"Lu budeg? Gue tanya, cowo yang tadi ke pulang sama lu, siapa?" Tanya Vernon.
Seungkwan menatap Vernon dengan bingung. Yang ada dipikiran Seungkwan, apa yang telah merasuki Vernon? Dia marah? Ke Yuvin?
"Dia anak baru di kelas gue. Namanya Yuvin. Memang napa kalo gue pulang sama dia?"
"Terus? Kok lu pulang sama dia?"
"Yeu, emang salah kalo gue pulang sama dia? Lagian rumahnya juga satu komplek sini kok." Jelas Seungkwan.
Namun bukan Vernon namanya kalo udah di bikin penasaran, dia bakal nyari tau sampe rasa penasarannya terjawab.
"Dimana rumahnya?" Tanya Vernon tiba-tiba.
"Emang lu mau ngapain?" Tanya Seungkwan balik.
"Emang salah kalo mau nyapa anak baru?"
"Ya, mana gue tau. Gue aja baru tau kalo rumahnya satu komplek sama gue." Balas Seungkwan sambil melipat tangannya di depan dadanya.
"Lain kali, kenalin dia ke gue ya. Gue penasaran sama mukanya. Kata temen di kelas gue sih, mukanya mirip Mingyu."
"Iya dah." Jawab Seungkwan, singkat. Padahal dia tidak mau berurusan dengan Yuvin. Karena, ya, dia sudah membuat mood Seungkwan rusak seharian di sekolah.
"Gak masuk?" Tawar Seungkwan.
"Boleh. Tapi, gak ada tante?" Tanya Vernon sebelum masuk ke rumah.
"Emang ngapain nyari emak gue?" Tanya Seungkwan balik. Dan Vernon hanya nyegir.
"Kangen. Hehe."
Seungkwan memutar matanya malas dan mencebik kesal.
☁️☁️☁️
•Sinbi POV•
"Mama! Aku ke rumahnya Seungkwan ya!"
"Iya. Hati-hati."
Dengan riang, gue pergi lagi ke halte bus dekat komplek perumahan gue. Sebenarnya sih, bisa aja tadi gue langsung pulang bareng Seungkwan. Tapi, mama udah SMS kalo mama udah bikin sundubu jjigae buat gue. Heuheu, masalahnya kalo sekali makan bikin ketagihan. Makanya gue gak bisa nolak kalau mama udah bikin itu.
Sampe di halte, gue beli bungeoppang lagi. Hadeuh, gimana badan mau kurus kalo gini? Rencananya beliin buat Seungkwan sama Yuvin, malah gue yang makan. Secepatnya gue langsung masuk ke bus.
Nah, gak lama nyampe di halte bus deket komplek rumahnya Seungkwan, gue liat Vernon yang lagi duduk di halte sambil main hape.
"Eh? Sinbi? Ngapain lu disini?" Tanya Vernon. Padahal gue lagi males ketemu sama orang. Tapi, yaudah.
"Mau ke rumahnya Seungkwan lah. Ngapain lu disini?" Tanya gue balik.
"Lah, gue baru dari rumahnya Seungkwan."
"Ngapain?"
"Ya, serah gue lah. Mau ngapain aja."
Kemudian hening sampe bus datang.
"Gue duluan ya, Bi." Pamit Vernon dan gue cuma ngangguk sebagai jawaban.
Setelah bus bener-bener pergi, baru gue masuk ke komplek perumahannya Seungkwan. Gue gak takut kalo jalan sendirian. Lagian warga disini kenal banget sama gue yang notabenenya suka heboh. Pasti udah di cap anak baik. Gak nyambung ya? Bodo, intinya gue dikenal anak baik sama warga disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just You
Fiksi Penggemar"You ask me, what do i want? That is you. Only you. Why is it so hard to have you!?" - bxb - harsh word