"Hah?"
Percayalah, jantung Seungkwan sudah berdegup dua kali lebih cepat dari biasanya. Posisi Seungkwan disini udah kayak maling mangga, ketahuan sama yang punya.
"Ayolah, jangan berbohong padaku. Kakak mendengarkan obrolanku dengan teman-temanku tadi, bukan?"
"Dih, halu lu? Gua aja kagak tau lu ngomongin apaan. Gak ada manfaatnya juga gua dengerin obrolan lu," ucap Seungkwan bohong.
Tak ada respon langsung dari Somi. Ekspresinya nampak tak percaya, tapi mau tak mau dia harus menerimanya. "Baiklah. Maaf ya aku sudah berprasangka buruk sama kakak. Ah, aku pergi dulu. Dadah." Somi meninggalkan Seungkwan sendirian di taman.
Brugh!
Seungkwan duduk tersungkur setelah Somi pergi.
"Oh, astaga." Gumam Seungkwan.
☁️☁️☁️
•Vernon POV•
Gua cukup kewalahan mencari Somi. Katanya dia lagi di perpustakaan. Tapi waktu gua kesana, orangnya gak ada. Mau tak mau, gua harus cari ke kelasnya.
"Kalian lihat Somi?" Tanyaku pada teman-temannya yang masih berada di kelas.
"Enggak. Abis bel bunyi, dia langsung keluar kelas gitu aja." Jawab salah satunya.
"Ah, makasih ya." Kemudian, gua lanjut cari ke seluruh gedung sekolah. Sampai atensiku teralihkan oleh perawakan Somi di taman belakang sekolah bersama... Seungkwan?
"Aku permisi dulu." Somi pergi meninggalkan Seungkwan. Namun, lagi-lagi atensiku teralihkan oleh tepukan di pundakku.
"Ngapain lu disini?" Tanya Sinbi.
"Nyari Somi. Apalagi?" Jawab gua sekenanya.
"Kak!" Suara Somi membuat kita berdua menoleh.
"Halo Kak Sinbi." Sapa Somi kepada Sinbi. Dan Sinbi membalas sapaannya.
"Maaf ya, tapi ayah bilang mau menjemputku. Gapapa?" Dan gua cuma ngangguk sebagai respon.
"Aku pergi dulu, kakak-kakak" Somi pergi menjauhi kita berdua.
"Mau nyusul Seungkwan?" Dan Sinbi mengangguk.
☁️☁️☁️
Sampai disana, gue dan Sinbi ngeliat Seungkwan duduk di tanah. Mukanya macam nahan nangis.
"Heh, nyet! Lo kenapa?! Ada yang ngebully lu?! Siapa orangnya?!" Tanya Sinbi ngegas.
Gue cuma masang muka khawatir aja.
"Woi, boontel!" Sinbi goyangin badan Seungkwan.
"Hah?" Akhirnya Seungkwan natap Sinbi. Gue jadi lega rasanya.
"Lu kenapa?! Ada yang ngebully lo? Ada yang luka gak?" Tanya Sinbi lagi.
"G-gak ada." Jawab Seungkwan.
"Terus? Lu ngapain duduk di sini? Kan ada kursi." Ujar Sinbi tambah gak nyantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just You
Fanfic"You ask me, what do i want? That is you. Only you. Why is it so hard to have you!?" - bxb - harsh word