"Maksud lo?" Tanya Vernon balik.
Mereka belum masuk kelas. Padahal bel sudah berbunyi beberapa menit yang lalu.
"Iya. Seungkwan suka sama lu. Tapi lu malah nyakitin perasaannya. Makanya Kak Mingyu kemaren marah banget sama lu." Jelas Sinbi. Sedangkan Vernon hanya bisa menunduk dan meratapi kesalahannya.
"Terus? Gue harus gimana, Bi? Gue gak mungkin batalin tunangannya. Tapi gak mungkin juga gue pacaran sama Seungkwan kan?" Lirih Vernon.
PLAK!
Sinbi menampar wajah Vernon.
"Tapi lu gak harus tunangan ma Somi bangsat!!!" Bentak Sinbi.
"Ya terus gue harus gimana coba??!" Ucap Vernon yang hampir menangis.
"Kenapa sih lu mau aja tunangan ma Somi? Apa karna dia cantik? Oh! Gue tau. Karna sama-sama blasteran makanya lu mau hah?!!" Tebak Sinbi sambil membentak Vernon.
Seketika Vernon terdiam mendengar ucapan Sinbi.
"Gak bisa jawab kan lu. Halah ga usah ngedrama kayak gitu gak pantes tau gak." Balas Sinbi sambil memasang ekspresi kebencian nya.
"Bi gue udah nyoba minta maaf sama dia t-tap-tapii dia..." Dan yang gak di sangka Vernon nangis didepan Sinbi.
"Asal lu tau. Gue sakit Non ngeliat Seungkwan kayak gitu." Jawab Sinbi.
"Kenapa gak lu aja sih yang pacaran sama Seungkwan?" Tanya Vernon. Sontak Sinbi menoleh ke arahnya. Dan untuk ke sekian kalinya, dia menampar wajah Vernon.
"LU PUNYA OTAK KAGAK??!! KAN DIA SUKA NYA MA ELU BEGO!!!" Bentak Sinbi. Sedangkan Vernon hanya diam.
"Udah lah! Gue balik ke kelas aja kalo gini. Males gue ngadepin orang kayak lu. Dan jangan bilang sama Seungkwan kalo gue ketemu sama lu." Lanjut Sinbi seraya meninggalkan Vernon sendirian.
"AAAARRRGGHHHH!!!!!!"
☁️☁️☁️
•Sinbi POV•
Gue sebenernya gak bego amat. Gak mungkin gue masuk kelas di saat jam pelajaran pertama daritadi udah mulai. Jadi, gue mutusin buat ke perpustakaan aja. Sekalian ngadem.
Gue sebenarnya cuma mau ngasih tau perasaan Seungkwan ke Vernon. Gue berharap, Vernon sadar. Walaupun gue juga sakit hati nyampein perasaan Seungkwan ke Vernon. Tapi, gue nyoba buat keliatan tenang.
"Loh? Eunbi? Sedang apa disini? Bolos ya? Udah lama gak keliatan. Kemana aja?" Tanya penjaga perpustakaan, Bu Yoona.
Dia kenal gue, karena setiap gue bolos pelajaran, gue selalu kesini bareng Seungkwan. Tapi itu waktu gue kelas 10 sama kelas 11 dulu. Sekarang mah, fokusnya ke ujian.
"Haha, gak kemana-mana tuh Bu. Saya cuma di kelas aja." Balas gue tambah dengan senyuman.
"Biasa sama Seungkwan. Seungkwannya mana?" Tanya Bu Yoona lagi.
"Seungkwan ada di kelas. Lagi belajar." Jawab gue.
"Loh? Tumben tuh. Kamu kenapa gak belajar?" Tanya dia lagi.
"Lagi males aja, Bu." Jawab gue sebelum ninggalin Bu Yoona.
Gue langsung duduk di spot biasa gue bolos sama Seungkwan. Tempat duduk yang gak bakal ketahuan sama siapa pun. Walaupun gue dulu suka bolos, tapi karena bolosnya ke perpustakaan, kalo diem-diem doang gak enak. Jadi, selama gue bolos, gue juga baca buku. Biar temen-temen gue pada heran. Padahal gue sering bolos, tapi masih bisa ranking. Kali ini, gue baca buku cerita. Ya, sebenernya gak sesuai kodrat anak SMA. Yang seharusnya baca buku pelajaran, malah baca buku cerita. Otak gue udah mumet. Udah di kasih drama, di kasih lagi sama pelajaran.
"Kak Eunbi ya?" Panggil seseorang. Tapi, gue acuhin.
"Kak, aku boleh duduk disini?" Tanyanya. Gue ngangguk aja. Dan, gue denger kursi di depan gue bergeser.
"Kak, ada yang mau ku tanya sama kakak. Boleh kan?" Tanyanya lagi. Sedangkan gue cuma ngangguk doang. Bukannya gue mau ngacangin adek kelas, tapi buku yang gue baca, ceritanya lagi seru.
"Kakak tadi ngomong apa aja sama Kak Vernon?"
Gue yang lagi asik baca, langsung gue tutup buku gue. Dan ternyata yang duduk di depan gue itu Somi.
"Kepo bat dah lu. Bukan urusan lu kali." Jawab gue agak ketus.
BRAAKK!!
Dia gebrak meja dan masih gue pantau tanpa reaksi apapun.
"Emang bukan urusan gue. Tapi, jangan sampe lagi kalian berdua deketin Vernon gue."
"Idih. Gue mah, ogah. Serah lu mau apain Vernon. Toh, gue juga gak peduli sama pasangan gila kek kalian berdua." Jawab gue.
"Gue pegang omongan lo." Katanya sebelum ninggalin gue sendirian di perpustakaan.
Gila nih anak. Adek kelas aja belagu. Belum pernah kali ya gue slepet palanya. Gue pun ngelanjutin baca buku gue yang sempat kehenti gara-gara nenek lampir mabok tadi.
•Sinbi POV end•
☁️ ☁️☁️
Bel pergantian jam pelajaran pun akhirnya berbunyi. Sinbi langsung masuk ke kelasnya. Terlihat Seungkwan yang kali ini mau ngobrol dengan Yuvin. Sinbi yang liat, jadi tersenyum.
"Bi! Darimana aja lu? Kenapa tadi gak masuk?" Tanya Kyulkyung.
"Hah? Oh, tadi gue bolos. Gue lagi males belajar soalnya. Ngehe." Jelas Sinbi sebelum ia menghampiri Seungkwan dan Yuvin.
"Darimana aja, nyai?" Tanya Seungkwan
"Bolos lah." Jawab Sinbi santai. Kemudian dia duduk di bangkunya. Tak lama kemudian, Minho datang sebagai ketua kelas.
"Pak Goo gak bisa masuk, karena ada keperluan. Jadi, dia nyuruh kita buat belajar sendiri-sendiri." Katanya. Dan, semua murid langsung bersorak bahagia.
"Kantin kuy lah." Ajak Seungkwan ke Yuvin dan Sinbi. Yang diajak mah, mau aja.
"Tapi lu yang bayarin." Ucap Sinbi.
"Dih, anjir. Enak bener idup lu. Udah tadi bolos, sekarang kebagian jamkos pula."
"Makanya, mending tadi ikut gue ke perp--" Ucapan Sinbi terpotong ketika ia mengingat kalau di perpustakaan tadi dia bertemu dengan Somi.
"Lu ke perpus?! Dih, anjir. Gue kangen Bu Yoona masa."
"Iya, tadi lu dicariin sama Bu Yoona tuh."
"Eh?! Serius lu??!! Etdah, dari kantin ke perpus kuy. Sekalian bolos pelajaran Bu Yang, sabi kali. Ikut kagak Vin?" Ajak Seungkwan. Kemudian Sinbi memukul pundak Seungkwan.
"Kalau mau maksiat, jangan ngajak anak orang."
"Haha, boleh aja. Lagian gue juga kangen ngebolos pelajaran." Jawab Yuvin. Seungkwan sama Sinbi kompak membelalakkan mata mereka.
"Setdah, lu bisa bolos juga ternyata." Ucap Seungkwan.
Tanpa mereka sadari, mereka sudah sampai di kantin. Dan obrolan pun tetap berlanjut, hingga seseorang memanggil salah satu dari mereka.
"Kwan..."
Karena mereka bertiga membelakangi orang itu, sontak mereka bertiga sama-sama menoleh ke belakang.
"Dih, bangsat. Masih idup aja lu ya." Balas Sinbi. Terlihat wajah Vernon yang sedikit menyesal.
"M-maaf, Kwan." Lirihnya.
Seungkwan pun bangkit dari duduknya. Awalnya Sinbi mau menarik tangan Seungkwan, tapi tangan Sinbi ditarik duluan sama Yuvin.
"Kasih Vernon kesempatan buat ngomong." Bisiknya. Sinbi jadi gak bisa ngapa-ngapain selain menurutinya.
"Non..." Panggil Seungkwan. Vernon yang awalnya menunduk, mengangkat kepalanya dan pandangannya bertemu dengan Seungkwan.
"Lu ngerti gak sih apa yang gue rasain?"
☁️tbc☁️
Why this is so drama??!! 😆

KAMU SEDANG MEMBACA
Just You
Fanfikce"You ask me, what do i want? That is you. Only you. Why is it so hard to have you!?" - bxb - harsh word