26. Keluarga Michel

151 9 0
                                    

Kejadian itu sangatlah cepat dan sangat cepat pula berlalu, hingga Aku telah benar-benar menjadi diriku yang baru. Bersama Rachel, Aku lebih mandiri dari sebelumnya. Aku pun sudah terbiasa bekerja sambil kuliah untuk membantu pengeluaran sehari-hari selama melanjutkan studi di UGM. Harta, barang dan uang dari warisan kedua orang tuaku tetap utuh tersimpan, dan tidak pernah Aku pakai. Kecuali saat Aku meminang Rachel dari keluarganya.

Sungguh Aku sangat beruntung saat Rachel menerimaku dengan apa adanya bukan ada apanya. Ketika dia telah menjadi dokter hewan dan sebelum dia pergi kembali untuk melanjutkan studinya ke Jepang.

Dia menerima pertunanganku dengan hanya sebuah cincin emas putih yang Aku sendiri berikan di hadapan kedua orang tuanya. Aku sungguh tidak yakin, melihat keberadaan Rachel dan keluarganya yang diatas kata mapan yang mau menerima dan menyambut diriku dengan hangat.

Mungkin apakah karena Aku sudah bekerja dan langsung mendapatkan status manager dari sebuah perusahaan industri peternakan nasional sebelum Aku mendapatkan gelar sarjana? Atau apakah karena hanya keberuntunganku saja hingga kedua orang tuanya menerimaku?.

Kedua alasan itu langsung terbantahkan ketika kedua orang tua Rachel mengajakku berdiskusi mengenai masa depan dan alasan menerima pinanganku ke Rachel-putri mereka.

Rachel Yamashita Putri, seorang anak semata wayang yang cantik dan cerdas, campuran darah Solo dari Ibu dan darah Jepang dari ayah. Ketika Ayah kandungnya meninggal, Ibunya membawa Rachel yang masih dalam kandungan kembali ke tanah air dan melahirkanya di Solo.

Disanalah kemudian, Ibunya Rachel bertemu dengan seorang pria yang sangat baik membantu mereka berdua dalam mencukupi kebutuhan hidupnya. Tidak lama dari itu, pria yang baik itu pun berhasil menjadi Ayah tiri dari Rachel.

Kedua orang tua Rachel saat ini adalah pengusaha sukses dalam bidang furniture dan mebel di kota Solo. Sang Ibu, merasa sangat memahami diriku yang telah kehilangan Ayah dan juga Ibu. Melihat perjuangan hidupku ini untuk mandiri dan mengejar cita-citaku.

Kedua orang tuanya pun, akhirnya yakin bahwa diriku adalah pendamping yang tepat bagi Rachel. Selain itu, kedua orang tua Rachel yang khawatir akan pergaulan dan masa depan anaknya, disaat dan setelah studi di Jepang, mempercayakan diriku untuk mengawasi dan membimbingnya ke arah yang baik, walaupun kami pasti akan terpisah sangat jauh-dia di Jepang dan Aku di Indonesia.

Setelah hampir dua tahun Aku menunggunya, kini gelar pendidikan kami masing-masing bertambah, Aku yang telah berhasil lulus dari profesi dokter hewan menjadi dokter hewan. Sedangkan Rachel lulus dari studi masternya di jepang bertambah menjadi Magister Sains Veteriner.

Selang dua minggu kepulangannya di Indonesia itu, Aku sudah mempersiapkan segalanya untuknya, mengakhiri status lajang kami berdua menjadi status suami-istri.

Sangat cepat terasa bagi semua orang ketika melihat kami berdua akhirnya menikah, tetapi bagiku, ini semua adalah perjuangan keras yang membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Aku mempersiapkan segalanya dengan sendiri, mulai undangan, surat-surat izin pernikahan dari daerahku ke daerahnya, hingga makanan serta tenda pesta pernikahan kami di rumahnya.

Tidak nya itu, Aku pun sudah membelikan rumah sederhana buat kami berdua untuk tinggal dan berumah tangga, yang berada di daerah Serang-Banten, dimana disanalah Aku mendapatkan promosi sebagai Senior Manager baru.

Waktu berputar sangat cepat, sampai akhirnya kami berdua benar-benar menetap dan menjadi warga Kota Serang, dan ditahun kedua setelah kami menikah, lahirlah anak pertama kami yang bernama Giorgio Fuji Putra-Malaikat kecilku di dunia.

Sungguh lucu melihatnya perjalanannya lahir kedunia ini. Aku tahu dia akan terlahir sebagai anak laki-laki. Sedangkan Rachel tetap kekeh dengan pendiriannya yang menginginkannya terlahir sebagai anak perempuan yang cantik. Meskipun dokter sudah memberitahu jenis kelaminnya yang kemungkinan besar laki-laki, tetapi Rachel masih terus menginginkan anaknya itu adalah perempuan.

Giorgio Fuji Putra, anak pertama kami berdua. Giorgio adalah pemberian dariku yang berasal dari bahasa italia yang dalam bahasa inggris nya "George". Sedangkan Fuji dalah pemberian dari Ibunya yang terpesona akan kecantikan gunung Fuji di jepang. Sedangkan Putra adalah pilihan kami berdua yang menerangkan dia adalah seorang putra-pria.

Ketampanannya mewarisi wajahku, Aku bangga dengan hasil karyaku itu. Walaupun Rachel mengeluh bahwa dialah yang bertanggung jawab besar, menciptakan Giorgio di perutnya dengan mengandung hampir 9 bulan.

"Gue yang hamil, Gue yang bawa, Gue yang brojol, enak aja Lo ya tinggal ngaku-ngaku doank! Lo itu cuma nge-crit doank ya! ha..ha...," seru Rachel sambil tertawa ke arah ku.

Aku hanya tertawa kembali ke arah Rachel, kini hidupku benar-benar telah sempurna dan telah benar-benar melupakan nama seseorang yang Aku sendiri tidak ingin mengingatnya ataupun mengucapkannya, siapa lagi kalo bukan orang itu-Rio.

Tapi lagi-lagi Aku salah. Aku sempat bertanya ke Tuhan,

Mengapa semua ini terjadi kepada ku?

Apakah memang ini jalan yang terbaik yang harus Aku jalani?

Mengapa harus Aku yang mengalami getirnya dalam menjalani biduk rumah tangga dengan sebuah cinta terlarang yang sebenarnya Aku tidak inginkan lagi dari seseorang itu.

Aku tahu, semakin Aku membenci dirinya, semakin Aku terjerumus ke dalam tubuh dan jiwanya. Entahlah mengapa Aku kembali terjebak dalam lingkaran setan ini.

"Dasar iblis!" ucap batinku saat Aku tahu Rio kembali datang dalam kehidupanku yang sudah sempurna ini.

MICHEL IBRAHIM ZEIN (18+| BoyXBoy )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang