Time18 : 07.00 AM

49 13 0
                                    

"Sudah ditentukan?"

Time mengangguk, "Iya! Sudah ditentukan memori yang sangat sesuai dengan keinginanmu!"

Time menyentilkan jarinya ke dahiku. Pemandangan di depanku berubah menjadi tempat yang sangat ramai dengan dipenuhi oleh siswa-sisiwi berpakaian blazer berwarna merah dan coklat. Aku mencari sosok diriku sendiri, dan akhirnya menemukannya.

Ia tengah berdiri sembari membaca sesuatu di mading. Aku mendekati dan sedikit bingung, karena Shelton tengah membaca tentang tips-tips untuk berkencang. Apa maksudnya? Ada apa memangnya sampai ia harus membaca hal tersebut?

Shelton meletakkan jarinya di dagu, dengan tangan kiri yang berada di depan dadanya dan berjalan menjauh. Ia berjalan, dan berhenti di depan kelas 10-1 lalu terlihat mencari seseorang. Aku hanya bisa melihat dengan bosan, lalu ketika seorang perempuan lewat di depannya, Shelton langsung memanggil gadis tersebut.

"Ada apa?" tanya gadis dengan rambut terikat ekor kuda berwarna biru malam.

Shelton menggaruk pipinya pelan dengan jari telunjuknya, "Apakah ada Callisto?"

Gadis itu menengok sebentar. "Ada. Memangnya kenapa?"

"Bisa panggilkan dia?"

Gadis itu mengangguk. Lalu berjalan masuk ke dalam ruangan kelas tersebut. "Callisto! Seseorang mencarimu!"

Aku menengok dan melihat Callisto yang awalnya tengah bercakap-cakap, langsung menghentikan kegiatannya. Ia beranjak dari kursi dan berjalan mendekati gadis itu.

"Siapa yang mencariku?"

"Lihat saja."

Callisto mengangguk, lalu berjalan keluar dari kelas. Ketika berada di luar kelas, Callisto terkejut akan kehadiran Shelton. "Shelton?"

"Callisto! Aku ingin meminta tolong padamu!"

"Minta tolong apa?"

"Um … kau masih pacaran dengan Xellin, kan?" tanya Shelton ragu-ragu, sembari membuang wajahnya ke samping untuk menghindari kontak matanya dengan Callisto.

Aku hanya bisa mengernyitkan alisku mendengar pembicaraan mereka.

"Ya, tentu saja. Terus?"

"Terus … aku pacaran dengan Vellina. Jadi, aku ingin mengajaknya kencan, tetapi tidak tahu bagaimana cara untuk kencan. Aku sudah membaca tips-tips mengenai cara berkencan di mading, tetapi agak meragukan. Jadi, aku bertanya langsung padamu!"

"Kau … serius pacaran dengan Vellina?"

Shelton mengangguk.

"Selamat! Kenapa kau tidak memberitahu padaku terlebih dahulu bahwa kalian pacaran?"

"Tidak ada waktu, aku pacaran dengannya ketika waktu itu Ibuku meninggal! Jadi, aku tidak bisa memberitahumu, karena waktu itu juga aku merasa sedih dan membenci diriku sendiri!"

Callisto mengangkat kedua pundaknya. "Cara berkencan? Hm … karena aku sering berkencang dengan wanita … kau harus memahami poin penting ini! Gadis yang kau pacari itu memiliki sifat bagaimana. Dengan begitu kita dapat mengetahui cara kencan untuknya. Misalkan, Xellin. Aku berkencan dengannya sesuai dengan karakternya. Ia sedikit cuek dengan sekitar, dan lebih menyukai hal-hal yang simple, jadi aku memilih kencan di taman dengan nuansa yang sudah alami dari alam dan terlihat simple!"

"Hm … oke, aku paham! Terimakasih!"

Shelton meninggalkan Callisto dengan cepatnya, ia berjalan sembari memikirkan tempat yang cocok untuk berkencan dengan Vellina. Aku hanya bisa senyum-senyum sendiri ketika mengetahui diriku telah pacaran dengan Vellina. Aku mengikuti Shelton, dan ia berhenti di depan kelas 10-3. Ia melambaikan tangannya pada seorang gadis berambut coklat yang kukenal sebagai Vellina.

TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang