part 9

10.4K 1.5K 81
                                    

Backsound
Taeyeon- Fine

I keep thinking about our last moment

The word "take care" was it for our plain break up

I tell my self like a fool

I can't swallow the word that linger in my mouth

It's not fine

***

"Would you be mine?"

Gue melihat cowok di depan gue yang sedang one knee dengan satu buket bunya mawar putih ditangannya, gue sebenernya gak seberapa kaget sih karena gue tau tujuan dia ngedeketin gue selama ini bukan hanya untuk berteman, tapi lebih dari itu.

Gue hanya gak nyangka bahwa secepat ini dia menyatakan perasaannya ke gue, kita baru kenal kurang lebih dua bulan.

"Cepetan atuh di jawab neng cantik, lutut temen aing bisa pegel kalo kelamaan ditekuk gitu."

Perkataan Bayu bikin Kenzo menoleh ke arahnya dengan mata melotot, bikin Bayu langsung diam.

"Si Kenzo nembak gue kenapa pakai bawa-bawa gerombolan makhluk astral kayak gini sih." batin gue.

Gue sempet kaget soalnya di ruangan ini penuh sama squad nya Kenzo yang jumlah nya sembilan orang pria tampan itu.

Kenzo nembak gue di salah satu ruangan vip resto yang sudah di dekorasi sedemikian rupa, bahkan dari awal gue masuk ruangan ini aja dari depan pintu sampai tempat buat dia menyatakan cinta sudah di taburi pakai kelopak bunga mawar putih.

Kenzo emang pernah nanya ke gue, gue suka bunga apa, dan gue bilang ke dia kalau gue suka mawar putih.

"Jenn, would you be mine?" ulangnya lagi.

Gue pun mengangguk sambil meneriman bunga mawar putih yang ada di tangan dia sambil tersenyum, gue yakin pipi gue udah merah banget kali ini.

Bukan, gue bukan malu. Tapi gue seneng banget karena dari awal ketemu dia pun gue emang sudah suka.

Kemudian Kenzo berdiri lalu memeluk gue.

"Makasih ya Jenn."

"Buat ?"

"Menerima perasaan aku."

"It's ok, aku juga suka sama kamu kok."

Kenzo melepaskan pelukannya dan menatap mata gue, bikin gue salah tingkah.

"Aku gak salah dengar kan? Sejak kapan kamu suka sama aku?"

Gue menunduk dan gak berani natap dia, gue malu sebenernya karena gue keceplosan ngomong kayak gitu.

"Hey, jangan nunduk gitu dong sayang."

Kenzo mengangkat dagu gue buat natap mata dia, dan kita hanya bertatapan agak lama. Sampai akhirnya....

"Ken, lo mau tatap-tatapan sampai kapan? Kita laper nih? Udah boleh pesan makan belom?"

Suara Dastan bikin kita berdua refleks ngeliat ke arah dia, gue sama Kenzo dari tadi emang gak sadar kalau anak-anak yang lain masih pada disini, dan mereka semua nontonin kita.

"Yaudah pesan aja apa yang lo mau, bebas."

"Nah gitu dong dari tadi, dikata ngeliatin orang pacaran bisa bikin kenyang apa."Dastan ngedumel.

Kok Putusin Gue? [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang