"Ya! Kau membawa adikku tidak bilang padaku?" Gerutu Seungri saat Hyerin diantar Suga ke apartemennya.
"Maaf hyung, aku enggak ingat apapun kalau sudah bertemu dengan Hyerin." Suga menggaruk tengkuknya dan Hyerin hanya terkikik.
"Oppa gak usah khawatir, mereka menjagaku dengan baik kok." Hyerin menimpali sambil tersenyum.
"Kau yakin mereka menjagamu dengan baik Rin?" Seungri memegang bahu Hyerin memastikan.
"Iya oppa. Suga oppa sangat menjagaku layaknya oppa menjagaku." Hyerin menatap Suga sambil tersenyum manis sekali dan dibalas senyuman oleh Suga.
"Hyung, Rin. Aku pamit dulu ya. Sebentar lagi ada acara soalnya. Gomawo Rin, Hyung." Suga melambaikan tangan pada Hyerin dan Seungri, tak lupa diikuti dengan senyum manisnya.Seungri menarik Hyerin kedalam pelukannya. Ya tentu saja Seungri rindu pada adiknya itu setelah 2 hari tidak bertemu. Hyerin membalas pelukan Seungri dan memejamkan matanya.
"Jangan tinggalkan aku Rin." Seungri mengeratkan pelukannya.--
Hari ini Hyerin pulang kuliah lebih cepat karena dosennya lagi pergi rapat di luar kota. Hyerin memutuskan untuk membeli snack dan minuman dingin dengan teman sekelasnya Yun Hee yang tidak jauh dari kampusnya.
"Hayeon? Dia di Seoul? Aku harus beri tau oppa kalau Hayeon sudah kembali. Ini akan menjadi kejutan untuknya." Hyerin mengambil ponselnya untuk menghubungi oppanya. Seungri. Namun tak ada jawaban dari Seungri. Ponselnya tidak aktif. Hayeon adalah kekasih Seungri yang lama tinggal di Korea Utara. Hyerin berniat untuk menghampiri Hayeon tapi langkahnya terhenti saat melihat seseorang memeluk Hayeon mesra dan bahkan menciumnya.
"Siapa yang bersama Hayeon? Jangan-jangan." Gumam Hyerin.
Hyerin langsung bergegas membayar dan pergi. Yun Hee bingung dengan temannya yang tiba-tiba pergi meninggalkannya.Hyerin sampai di apartemen dan langsung menuju apartemen Seungri. Hyerin memencet bel berkali-kali namun tak ada jawaban dari Seungri. Akhirnya Hyerin masuk dan -
"Oppa!!!" Hyerin menjatuhkan barang bawaannya dan langsung menghampiri Seungri yang terduduk di lantai.
"Apa yang terjadi oppa? Kenapa oppa jadi seperti ini?" Hyerin menggoyangkan kaki Seungri. Seungri tak menjawab. Dia hanya diam dengan pandangan kosong. Hyerin semakin cemas dengan keadaan Seungri. "Oppa jawab aku." Hyerin mulai terisak. Seungri langsung mendekap Hyerin erat.
"Gwaenchana Rin. Kenapa kamu menangis? Jangan menangis malaikat kecilku." Suara Seungri sedikit serak. Hyerin melepaskan pelukan Seungri dan menatapn Seungri tajam. "Kamu bohong oppa!! Aku tau kenapa oppa seperti ini. Karena Hayeon kan?" Seungri kaget dengan apa yang di katakan Hyerin. Dan itu memang benar. Seungri juga bingung darimana Hyerin tau soal ini.
"Kamu tau darimana eum?" Seungri mengelus pipi Hyerin lembut.
"Aku lihat dia dengan seorang namja di supermarket deket kampusku tadi. Aku ingin menghampirinya dan menamparnya saat ini oppa." Jelas Hyerin. Seungri hanya terseyum dan mencium kening Hyerin.
"Tidak perlu Rin. Biarkan saja dia berbuat sesuka hatinya." Seungri mengusap lembut rambut Hyerin.
"Tapi oppa dia kan sudah menyakiti hatimu." Hyerin mengerutkan alisnya kesal.
"Sudahlah, biarkan saja Rin. Punya kamu itu sudah lebih dari cukup buatku Rin. Jangan tinggalkan oppamu ini ya?" Hyerin langsung memeluk Seungri erat. Seungri membalas pelukan Hyerin dengan hangat.
Hyerin merenggangkan pelukannya dan menatap mata Seungri. "Izinkan aku menginap disini malam ini oppa. aku ingin menemanimu." Suara Hyerin sedikit serak.
"Baiklah Rin, kamu enggak perlu izin seperti itu. Kapanpun jika kamu ingin menginap disini pintu apartemenku selalu terbuka untukmu Rin, malaikat kecilku." Seungri memeluk Hyerin.
Cukup lama mereka saling mendekap. Hyerin tertidur dalam dekapan Seungri. Kemudian Seungri menggendongnya ke kamarnya dan menidurkannya di ranjang miliknya.
"Good Night my angel. Saranghaeyo." Seungri mencium kening Hyerin dan menyelimutinya. Seungri mengambil bantal dan selimut dalam lemarinya. Lalu tidur di sofa kamarnya.
"Beruntung aku bisa mengenalmu Rin, kamu sangat peduli padaku dan selalu ada disetiap keadaanku. I Love You Rin." Gumam Seungri yang menatap Hyerin dari sofa dan kemudian terlelap.//-
Hyerin terbangun dari tidurnya. Dia meregangkan badannya dan mengamati kamar Seungri. Pandangan Hyerin terhenti pada bingkai foto di samping ranjang. Foto Seungri ketika masih kecil hingga dewasa. "Lucu juga ya oppa waktu kecil. Tetep tampan." Gumam Hyerin seraya mengusap foto dengan jari telunjuknya. Hyerin mengembalikan bingkai foto di tempat semula dan membereskan tempat tidur. Setelah selesai, Hyerin keluar kamar mencari Seungri. Saat keluar kamar, Hyerin mencium bau makanan enak dan mencari sumber bau itu. Dan ternyata ada di dapur, Seungri sedang memasak di dapur.
"Hmm.. kayaknya enak oppa." Kata Hyerin sambil memeluk Seungri dari belakang.
"Tentu dong, kan nasi goreng ini spesial untuk orang spesial juga." Seungri mengecup kening Hyerin sekilas dan melanjutkan menggoreng nasi. Hyerin mengerutkan alisnya. "Siapa yang spesial oppa?"
"Yang spesial itu adikku tersayang. Malaikat kecilku ini." Seungri mencubit gemas pipi Hyerin.
"Oppa!! Nanti nasi gorengnya gosong loh." Hyerin mengusap-usap pipinya yang menjadi korban cubitan Seungri. Seungri hanya terkekeh.
"Cobain nasi goreng ala Opgan, Oppa Ganteng." Seungri menyuapkan sesendok makan nasi goreng buatannya pada Hyerin. Hyerin menerima suapan dari Seungri. "Enak banget oppa. Oppa belajar masak dengan siapa?" Hyerin mengunyah nasi gorengnya.
"Dengan eomma ku Rin, dulu aku suka sekali membantu eomma masak di dapur. Yaudah ayo makan." Seungri menyodorkan sepiring nasi pada Hyerin dan mereka melahap nasi goreng itu tanpa ampun. Setelah selesai, Hyerin mencuci piring dan membersihkan meja makan.Ting..Tong..Ting..Tong...
Bel apartemen Seungri berbunyi. "Nah sudah datang pesanannya. Aku bukain pintu dulu ya Rin." Seungri mengusap rambut Hyerin dan membukakan pintu.
"Pizzanya su-" Seungri tidak melanjutkan perkataannya setelah dia membuka pintu. Ternyata yang datang bukan tukang delevery melainkan Hayeon.
"Maaf aku mengganggumu pagi-pagi begini. Aku cuman mau ngejelasin semuanya tentang hubunganku dengan SongJe." Hayeon menatap Seungri dalam. Seungri hanya diam dan membuang pandangannya dari Hayeon.
"Udah jelas semuanya. Gak usah repot-repot jelasin lagi." Hayeon tiba-tiba memeluk Seungri erat. Seungri memberontak dan mencoba melepas pelukan Hayeon. Hyerin melihatnya, dan dengan cepat Hyerin melepas Hayeon dari Seungri.
"JANGAN GANGGU OPPAKU LAGI. PERGI!!" Hyerin dengan nada kasar mengusir Hayeon.
"Tapi Rin aku hanya-" Sebelum Hayeon menyelesaikan perkataannya, Hyerin langsung mendorong Hayeon hingga keluar pintu.
"JANGAN GANGGU OPPAKU LAGI. AKU BENCI PADAMU."
BRAAK! Hyerin menutup pintu dengan kasar. Seungri terkejut melihat tindakan Hyerin. Hyerin ternyata punya sisi kasar yang menakutkan. 'Sebegitu sayangnya dia padaku? Sampai-sampai dia melakukan ini?' Batin Seungri.
"Gwaenchanayo oppa? Apa dia menyakitimu lagi?" Hyerin mengusap pipi kanan Seungri lembut. Seungri merangkup kedua pipi Hyerin dengan tangannya. "Kenapa kamu jadi kasar Rin, hem?"
"Maafkan aku oppa, aku juga tidak tau kenapa aku bisa sekasar ini. Aku tidak suka dengan siapapun yang suka menyakiti orang-orang yang aku sayang. Aku tidak terima oppa." Hyerin terisak. Seungri ikut meneteskan air mata dan memeluk Hyerin erat."Saranghaeyo Rin."
"Judo saranghaeyo oppa."
**
TBC....

KAMU SEDANG MEMBACA
My Pervert Idol
FanfictionKu pikir jika bertemu langsung dengan idolaku , mereka pasti cuek dan dingin. tapi ternyata aku salah, mereka justru memperhatikanku. Kim Hye-rin