Dear, Name

Gue, suka lo.

Chelsea masuk kedalam kelasnya. Ini mata kuliah terakuir untuk hari ini. Dan setelah ini, Chelsea akan langsung pulang. Sungguh, ini hari yang melelahkan. Menelungkupkan wajahnya, Chelsea memasang headset di telingannya untuk kemudian memutar musik keras keras. Baru beberapa detik Chelsea memjamkan matanya, sebuah suara mengagetkannya.
"Chelesea....!!"
Chelsea berdecak, itu pasti Angel.
"Ih... Chel, bangun. Gue mau cerita"
"Iya apaan??"
"Tau gak?! Tadi, si Alfin nulis gini 'aku menemukanmu dan jatuh cinta padamu ketika melihatmu dikelas'." Chelsea masih terdiam,
"Terus uubungannya sama gue apa??"
"Yaampun Chel, jangan pura pura bego deh. Itu buat lo"
Chelsea masih belum memahami maksud sahabatnya itu.
"Kok? Buat gue?"
"Ih... Sumpah ya ngeselin ngomong sama lo. Sadar gak sih?! Alfin tuh suka sama lo!!"
Chelsea hanya manggut manggut mengerti untuk sedetik kemudian, kembali menelungkupkaj kepalanya. Tidak perduli.
"Chelsea.... !! Sumpah ya, rese lo!!"

"Ini hidupku, aku tidak bisa jatuh cinta begitu saja, sekalipun aku sangat menginginkannya. Aku harus membayar mahal agar diizinkan jatuh cinta. Pun, aku juga harus berdarah darah demi seonghlgok cinta. Dan aku sangat membenci sesuatu, dimana aku harus berjuang hanya untuk cinta sesama manusia."

Bagas tidak sengaja melihat Chelsea yang sedang berjongkok pada jarak kurang dari lima meter dihapannya. Chelsea sedang membetulkan sepatunya, untuk kemudian sedikit memijit pelan pergelangan kakinya. Nagas hendak menghampiri gadis itu. Namuj, sepertinya Chelsea benar benar tidak suka kepada Bagas. Entah apa yang menjadi alasannya.
Chelsea mulai meninggalkan tempatnya tanpa tahu ada Bagas yang memperhatikannya.
"Aku sungguh tidak mengerti kehidupanmu, setidaknya aku mengerti satu hal tentangmu. Bahwa, aku sungguh mencintaimu."

"Gue, suka lo Chel."

To be continue..
Thanks for vote and read.
Dont forget to follow me.
Salam
Cen