Matahari menyinari rumah keluarga Boo. Seungkwan sudah siap dengan seragamnya dan sekarang ia sedang sarapan. Tapi ada seseorang yang membuat pagi ini berbeda dari pagi lainnya.
"Kwan, hari ini berangkat sama gue aja ya."
"Terus? Somi?"
"Ya, nanti kita bertiga."
"Gak ah, gue mending berangkat naik bus sendiri."
"Lah, dikasih tumpangan gratis kok gak mau sih? Kalo lu gak mau ikut, mending bayarin ongkos bensin gue."
"Heh! Albino idup! Siapa suruh lu kesini?! Ngapain juga lu kesini?!"
"Hehe, numpang sarapan." Vernon garuk-garuk kepalanya.
"Emang di rumah lu gak dikasih makan?" Tanya Seungkwan dengan ketus. Dia bingung kenapa ada orang yang modelannya macam Vernon.
Dimana-mana, orang pasti sangat menikmati sarapan pagi dengan keluarganya. Tapi cuma Vernon yang ingin sarapan dengan keluarga lain.
"Lagi gak mood makan di rumah." Jawab Vernon ditambah dengan ekspresi watados-nya, membuat Seungkwan ingin melemparnya dengan piring.
"Bodo amat. Gue berangkatnya naek bus sendiri." Seungkwan beranjak dari duduknya dan meraih tasnya.
"Ma, Seungkwan berangkat sekolah ya." Pamit Seungkwan sambil memasang sepatunya.
"Iya. Hati-hati, ya."
Seungkwan sudah keluar. Dan Vernon masih diam di dalam ruang makan. Bukannya segera menyusul Seungkwan, ia malah bengong di meja makan.
Klik!
"Ngapain sih lu masih disana? Cepetan! Ntar telat. Kalo gue telat, lu yang gue salahin."
Vernon buyar dari lamunannya.
"E-eh, iya." Vernon segera memakai sepatunya dan keluar dari rumahnya Seungkwan. Tak lupa juga ia berpamitan dengan Nyonya Boo.
☁️☁️☁️
"Yah, Kwan. Somi nya udah berangkat sama ayahnya." Kata Vernon saat ia melihat pesan dari Somi.
"Oh, yaudah." Balas Seungkwan. Ada rasa bahagia yang muncul di dalam hati Seungkwan.
"Lu gak mau deket sama Somi gitu?" Tanya Vernon.
"Lah, apa faedahnya buat gue coba?" Seungkwan malah balik memberi pertanyaan kepada Vernon.
"Yang ada, gue sakit hati, Non." -bsk
"Yeu, gapapa kali. Kalo jadi deket kan ada faedahnya juga."
"Udah ya, gak usah banyak bacot. Mending lu ngendarain mobil yang bener. Lu liat udah jam berapa? Sekarang udah jam 07.45. Mohon ngendarainnya yang cepet dan hati-hati. Gua gak mau mati muda."
"Gak mau mati muda karena belum punya pacar? Sadboy kali anda. Hahaha." Tawa Vernon.
"Maap maap aja nih, ya. Gini-gini gua punya gebetan," Balas Seungkwan dengan rasa percaya dirinya.
"Oh ya. Emang siapa kalo gua boleh tau?"
Seungkwan mengangkat sebelah alisnya. "Emang lu harus tau gitu gebetan gua siapa?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Just You
Fiksi Penggemar"You ask me, what do i want? That is you. Only you. Why is it so hard to have you!?" - bxb - harsh word