Time6 : 12.00 AM

97 18 2
                                    

"Itu sangat menyakitkan," lirihku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Itu sangat menyakitkan," lirihku.

"Begitulah. Aku juga merasakannya! Bagaimana? Apakah kau sudah baikan?"

Aku menggelengkan kepala. "Tidak! Keadaanku masih buruk, aku tidak mengerti semua ini. Kenapa dia tewas?"

Time mengedikkan bahunya. "Mungkin itu takdir! Takdir yang sudah ditentukan, dan kita harus menjalaninya. Dan mungkin, itu memang hal yang terbaik buatmu!"

"Apanya yang terbaik? Ini malah menyakitkan, bukan terbaik untukku!" Aku memiringkan tubuhku ke samping, membelakangi Time yang terbaring di sampingku.

"Bagaimana, kalau kita lihat masa depanmu?"

Aku langsung bangun dari rebahan, duduk menghadap Time, membuat Time terkejut. "Apakah itu bisa? Maksudku, apakah aku bisa melihat masa depanku?"

Time terkekeh. "Kau sudah terlihat senang. Tentu saja!"

Aku menatap bingung ke arah Time. "Oh ya, ada pertanyaan untukmu, memangnya ada berapa banyak lagi memori yang harus kulihat?"

Time tersenyum, "Banyak sekali, ada 24 memori. Kau sudah melihat lima memori, tinggal tersisa 19 memori!"

"Bagaimana bisa sebanyak itu?"

"Karena, terlalu banyak misteri dalam kehidupanmu. Pertanyaan mengenai ibumu juga belum terjawabkan. Kau harus perlahan untuk memahami setiap kejadian yang ada. Bagaimana?"

"Apa?" tanyaku bingung.

"Dasar bodoh." Dan tanpa diduga, Time langsung menyentilkan jarinya ke dahiku, membuat penglihatanku tiba-tiba berubah ke tempat yang sangat gelap, dengan di sisi kiri-kanan terdapat dinding.

Aku menyadari bahwa aku berada di lorong, dan terkejut saat melihat diriku tengah duduk sembari menyenderkan punggungnya di dinding. Di tangan Shelton terlihat sebuah botol minum, yang setelah kulihat lebih jelas lagi bahwa itu adalah minuman anggur dan di sekitarnya terdapat putung rokok yang berserakan.

Rambut yang acak-acakan, baju yang sangat kotor, membuatku heran dengan sosok diriku di masa depan. Shelton bangkit lalu membuang botol tersebut di bak sampah yang terletak di sampingnya. Ia memakaikan tudung jaket itu ke kepalanya, lalu berlari. Aku mengikutinya berlari, di jalan raya yang terang karena cuacanya sangat bagus, Shelton tampak berjalan misterius.

Aku bertanya-tanya, apa yang terjadi? Apa yang dia lakukan? Lalu, aku melihat dirinya berjalan ke supermarket, dan mengambil beberapa makanan, dan minuman lalu di masukkannya ke dalam jaketnya, lalu berlari keluar membuat penjaga supermarket itu terkejut dan langsung meminta bantuan.

Shelton berlari dengan dikejar beberapa penjaga supermarket itu, berbelok dan Shelton langsung terpeleset gara-gara genangan air, membuatnya langsung dipukul oleh penjaga tersebut. Shelton langsung berlari ketika sudah mendapatkan keseimbangan, dan dia tidak ditemukan oleh penjaga tersebut karena bersembunyi. Ia berjalan menuju lorong sebelumnya, dan aku langsung terlonjak kaget ternyata di belakang ia menyenderkan punggungnya terdapat pintu.

TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang