Tiffany sudah naik ke atas perut Taeyeon. Dengan segala bujukannya, Taeyeon akhirnya menyerahkan diri untuk Tiffany berada di atas tubuhnya.
" Ssshhhhh... " Tiffany mendesis pelan saat ia memasukkan penis Taeyeon yang sudah kembali ereksi ke dalam lubangnya yang sudah basah. Sensasi dari posisi ini benar-benar berbeda. Tiffany bukan hanya yang bisa memiliki kendali, namun juga posisi ini menusuknya sangat dalam, padahal ia belum sepenuhnya memasukkan penis Taeyeon, namun rasa menusuk sangat dirasakannya.
" Ohh!! God! " Tiffany terpejam erat saat ia berhasil menenggelamkkan seluruh kemaluan Taeyeon ke dalam lubangnya, ia juga sudah duduk sempurna diatas Taeyeon. Matanya kini sedikit berair karena efek nyeri dari penetrasi yang dilakukannya. Posisi ini membuat seluruh tubuhnya lemah dan sensitif. Ia sekarang malah tidak yakin apa bisa bertahan dengan posisi ini. Seluruh tubuhnya menjadi kaku karena kemaluan Taeyeon yang begitu menusuknya.
" Tae yeobo... " Tiffany sedikit merengek sambil mencengkeram perut Taeyeon.
" Fanny-ah?? " Lihatkan. Tiffany kembali membuatnya khawatir. Sudah dibilang biar ia saja yang di atas, namun karena istrinya begitu penasaran, apa boleh buat selain mengizinkannya.
" Gwenchana?? " Taeyeon mengangkat tubuhnya sampai pada posisi ia duduk dengan Tiffany yang saat ini berada dipangkuannya. Ia mengusap-usap pipi memerah istrinya.
" Fanny-ah?? " Taeyeon tak juga mendapat respon dari istrinya. Mata Tiffany terus terpejam dengan ekspresi wajah seperti menahan kesakitan, belum lagi tangannya yang saat ini berada dibahunya sebagai tumpuan terus meremas kulit bahunya.
" Jika merasa sakit aku baringkan kamu, yah?? " Taeyeon mengelus-ngelus rambut istrinya yang sedikit berantakan. Tangan taeyeon satunya sudah berada dipinggang istrinya sebagai persiapan, jikalau istrinya setuju untuk ia baringkan dan membiarkan ia yang menguasai sesi bercinta mereka.
" Tidak perlu.. Aku tidak apa-apa, Tae-ah.. " Tiffany membuka mata sembari memberinya sebuah senyum. Ia tahu Taeyeon hanya merasa khawatir, Tiffany sangat menghargai perhatiannya. Namun sungguh, meski ini amat nyeri, namun bukan berarti ia amat merasa kesakitan. Ini hanyalah nyeri sesaat, seperti rasa nyeri yang biasa ia rasakan saat Taeyeon memulai pertama membuat penetrasi terhadapnya.
" Kau yakin?? "
" Aha. Sekarang bisa kau membantuku?? Gerakan pinggulmu juga. " Tiffany berbisik seksi didepan bibir Taeyeon.
" Siap, sayang.. " Taeyeon tersenyum lebar lalu segera menangkup bibir istrinya. Untuk mengalihkan perhatian istrinya, Taeyeon memasukkan lidahnya ke dalam mulut Tiffany sedang pinggulnya ia dorong maju dengan dibantu tangannya yang meremas pantat seksi istrinya untuk mendukung tekanan dari dorongan pinggulnya.
" Hehmm.. ehhmmm... ehh.. " Tiffany mendesah bukan karena ciuman sensual mereka, namun juga karena gerakan pinggul mereka yang saling mendorong satu sama lain hingga kemaluan mereka bisa termainkan dibawah sana.
Tiffany mulai mendesah sembari meremas-remas rambut kepala Taeyeon sebagai luapan kenikmatannya.
" Yeobo.. euhhh.. " Entah kenapa Tiffany merasa posisi ini membuatnya kurang bergerak leluasa. Kemaluan Taeyeon juga tidak begitu menumbuknya cepat, padahal lubangnya sudah semakin licin. Tapi karena memang posisi duduk merangkul seperti ini membuat keduanya sedikit sulit bergerak, Tiffany jadi ingin kembali mengubah posisi mereka seperti sebelumnya. Namun melihat Taeyeon yang saat ini sedang menikmati puting buah dadanya membuatnya berpikir dua kali.
" Hehhmm.. sshhh.. " Tiffany menggerakkan pinggulnya lebih cepat. Ia duduk meloncat-loncat dipangkuan Taeyeon hingga membuat seluruh tubuhnya memantul. Hal itu mengakhibatkan buah dadanya menjadi bergerak tak menentu, membuat Taeyeon harus melepas kuluman mulutnya pada buah dada istrinya.
" Ohh.. Fanny-ah.. " Taeyeon mengikuti gerak cepat istrinya yang membuat dia semakin bergairah. Kemaluannya juga kembali berkedut tak menentu. Telapak tangannya terus meremas empuknya pantat Tiffany untuk membantu gerakannya menumbuk cepat.
" Taeyeon-ahh.. Aku akan keluar.. ahh
.ahhh.. "
" Keluarkan saja, sayang.. " Ternyata itu sebabnya Tiffany bergerak liar begini. Taeyeon pun semakin mempercepat gerakannya untuk membantu Tiffany cepat mencapai orgasme.
" Yeobo.. berbaringlah.. euhh.. " Tiffany sungguh tidak kuat. Ia ingin lebih dari ini, dengan posisi Taeyeon berbaring pasti bisa memuaskannya sekaligus mempercepatnya dalam mencapai orgasme.
" Baiklah.. sayang.. " Taeyeon melepas tangannya pada pantat istrinya untuk beralih sibuk meremas buah dada Tiffany saat ia berhasil berbaring tenang sambil menyaksikan istrinya bergerak cepat seperti sedang menunggangi seekor kuda.
" Ahhh...ahhh..ahhh.. shhh... Tae yeobo.. oh god! "
" Istriku sayang.. oh!! " Taeyeon tidak tahu jika posisi ini membuat penisnya gempar. Tekanannya begitu kuat, ia jadi bertanya-tanya apakah istrinya baik-baik saja. Namun gerakan liar istrinya menghilangkan rasa khawatirnya, istrinya begitu menikmati posisi ini. Dan dia sendiri? Ia menikmati apapun itu posisi bercinta dengan istrinya tercinta.
" Tae.. akuhh...ahhh!! " Tiffany orgasme hebat. Tubuhnya bergetar dengan pandangan berkunang-kunang saat ia telah berhasil mencapai puncaknya. Namun semua itu sirna saat kemaluannya yang masih sensitif terus ditumbuk oleh Taeyeon. Ia tahu Taeyeon belum orgasme.
Sambil mengernyit merasakan lubangnya yang masih belum tenang karena orgasmenya barusan. Tiffany tidak bisa menahan tubuhnya hingga ia tumbang memeluk Taeyeon. Ia dengan pasrah membiarkan Taeyeon terus menghentak-hentakkan penisnya ke dalam lubang hangatnya.
" Argghhh fanny-ahh sayang!! Ohh..!! " Taeyeon menekan kemaluannya sedalam mungkin saat penisnya menyemburkan seluruh spermanya. Oh! Ia sangat lega merasakan kenikmatan ini.
##
Aku bercinta menguasai permainan hanya satu ronde saja, namun sudah kelelahan. Sedang Taeyeon yang aku kira juga lelah malah terus menggodaku lagi dengan tangan dan mulut nakalnya menghisapi setiap inci kulitku untuk kembali mengajakku bercinta. Aku memang tidak keberatan, hanya tidak menyangka jika Taeyeon memiliki libido yang tinggi dibalik wajah polosnya itu.
" Ahh..ahh.. Tae yeobo..euhhmmn... " Aku dibuat lemah karena gerakannya dibelakangku. Saat ini aku berbaring tengkurap sedang ia mendudukiku dari belakang sambil menggerakkan pinggulnya maju mundur memasuki kemaluanku.
" Ohh.. Istriku sayang.. arghh... " Taeyeon menahan pinggang istrinya sementara ia mempercepat gerakannya menumbuk kemaluan istrinya. Posisi ini membuat batang kemaluannya melengkung dan tertarik-tarik dengan nikmat karena kehangatan dinding kemaluan istrinya yang sempit. Oh. Sungguh nikmat hingga rasanya ia akan kembali orgasme.
Taeyeon juga bisa mendengar teriakan istrinya yang akan mencapai orgasme.
Tak ingin menunggu lama Taeyeon menggerakan pinggulnya dengan cepat.
Menumbuk. Ahh!! Menghantamkannya. Kya, Yeobo..!! Menghujamkannya sedalam mungkin saat ia berhasil orgasme dan menyemburkan seluruh spermanya ke dalam rahim istrinya. Argh!!
" Hahh... " Taeyeon kembali ambruk menindih Tiffany setelah pelepasannya. Matanya mulai sayup tanda benar-benar lelah setelah bercinta beronde-ronde dengan istrinya. Rasanya tidur akan menghilangkan rasa lelah ini. Namun dalam keheningan malam, ia mendengar Tiffany berbisik memanggil namanya. Oh ya, ia masih menindih istrinya. Pasti Tiffany merasa tertekan karena berat tubuhnya. Maka dengan gerakan lemah Taeyeon segera menggulingkam tubuhnya jatuh tertidur disamping Tiffany.
Sungguh. Taeyeon baru saja memejamkan matanya karena rasa kantuk begitu merasukinya. Namun ia kembali mendengar Tiffany memanggil-manggil namanya sembari mengusap-ngusap pipinya. Siapa yang tidak terasa karena gesturnya itu.
" Tae yeobo.. Kau ingin tidur lagi?? " Tiffany memang tidak tega membangunkan Taeyeon yang hampir tertidur lelap karena ia tahu Taeyeon begitu lelah. Namun sungguh, ia benar-benar merasa sangat lapar saat ini. Apa Taeyeon tidak merasa kelaparan?? Seturunnya mereka dari pesawat hingga masuk ke kamar hotel. Mereka tidak makan apapun dan hanya memuaskan diri dengan bercinta habis-habisan setelah mereka bangun dari tidur. Lalu Taeyeon akan kembali tidur?? Ayolah. Aku sangat lapar Taeyeon-ah. Kau juga harus makan.
" Maaf, sayang.. Tapi aku mengantuk. "
" Tapi Tae-ah.. aku lapar... " Tiffany bisa menangis jika Taeyeon tega membuatnya kelaparan begini. Suaranya juga sedikit bergetar ingin merengek karena mendengar jawaban Taeyeon.
" Ya tuhan. " Taeyeon langsung terlonjak bangun mendengar istrinya berkata lapar. Bagaimana bisa ia lupa jika mereka belum makan apapun? Bagaimana bisa Taeyeon menikmati tubuh istrinya dalam keadaan perut kosong?? Apa kau ingin membunuh istrimu Taeyeon??! Kau benar-benar seperti penjahat membiarkan istrimu tidak makan saat melayanimu habis-habisan ditempat tidur. Taeyeon jadi merasa kesal dengan dirinya sendiri.
" Maaf, sayang. Aku sungguh lupa jika kita belum makan apapun. Kau ingin makan? Kau ingin makan apa? Aku akan coba pergi keluar hotel mencari makanan. " Taeyeon menangkup pipi istrinya dengan tatapan penuh perhatian. Ia benar-benar khawatir jikalau istrinya sakit karena ia membiarkannya kelaparan. Kau yang pantas disalahkan Taeyeon! Tahan penismu untuk tidak tegang terus-menerus hingga menyebabkan Tiffany harus melayanimu sampai berjam-jam tanpa makan.
" Sebaiknya kita keluar bersama. Aku takut kamu tidak tahu jalan jika pergi sendiri. Lagipula bahasa inggrismu tidak begitu fasih. Itu akan lebih menyulitkanmu. "
" Apa kita pesan pelayanan hotel saja?? " Ide bagus bukan. Mereka hanya perlu menunggu dikamar hotel saja. Lagipula ini juga sudah malam.
" Memang bisa. Tapi rasanya jika kita keluar sebentar juga tidak masalah. "
##
Taeyeon hanya bisa memegang tangan istrinya erat sembari mengikuti tuntunan istrinya kemana membawa mereka pergi. Mungkin Taeyeon bisa saja tersesat jika Tiffany tidak memegang tangannya. Pasalnya Taeyeon terus saja sibuk memandangi jalanan kota yang masih ramai. Ia juga menatapi orang lalu lalang yang melewati dirinya dengan tatapan bertanya-tanya.
Apa yang mereka makan sehingga bisa setinggi itu? Apa makanan yang aku makan salah hingga tumbuh tinggiku hanya segini saja?
" Yeobo?? Kau mau pesan apa?? "
" Oh! " Taeyeon terkejut jika ternyata mereka sudah sampai ditempat makan.. cepat saji??
" Ehhmm.. aku.. ehmm " Taeyeon tidak tahu harus pesan apa. Rasanya semua menunya sama saja saat ia melihat gambar menu makanan yang bisa dipilih. Semuanya terdiri dari keju, roti, dan daging.
" Kau mau pesan yang sama denganku?? " Tiffany tahu Taeyeon akan memakan banyak waktu jika ia memilih sendiri. Ia tidak ingin membuat sang kasir menunggu lama karena Taeyeon kebingungan dengan apa yang mau dia pesan.
" Yeah. Itu tidak masalah. " Taeyeon tersenyum kikuk pada sang kasir yang terus memperhatikan dirinya. Lalu perhatiannya segera ia alihkan menatapi istrinya yang sedang berbicara bahasa inggris dengan aksennya yang sempurna. Taeyeon jadi tersenyum sendiri memandangi istrinya yang terlihat seperti orang cerdas karena bahasa inggrisnya yang fasih. Suaranya terdengar begitu.. ekhem.. seksi.
" Enak?? "
" Enak.. " Taeyeon tersenyum sembari menganggukkan kepalanya. Taeyeon tidak menyangka jika ia bisa selapar ini sampai-sampai ia menghabiskan dua burger sekaligus. Tiffany saja hanya makan satu burger namun istrinya itu sudah kenyang.
" Habiskan minumnya. " Tiffany tersenyum gemas melihat Taeyeon yang terus menganggukkan kepalanya seperti anak kecil.
Seperti seorang ibu, Tiffany membereskan bekas makan mereka. Membuang sampahnya pada tempat yang sudah disediakan lalu menaruh nampan bekas makan mereka ditempat khusus. Juga menuntun Taeyeon keluar dari tempat makan cepat saji itu.
" Sayang.. "
" Hehm?? "
" Aku sangat suka mendengarmu berbicara bahasa inggris tadi. " Taeyeon menggenggam tangan Tiffany erat sambil menatap wajahnya dengan senyum lebar.
" Benarkah?? " Tiffany menghentikan langkahnya hingga otomatis ia juga menghentikan langkah Taeyeon.
" Hehm! " Taeyeon benar-benar menyukainya. Apa ia harus mengatakan jika,
" Kau terdengar sangat seksi saat berbicara bahasa inggris. " Bisiknya ditelinga Tiffany. Lalu pandangannya segera turun ke bawah, tak berani menatap balik wajah Tiffany yang kini sedang tersenyum lebar.
"Jadi menurutmu aku tidak seksi saat kita sedang bercinta? Atau saat kita sedang mandi bersama? Atau saat aku sedang berganti pakaian didepan matamu? Hehm? Begitukah? " Tiffany hanya berniat menjahilinya saja. Namun ia menyaksikan telinga Taeyeon yang tiba-tiba memerah begitu jelas, padahal hari sudah malam, penyinaran cahaya juga hanya dari lampu jalanan dan pantulan dari toko-toko sekitar yang masih beroperasi.
" Tentu saja itu juga seksi, istriku. Apalagi saat.. " Taeyeon mengangkat wajahnya untuk menatap dan meneruskan kalimatnya. Namun ia tiba-tiba ia jadi ragu jika harus mengatakan bahwa Favorit momennya adalah menyaksikan wajah istrinya sedang orgasme.
" Saat apa?? "
" Itu ahh.. tidak jadi.. " Taeyeon malah melengos lalu melangkah pergi mendahului istrinya.
" Yah Taeyeon-ah!! " Entah kenapa Tiffany malah jadi tertawa menyaksikan Taeyeon bertingkah seperti itu. Ia tebak jika Taeyeon akan mengatakan sesuatu yang vulgar, namun dia tidak sanggup untuk mengatakan yang sebenarnya.
Apa kau akan menghindar terus seperti ini huh?? Tiffany segera berlari mengejar langkah Taeyeon yang tidak begitu cepat karena kaki kecilnya. Karena begitu gemas tak tertahankan, Tiffany segera menangkup pipi Taeyeon untuk ia cium saat dirinya berhasil menyusul langkahnya.
" Wa..wae.. Kau..kau bisa mencium pipiku begitu saja?? " Taeyeon memegang pipinya yang telah tercetak oleh bibir istrinya dengan pandangan mata berkeliaran kesana kemari. Apakah ada orang yang memperhatikan?
" Memang kenapa jika aku mencium pipimu? Tidak boleh? " Tiffany berkacak pinggang. Okay, Taeyeon jadi terdengar menyebalkan sekarang.
" Bukan tidak boleh, sayang.. Tentu saja kau boleh menciumku sesukamu. Aku juga suka saat kau menciumku, tapi lebih baik kau menciumku saat dirumah atau kamar. "
" Disini bukan di korea, Tae. Kau tidak perlu takut orang lain memperhatikan kita. Mereka tidak perduli. "
" Tidak perduli?? Benarkah?? " Taeyeon melirik sekitar, beberapa orang lewat memang sibuk dengan urusannya sendiri.
" Bahkan jika aku mencium orang asing. Mereka tidak mempermasalahkannya. "
" Yahh.. Kenapa juga kau ingin mencium orang asing. " Taeyeon langsung cemberut tidak terima saat Tiffany berkata seperti itu. Bukankah dia istriku? Jadi dia hanya boleh menciumku.
" Bukankah kau tidak ingin aku menciummu? "
" Fa..fanny-ah.. mana ada ceritanya aku tidak menginginkan ciumanmu. "
" Terus ta.. hump!! " Tiffany terkejut tak bisa melanjutkan kalimatnya saat tiba-tiba Taeyeon menarik pinggangnya dengan gerakan cepat, lalu langsung membungkam bibirnya, menciumnya dan langsung melesakkan lidahnya ke dalam mulutnya. Menciumnya sedalam mungkin, menciumnya dengan segala kekuatannya.
Lihatkan. Kau itu seperti ikan, harus dipancing dulu. Tiffany sempat tersenyum dalam ciumannya, namun kemudian ia meletakkan tangannya pada tengkuk Taeyeon, membalas ciumannya sesensual mungkin.Author note:
1. Aku belum mandi buat update chapter ini😂😂😂
2. Harusnya aku update chapter ini dari 2 jam yg lalu.. tapi tiba2 ada masalah.. silent reader the chosen one nyontek beberapa kalimat dari crita the chosen one yg dia jadiin crita sendiri.. arghh.. kecewa ya..
3. Itu sebelnya aku sama silent reader yg diam2 menghanyutkan dan bertindak kriminal..
4. Aku fans berat donkatsu.. author taeny yg terkenal banget.. tapi apa gaya tulisanku mirip sama dia? Nggak. Apa ada salah satu chapter yg aku buat mirip sama crita dia punya? Nggak. Aku malah aktif reader yg suka komen crita dia punya.
Aku seorang author.
Aku juga seorang reader. Aktif reader. Aku baca aku komen.
Sigh. Aku bangga kok ternyata ada ya yg suka banget crita aku punya,
tapi tolong jangan berbuat seperti itu.Itu menyakitiku. Sungguh.. dia punya banyak reader dan upvote karna dia sering promo lewat ig.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm the Love Song [ End ]
ФанфикJika kau tak bisa melihatku sebagai orang yang kau cinta.. Bisakah kau melihatku seperti saat kau mendengarkan lagu cinta..??