexander Ivanovic Mikhailov?" carlo menyatukan kedua alisnya.
"bagaimana kau mengetahui nama itu?" semua penjahat kelas atas didunia juga mengetahui nama Ivanovic Mikhailov, perusahaan terbesar dirusia yang memiliki banyak kerjasama dengan beberapa perusahaan raksasa didunia.
"lakukan saja carlo!" perintah bella lalu carlo mengetikan nama alexander.
"see, la mia donna... Ia pun telah meninggal" carlo berbalik menatap bella yang berdiri disamping.
Bella menghela nafas, ia kehilangan jejak. Entah siapa yang dapat membawanya kepada leonard. Anastasia...
"hm.. Carlo, bagaimana dengan istrinya?" seperkian detik berikutnya carlo memperlihatkan seorang wanita cantik berambut hitam legam.
"anastasia... Memegang seluruh kendali perusahaan milik ivanovic inc. Dan.. Memiliki dua orang anak" darah bela berdesir, wajahnya merah padam, wanita itu... Memiliki buah hati yang seharusnya juga ia miliki jika kalvian tak menembak tepat diperutnya.