☁️ five ☁️

1.7K 201 24
                                    

"Bi!!" Panggil Seungkwan dengan heboh. Tentu membuat sekelas menoleh ke arahnya.

"Setdah! Tumbenan lu yang rusuh pagi-pagi." Balas Sinbi. Seungkwan langsung duduk di bangku depan Sinbi dan duduk menghadap Sinbi. Membuat pipi gadis itu muncul semburat merah.

"Lu kenapa?"

"Kenapa apanya?"

"Pipi lu kok merah?"

Sinbi langsung meraih cermin dan berkaca. Sinbi sempat terlihat panik, namun secepatnya ia bersikap seperti biasa.

"G-gapapa. Jadi ada apa?"

"Tadi malam ada yang lempar batu bata di depan rumah gue."

"Hah?! Siapa?! Lu gapapa kan?!" Sinbi membuat kehebohan hingga satu kelas menatap keduanya. Dan itu membuat Seungkwan merasa malu.

Alhasil, dia menyentil dahi Sinbi.

"Gak usah heboh. Tapi, ada kertas sih di batunya."

"Heh?Kertas?"

"Iya. Bentar gue ambil kertasnya." Seungkwan merogoh tasnya dan segera mencari kertasnya.

"Nih." Seungkwan memberikan kertasnya pada Sinbi, dan segera Sinbi baca.

"'Jauhi dia'? Maksud? Gue gak ngerti."

"Apalagi gua. Siapa juga orang iseng malem-malem lempar rumah orang pake batu bata. Mending batunya dipake buat bangun rumah." Dan Seungkwan dihadiahi jitakan oleh Sinbi.

"Mending gak usah dipikirin. Mending pikirin nanti kita ulangan fisika."

"What?! Setdah, gue kaga ada belajar njing!"

"Santai dong mas! Fisika kan juga pelajaran terakhir."

"Oh iya. Hehe."

Bel pun berbunyi, kemudian semua murid duduk di bangku mereka masing-masing.









☁️☁️☁️









•Seungkwan POV•

Ya, gue tau maksud dari kertas tadi. Maksudnya pasti gue harus jauhin Vernon.

Tapi sorry lah ya, gue sama dia udah sahabatan dari kita masih bentuk zigot sampe sekarang.

Emang Vernon mau kita jauhan?

"Saya akhiri sampai disini. Jangan lupa kerjakan tugas dari halaman 75. Diperiksa minggu depan." Ucap Bu Lee.

"Kwan, kuy ke kantin. Gue udah laper nih." Ajak Sinbi. Mau gak mau, gue turutin.

Sesampainya di kantin, seperti biasa keadaan kantin rame banget. Ya iyalah, namanya juga jam istirahat. Pasti ramelah.

"Kwan, nanti makannya disana aja yok." Sinbi menunjuk meja yang kosong dekat jendela.

"Gue sih, sembarang aja." Jawab gue.

Segera gue ambil nampan dan gue ambil makanan yang udah disediain sama sekolah.

Selesai ngambil makanan, gue duduk di kursi yang ditunjuk Sinbi tadi.

"Hahaha, kamu lucu banget,"

Suaranya gak asing di telinga gue.

"Ish, sakit. Jangan nyubit nyubit bisa gak."

"Maaf. Habis kamu lucu sih."

"Ish, dasar adek kelas sialan. Ganjen banget sama Vernon gue."

Ya, suara yang gak asing lagi di telinga gue tadi itu suara Vernon yang sedang bermesraan dengan Somi. Dan barusan juga, fans Vernon yang gak terima ngeliat kelakuan Somi. Yang lebih herannya lagi, HARUS BANGET YA DI KANTIN ANJENG?!

"Gue labrak, keciut juga dia."

Biasanya sih, gue paling males denger ocehan fansnya Vernon. Mungkin kali ini gua satu server sama mereka. Orang mana yang gak jijik liat hubungan mereka yang cringe itu?

"Kwan? Hei. Makan dulu. Lu liatin apaan sih?"

"Hah? Oh, gak. Gue cuma ngerasa ada yang gue kenal aja."

"Siapa?"

"B-bukan siapa-siapa kok. Udah, makan ya." Gue langsung makan makanan gue.








☁️☁️☁️








Gue sama Sinbi yang baru aja dari kantin, mau balik ke kelas, seseorang manggil Sinbi.

"Sinbi!"

"Kyaaa!!! Kak Yuju!! Kangen kakak. Huhuhu." Sinbi segera memeluk Kak Yuju.

Gue yang ngerasa heran, mengedarkan pandangan gue di sekitar lorong. Hei, tunggu dulu? Ada apa ini? Kenapa semua alumni datang ke sekolah? Maksud gue, gak semua alumni sih. Cuma alumni yang dulu famous bat. Iya, famous karena gak warasnya.

Sekarang gue liat Chanwoo dengan Kak Junhoe lagi menghina satu sama lain, Kyulkyung lagi pelukan sama Kak Minkyung, dan masih banyak lagi.

"Yo, Seungkwan!"

"Stop! Stop atau gua mutilasi lu ya." Cegat gue. Dan Kak Mingyu malah memanyunkan bibirnya. Dan berakhir bibirnya ditabok oleh Kak Seokmin.

Ya iyalah, lu tau kan kalo Mingyu itu tinggi? Hobinya kalo dateng ke sekolah, pasti gesekin kepala gue pake tangannya.

Gue juga heran sih, nih anak dikasih makan apa sih sama orang tuanya? Kok bisa tinggi banget. Tiang listrik kali ya?

"Mana Vernon? Biasanya lu kemana-mana sama-sama dah. Kok tumbenan sama Sinbi doang?" Tanya Kak Seokmin sambil celingak celinguk nyari Vernon.

"Kali aja dia jadian sama Sinbi." Bisik Kak Mingyu, tapi masih bisa gue dengar.

"Ish. Dia sibuk pacaran sama Somi! Gue gak tau dia dimana! Cari sendiri aja sana!" Ucap gue final sebelum pergi dari kerumunan alumni.

Gue pergi masuk ke kelas dan segera duduk di bangku gue. Di kelas, cuma ada gue sendiri. Iya, yang lain pada lepas rindu sama alumni lainnya.

"Kwan."

"Ya?"

"Lu udah ketemuan sama Kak Mingyu?" Tanya Vernon yang berdiri di pintu kelas gue.

"Udah. Barusan aja." Jawab gue.

"Oh gitu. Padahal gue mau ngajak lu. Yaudah kalo lu udah ketemuan. Gue tinggal ya." Vernon pergi dari kelas gue.

"Yo."

Dan gue mencoba buat gak peduli sama jantung gue yang mau lepas cuma gara-gara ngobrol unfaedah berdua doang.

Seungkwan POV end•







️tbc☁️

Just YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang