Time23 : 11.00 PM

40 7 0
                                    

"Time?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Time?!"

"Ya?"

"Hm … tidak apa-apa! Lupakan saja. Oh ya, aku sudah masuk memori ke berapa?"

"22, memangnya kenapa?"

Aku menggelengkan kepalaku, "Tidak apa-apa! Berarti tinggal dua memori lagi, kan?"

Time mengangguk. "Ya."

"Lalu, kalau aku sudah melihat ke-24 memoriku, apa yang akan terjadi padaku?"

"Kau akan mendapatkan semua ingatanmu,"

"Hanya itu? Terus, bagaimana aku bisa keluar dari dimensi ini?"

Time tersenyum, tetapi, aku melihat dari sorot matanya terpancar kesedihan yang mendalam. "Kau akan mengetahuinya ketika kau sudah melihat semua memorimu. Lalu, kau mau masuk ke memorimu yang ke-23?" tanya Time.

Melihat itu aku hanya mengangguk lemah, bukan ucapannya yang membuatku tercengang, tetapi, kesedihan yang dipancarkannya yang membuatku bertanya-tanya, siapa diri Time sebenarnya? Memang, selama ini kami sering bercakap-cakap, bersenda gurau, saling mengejek, dan lain-lain. Tetapi, entah kenapa hatiku merasakan kesedihan juga.

Time menyentilkan jarinya ke dahiku, aku terpejam dan detik berikutnya aku sudah berada di sebuah tempat yang banyak orang-orang yang memakai pakaian tuxedo dan dress. Mataku berkeliling mencari sosok diriku, dan akhirnya aku menemukannya. Shelton memakai tuxedo hitam yang tengah menunggu seseorang.

Selang beberapa menit aku memperhatikannya, dan tersadar  bahwa Shelton tengah menunggu Vellina. Dan terbukti ketika Vellina keluar dari mobil, Shelton langsung menemaninya. Mereka berdua berjalan bersama, menemui yang lainnya.

Aku mengikuti Shelton dari belakang, dan Shelton berhenti ketika ia bertemu dengan Callisto.

"Hei, Callisto!"

Callisto yang tengah minum wine langsung tersedak. "She--Shelton!"

Shelton memukul punggung Callisto. "Cepat sekali kau tiba, kapan kau berada di sini?"

"Buat apa kau mengetahuinya? Ini bukan urusanmu!"

Shelton langsung nyengir. "Jangan bilang padaku … bahwa kau ingin bertemu segera dengan Xellin."

Vellina mengangguk. "Sepertinya. Lalu dia pasti kesulitan untuk mencari pakaian yang bagus, lihatlah, Shelton. Pakaiannya rapi, dan sepertinya baru. Jangan bilang, kau membelinya hanya demi berdansa dengan Xellin."

"Itu bukan urusan kalian!" Callisto meminum wine dengan pipinya yang  mengeluarkan semburat merah.

"Haha, pasti itu benar, kan, Vellina?" Ucap Shelton, sembari terkikik. Begitu juga dengan Vellina.

"Dan, sepertinya dia jauh lebih rapi dari sebelumnya, aku ingat! Pesta yang diadakan oleh Frank, dia tidak serapi ini meski membawa pacarnya, benar, kan, Shelton?" tanya Vellina sembari tersenyum.

TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang