Time22 : 06.00 PM

54 10 7
                                    

"Ya ampun!" Pekikku ketika aku sudah duduk di samping Time

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya ampun!" Pekikku ketika aku sudah duduk di samping Time.

"Ada apa?" tanya Time heran.

Aku menggelengkan kepalaku. "Tidak! Aku tidak percaya ini, jadi ... Lesley itu adalah cinta pertama Kakakku?"

Time mengangguk. "Tepat sekali!"

"Wow, entah kenapa ini sangatlah keren. Omong-omong, bisakah kita masuk ke memori berikutnya?" tanyaku.

Time berpikir sejenak. "Kenapa?"

"Sekadar penasaran. Dan, boleh kutebak, apakah memori berikutnya mengenai per---"

"Pertanyaan tentang Callisto dan Xellin."

"Eh ... benarkah?"

Time menatap bingung ke arahku. "Bukannya itu yang ingin kau sampaikan?"

Aku menggelengkan kepalaku. "Bukan, bukan itu. Dan juga, ternyata tebakanku salah. Baiklah, memori berikutnya!"

"Oke ... oke ...."

Time menyentilkan jarinya ke dahiku, dan dalam beberapa detik, penglihatanku berubah menjadi suatu tempat yang sangat ramai. Terdapat anak-anak seumuranku memakai seragam blazer merah. Aku memandang ke sekitar, dan menemukan sosok diriku tengah bercakap-cakap dengan seorang gadis berambut coklat yang kukenali sebagai Xellin.

"Sepertinya, menyenangkan, eh?"

"Tentu saja! Itu sangat menyenangkan, bahkan daripada yang kuduga. Jadi, omong-omong kau ke pesta mau mengajak siapa saja?" tanya Xellin yang terdengar semangat.

Shelton melototi Xellin. "Memangnya kenapa?"

"Aaaa ... itu ... itu ... YA! Aku hanya ingin tahu saja teman yang kau ajak, lalu aku akan mencari sesuatu yang disukainya di pesta agar dia tidak bosan!" Ucap Xellin sembari tertawa.

Shelton masih melototi Xellin. "Benarkah? Kau benar-benar yakin?"

Xellin mengangguk, "Sangat yakin!"

"Kok kesannya kamu menyembunyikan sesuatu dibalik omonganku!"

"Eh ... ah, itu tidak apa-apa. Aku hanya berniat baik saja!"

"Mungkin ...," Shelton berpikir sejenak. "Aku pergi dengan Vellina, dan mungkin ... Callisto!"

"Callisto?" tanya Xellin bingung. "Memangnya kenapa dengan dia?"

"Ya, persahabatan kami mulai hancur semenjak, dia dan aku menyukai Vellina. Jadi, aku tidak yakin untuk mengajak Callisto, padahal dia suka sekali dengan pesta."

"Benarkah?" tanya Xellin, dengan mata yang berbinar. "Kalau begitu kutunggu di pesta nanti ya! Aku pergi du---"

"XELLIN!"

TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang