Time7 : 07.00 AM

84 20 8
                                    

Deg!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Deg!

Time membuka mulutnya yang terlihat gemetar. "A--aku, sudah kubilang aku adalah penjaga waktu dan tidak ada hubungannya denganmu!" Ucapnya sembari tertawa.

Aku hanya bisa menggigit bibir bagian bawahku. "Benarkah? Apa kau tidak berbohong?"

"Tidak ... tidak!"

"Tapi, aku curiga kamu berbohong! Kenapa tidak jujur sa---"

"Kenapa kau tidak memasuki memori berikutnya? Kan, kau mau memasuki memori yang antara sedih dan senang? Memori yang mana yang tepat, hm ...."

Aku menggelengkan kepalaku. "Jangan mengalihkan topik pembicaraan, Time! Kenapa kau tidak jujur saja? Apa sulitnya untuk berkata jujur?"

Time menggigit bibir bagian bawahnya. "Karena, aku tidak bisa mengatakan secara langsung padamu! Baiklah, 07.00 AM!"

Tanpa persetujuanku, Time langsung menyentilkan jarinya ke dahiku, membuat penglihatan sekitarku berubah yang awalnya hanya terlihat perputaran jam berubah menjadi sebuah taman yang asri dengan segala macam pepohonan tumbuh dengan subur.

"Ini di mana?" Pikirku dalam hati, setelah mengamati tempat.

Aku melihat berbagai macam tumbuhan, dari bunga Mawar sampai Teratai, sampai pohon Apel, Jeruk, dan Mangga. Lalu, aku melihat seorang anak kecil berambut pirang tengah menaburkan bibit ke dalam lubang di tanah tersebut, lalu menutupinya lagi dengan tanah, setelah melakukan kegiatan itu ia menyiramkan tanah tersebut dengan air yang dibawanya dalam teko. Selepas melakukan itu, ia berdiri sembari membawa teko tersebut.

Aku mengetahuinya, itu adalah diriku waktu kecil. Wajahnya terlihat baik-baik saja, dan dia terlihat bebas dan sehat, apa yang terjadi padanya? Apakah ibu tidak melakukan hal apapun lagi seperti kekerasan padanya? Sebab, tidak terlihat lagi bercak luka, lalu seseorang memanggilnya dari kejauhan, sontak diriku dan Shelton langsung menoleh ke belakang dan melihat sosok Vellina kecil tengah melambaikan tangan ke arah diri Shelton.

Kulihat Shelton dia tampak senang, dan membalas lambaian tangannya. Vellina berjalan ke arah Shelton, lalu saat dia berada di hadapan Shelton, Vellina langsung mengamati tanah yang di dalamnya terdapat bibit tersebut.

"Apa yang kau tanam, Shelton?" tanya Vellina, sembari meletakkan telunjuk tangannya di dagu, tampak seperti berpikir.

"Itu tanaman bunga Daffodil! Aku sangat menyukai bunga itu dari dulu! EH!" Shelton terkejut ketika Vellina langsung membongkar tanah yang baru saja ia menanamkan beberapa bibit bunga Daffodil.

"Aku penasaran dengan bibit bunga tersebut," ucapnya seolah-olah tidak bersalah dan memang dia penasaran. Shelton membungkuk ketika di tangan Vellina terdapat bibit Daffodil.
"Bagaimana?"

"Kecil, tetapi aku masih penasaran dengan bentuk bunganya!"

"Kau bisa melihatnya nanti!" Sahut Shelton.

TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang