☁ one ☁

4.4K 309 8
                                    

Sekarang Seungkwan lagi melamun di kelas. Eunbi atau yang biasanya di panggil Sinbi, natap heran sahabatnya satu ini.

"Kenapa sih lu? Kek gak punya nyawa aja." Tapi Seungkwan gak ngerespon pertanyaan Sinbi.

"Lu ada masalah?" Tanya Sinbi. Seungkwan geleng pelan.

"Gak usah boong deh lu sama gue." Sinbi nyeruput susu rasa coklat yang barusan dia beli. Tapi masih tak ada respon dari temannya itu. "Heh! Ngomong gak lu!" Paksa Sinbi dan membuat Seungkwan kesal.


"Heh! Lu bisa gak sih gak usah banyak bacot? Udah dibilang gapapa masih ngeyel aja lu." Bentak Seungkwan sampai ia berdiri. Alhasil, mereka berdua menjadi pusat perhatian di kelas.

"Astaga, ngegas amat masnya. Kan gue nanya doang."

"Bodo amat. Balik lu ke kursi lu. Ganggu orang mau ngelamun aja, anjir" Seungkwan kembali duduk.

"Iya mas. Masnya kok galak banget sih hari ini. Pms ya?" Dan Sinbi langsung lari keluar kelas. Takut di amuk sama Seungkwan.

"BABI LU!!!"

"Ampun mas!!~"







☁️☁️☁️



"Bi, Seungkwan mana ya?" Tanya Vernon kepada Sinbi yang baru saja keluar dari kelas.

"Itu masih di dalam kelas. HOI! BOONTEL!! DI CARIIN KANG MAS NIH!" Teriak Sinbi.

Seungkwan menghela napas dan menahan malu. Kenapa dia yang harus berteman dengan orang seperti Sinbi?

"Sabar!" Balas Seungkwan tak kalah keras.

"Kwan!! Gue duluan ya sama Kyulkyung!"

"Yaudah! Ngapain lu laporan sama gua?!"

"Ish, cowo lu tuh Non. Galak amat. Pms kali dia." Kata Sinbi. Sedangkan Vernon hanya merespon dengan senyum kikuknya.

"SINBI!!! KUPING GUA MASIH BERFUNGSI DENGAN BAIK DAN BENAR YA!!"

Kemudian, Sinbi segera lari bersama Kyulkyung yang di tarik tangannya. Ia takut jika diamuk oleh Seungkwan. Bukan pulang ke rumah, malah ke rumah sakit jadinya.

"Aduh, jangan marah-marah dong. Gak malu diliatin orang lain?" Vernon nenangin Seungkwan yang lagi di bakar emosi.

"Bodo amat. Lagian siapa juga yang peduli? Atau lu malu punya temen yang modelannya kek gua?"

"Maap atuh."

"Auah! Mana Somi? Kok gak bareng lu?" Tanya Seungkwan setelah mereka berdua keluar dari kelas.

"Dia lagi ada kelas tambahan. Bilangnya nanti dia kalo udah pulang, nelpon gue kok."

"Hahaha, berarti lu cuma dianggap ojek doang sama dia. Kocak lu." Seungkwan terbahak-bahak hingga menangis. Sedangkan Vernon, hanya memutar bola matanya dengan malas.

"Iya iya... jomblo mah bebas." Ujar Vernon, kemudian ia melenggang pergi meninggalkan Seungkwan yang masih tertawa.

"Nah, tuh udah tau. Ngapain lagi lu jadian sama Somi coba." Kata Seungkwan seraya menyamakan langkah kakinya dengan Vernon.

Just YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang