part 22

14.5K 1.5K 149
                                    

Backsound
Chen ft Chanyeol- If we love again

Now i know that a love to deep

Brings sad ending

My love, i'll pray for your next love

That it won't be like us

That i'll be without pain

Please be happier than me

***

"Gue gak bisa menjanjikan cinta buat lo."

Gue mengucapkan kata-kata itu setelah kedua orang tua kita bertemu dan tetap saja dari pihak Erika meminta gue untuk bertanggung jawab dengan cara menikahi anak mereka.

Mama sempat shock dengan reaksi dari papanya Erika yang seolah-olah menyudutkan gue sebagai pihak yang bersalah disini, kita berdua mabuk berat dan gak sengaja melakukan itu.

Kalau papanya bilang gue merenggut keperawanan anak mereka, terus bagaimana dengan gue?

Gue juga masih perjaka tapi gue gak meyudutkan Erika karena sudah merenggut keperjakaan gue.

"Lama-lama kita akan terbiasa Ken. Lo hanya perlu membuka hati lo buat gue." ucap Erika enteng.

Gue hanya menggeleng pelan, gue tetap gak bisa menerima ini begitu aja.

"Gue gak cinta sama lo, dan lo juga gak cinta sama gue. Kita bahkan gak sedekat itu untuk bisa menikah. Kalaupun lo memaksa untuk tetap melanjutkan omong kosong ini. Gue gak jamin pernikahan itu akan bertahan!"

Dan begitu saja, gue meninggalkan Erika di kelas yang memang sudah berakhir dari 10 menit yang lalu. Gak ada yang tau tentang kejadian malam itu, gue bahkan gak cerita ke temen-temen gue.

Namun, berita gue putus sama Jennica udah nyebar ke penjuru kampus. Gue gak tau siapa yang nyebarin tapi yang jelas sekarang di depan mata gue, gue liat Jennica lagi di samperin sama dua orang cowok adek tingkat yang gue sendiri gak tau namanya siapa.

Gue bahkan sudah memperhatikan Jennica saat dia jalan sendirian sambil ngelamun di koridor kampus.

"Jennica tuh." ucap Bayu.

Gue cuman melihat ke arah Bayu dengan malas dan kembali mengarahkan pandangan gue ke arah Jennica. Saking asiknya dia sama dunianya sendiri, Jennica sampai gak sadar kalau gue memperhatikan dia dari jauh.

''Gue kangen Je, rasanya gue pengen nyamperin lo lalu memeluk lo seerat yang gue bisa." batin gue.

"Yakin gak mau di samperin? Keburu ditikung adek tingkat lo." bacot Bayu lagi.

"Bacot lo bisa diem gak? Gue udah putus, apa hak gue ngelarang dia buat deket sama cowok lain." gue bahkan mengigit bibir bawah gue habis ngomong kayak gitu.

Gue memang gak punya hak buat ngelarang dia, tapi gue masih punya hak untuk gak ikhlas kan?

Dan rasanya gue udah pengen nyamperin mereka waktu gue liat cowok itu mengulurkan tangannya buat kenalan.

Anjing.

Cuman kata itu yang gue ucapkan dalam hati, dan lagi-lagi gue harus pura-pura gak peduli supaya semuanya gak makin rumit.

Karena kalau gue tiba-tiba nyamperin dia dan narik tangan dia buat menjauh dari dua cowok itu, gue yakin Jennica akan makin bingung dan menganggap kalau gue mempermainkan dia.

Kok Putusin Gue? [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang