Time13 : 03.00 AM

61 17 27
                                    

"Xellin?"

Gadis berambut hitam itu mengangguk, "Kalau begitu, aku pergi dulu!"

Lalu ia menjauh dari toilet laki-laki, membuatku heran, bagaimana dia bisa masuk toilet laki-laki yang seharusnya perempuan dilarang masuk?

Dan detik berikutnya, penglihatanku berubah menjadi tempat yang langit-langitnya sebagai perputaran jam, dan ketika aku mengerjapkan mata, aku menatap Time yang tampak berlari mengelilingi diriku sembari tertawa seolah-olah dia tengah dikejar sesuatu atau itu memang benar, sebab, tiba-tiba saja aku melihat sekelebat bayangan anjing hitam yang mengejarnya.

"Time?" tanyaku untuk memastikan kejadian yang kulihat bukan ilusi.

"Ya?"

"Kau? Bermain dengan seekor anjing?"

Time menganggukkan kepalanya, "Ya! Namanya Dalto!"

"Dalto?" tanyaku bingung, dan entah kenapa ketika mendengar nama itu, aku jadi teringat sesuatu.

"Ya, Dalto! Dan Dalto sudah mengenalmu sangat lama?"

Aku melihat di sekitar Time, tidak ada anjing yang sebelumnya kulihat anjing itu mengejar Time. "Dimana anjing itu?"

Time berpikir, "Eum ... dia sudah---oh ya! Bagaimana?"

"Apanya yang bagaimana?" tanyaku bingung.

"Kau sudah melihat sosok Xellin, kan?"

Aku berpikir sejenak, lalu detik berikutnya mataku terbelalak. "Aha! Jangan bilang, Xellin itu nantinya akan menjadi pacar Callisto?"

Time menganggukkan kepalanya, "Kau tepat!"

"Berarti, dia tidak jadi mengencani Vellina?" tanyaku, dan nyaris aku mengeluarkan ekspresi senangku terhadap Time.

Time mengangguk.

"Tapi ... apakah hubunganku akan tetap han---TUNGGU! Jangan bilang, hubunganku dengan Callisto membaik?"

"Masa?" tanya Time.

Aku mengangguk antusias, "Sebab! Aku jadi teringat dengan memoriku sebelumnya, di mana waktu itu aku ciuman dengan Vellina, dan juga saat dimana Ibuku tewas, dan ... di saat itu, aku bertukar pesan lewat e-mail dengan Callisto! Dan, Callisto terlihat bersahabat!"

"Tepat sekali!" Time tersenyum.

"Tapi, bagaimana bisa Callisto akan bersahabat denganku lagi, padahal dia sendiri yang memutuskan persahabatan itu?"

Time tersenyum, "Akan kuberitahukan jawabannya! Mungkin di memori yang akan datang!"

"Kenapa tidak sekarang saja?" tanyaku heran.

Time menggelengkan kepalanya, "Sebab, memori kali ini aku ingin menampilkan sesuatu yang akan membuatmu terkejut!"

"Ap---" belum selesai aku mengucapkan kalimatku, Time langsung menyentilkan jarinya ke dahiku, dan detik berikutnya, penglihatanku berubah menjadi di suatu tempat yang sangat asri dengan taman yang dipenuhi berbagai tumbuhan yang tumbuh subur.

Aku melihat seorang anak kecil tengah berlari-lari berkeliling, suatu gerakan yang sama yang dilakukan Time ketika aku keluar dari memori, dan aku melihat anak kecil tersebut sebagai sosok diriku sendiri. Shelton kecil, lalu ia berlari lurus, dan aku melihat seekor anjing Rottweiler yang tengah mengejar Shelton kecil.

Lalu, Shelton kecil terjatuh, dan langsung anjing tersebut berhenti mengejarnya. Shelton bangkit, lalu mengelus kepala anjing tersebut, anjing tersebut langsung duduk dengan patuh.

TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang