Kita bangun sedikit terlalu siang. Matahari muncul sudah cukup tinggi. Maklum saja. Aku begitu lelah melayani Taeyeon yang terus berusaha menghamiliku semalaman. Iyah semalaman. Apa kau pikir dia akan berhenti bercinta denganku setelah selesai dikamar mandi? Tidak! Tenaganya sungguh luar biasa hingga ia bisa menggendongku dan melanjutkan aktifitas bercinta kita setelah selesai mandi. Well, meski begitu toh aku pasrah saja melayani hasratnya.
“ Sayang. Makanlah dulu. Nanti dilanjutkan melipat pakaiannya. “
“ Oh. Okay.. “ Sore nanti jadwal penerbangan kita menuju Jepang. Jadi aku buru-buru langsung melipat pakaian setelah bangun tidur dan mandi. Karena tidak banyak waktu yang tersisa. Aku memutuskan menelfon service hotel untuk membawakan kita makan siang.
Aku dan Taeyeon memutuskan untuk langsung mengambil jadwal penerbangan ke jepang hari ini. Ini sebenarnya ideku. Rasanya aku sudah cukup datang untuk menghampiri LA. Taeyeon sempat mengatakan tak masalah jika kita melewati 2 atau 3 hari lagi di LA. Pasalnya kita memang belum berkeliling kemanapun selain pergi ke konser itu.
Namun aku tidak ingin berlama-lama disini. Kejadian kemarin cukup membuatku terguncang. Disini aku cukup mengenal beberapa orang, juga keluarga dari pihak Daddy. Aku takut aku tergoda untuk bertemu bersama mereka dan menghabiskan waktu dengan mereka sedang harusnya aku banyak menghabiskan waktu dengan Taeyeon saja, bukannya orang lain. Ini adalah bulan madu kita berdua, bukannya kunjungan keluarga. Mungkin lain kali kita bisa kesini lagi.
“ Fanny-ah.. sayang.. “ Taeyeon kembali memanggil istrinya. Taeyeon kira Tiffany telah berjalan mengikutinya ke ruang TV kamar hotel. Namun saat ia telah duduk disofa dan siap menyantap hidangan makan siang yang sudah ia tata di atas meja, Tiffany masih saja melipat-lipat pakaian dan sibuk memasukkan barang-barang lainnya.
“ Baiklah.. baiklah.. “ Tiffany berdiri lalu segera mengambil langkah. Berlari-lari kecil menghampiri Taeyeon. Oh, perutnya terasa amat mengecil ketika ia melangkah karena tak ada makanan apapun didalamnya.
Aku memang merasa amat lapar sekarang. Jika saja tidak memikirkan tentang pakaian yang belum aku bereskan masuk ke dalam koper dan barang-barang lainnya. Mungkin setelah mandi tadi aku akan menarik Taeyeon keluar dari hotel untuk segera mencari makanan. Meski makanan hotel tidak buruk. Namun aku lebih suka makan diluar hotel. Tentunya karena lebih banyak pilihan.
“ Enakkah?? “ Aku menghampiri Taeyeon yang sedang menaruh makanan ke atas piringnya.
“ Aku belum mencobanya. “ Taeyeon menggeser posisi duduknya agar istrinya duduk disampingnya. Namun siapa sangka. Tiffany selalu saja membuatnya terkejut dengan gestur tak terduga. Seperti sekarang ini. Tiffany malah memilih duduk menyamping dipangkuan Taeyeon.
“ Wae? Aa.. “ Tiffany dengan santainya meraih piring yang sedari tadi Taeyeon pegang, ia lalu mengambil sendok dan berusaha menyuapi Taeyeon.
“ Bukankah seharusnya aku yang memanjakanmu? Semalam kau yang sudah memanjakanku.. “ Meski begitu, Taeyeon tidak menolak dan tetap memakan suapan dari istrinya. Ia juga melihat Tiffany memakan makanannya dengan menggunakan sendok yang sama sesaat setelah menyuapinya.
“ Salah.. salah.. aku selalu memanjakanmu setiap malam. “ Tiffany menelan makanannya lalu mengerlingkan mata dengan tatapan menggoda, namun detik berikutnya ia tertawa kecil lalu mengecup pipi Taeyeon. Wajah Taeyeon ketika sedang termangu begitu lucu, ia gemas ingin mengecupnya.
“ Euh.. ekhem! Iyah itu benar.. “ Taeyeon berdehem dengan pipi memanas. Kenapa Tiffany santai sekali membahas semua ini? Memang benar apa yang telah dikatakannya. Namun jika diperjelas seperti ini. Ia jadi malu sendiri.
“ Ayo cepat habiskan.. “ Tiffany melahap makanannya dengan cepat. Bukan hanya karena lapar, namun mereka juga harus mengejar waktu untuk pergi ke bandara.
##
Aku bernafas lega setelah akhirnya kita sampai di kamar hotel. Kita sudah sampai di jepang dengan selamat dan tanpa masalah! Yay! Mungkin karena orang-orang jepang memiliki postur tubuh hampir sama dengan aku dan Taeyeon. Sehingga dia lebih percaya diri berada disini. Taeyeon bahkan berani menggandeng tanganku lebih dulu saat kita tiba dibandara jepang. Langkahnya lebih tegas dan lebih banyak tersenyum. Kau begitu senang berada di jepang huh, Tae? Kau merasa tidak terintimidasi dengan tubuh kecilmu seperti saat Kita di LA, huh?
Karena lelah diperjalanan. Sesampainya di kamar hotel. Aku dan Taeyeon memutuskan untuk mandi terlebih dahulu sebelum kita bisa tidur untuk beristirahat.
“ Yeobo.. “ Aku tahu Taeyeon sungguh merasa jetlag sekarang. Namun entah kenapa aku tidak bisa tidur. Mungkin karena aku terlalu banyak tidur dipesawat tadi. Sedang Taeyeon sendiri lebih banyak terjaga sepanjang penerbangan. Jadi jelas saja ia dengan mudahnya lelap saat terbaring diatas empuknya kasur dan dekapan hangat tubuhku.
“ Neehhh..?? “ Taeyeon sungguh lemas hingga rasanya ia tak ingin bangun dari nikmatnya tidur, namun samar-samar ia mendengar istrinya memanggil namanya. Bukan hanya memanggil namanya, Tiffany juga mengusap-usap rahangnya yang membuatnya tentu saja merasa terganggu. Aku ingin tidur fanny-ah.. Taeyeon bahkan masih menutup matanya, tak berniat membukanya sedikitpun.
“ Jika kau sangat suka di jepang. Kita bisa menghabiskan bulan madu kita disini saja. “
“ Bukankah.. kauhh.. ingin ke Thailand? “ Taeyeon pada akhirnya membuka sedikit matanya setelah mendengar istrinya berbicara. Meski suaranya hampir tenggelam tertelan angin. Taeyeon tetap berusaha menstabilkan suaranya. Salahkan karena jetlag. Tubuhnya sungguh seperti jelly sekarang, itu juga sampai mempengaruhi suaranya ketika berbicara.
“ Aku hanya ingin menghabiskan waktu bulan madu kita dengan tenang. Tidak perlu terbang kesana kemari. “
“ Hehmm.. ada benarnya juga.. Tapi kita lihat saja nanti. Mungkin bisa saja berubah pikiran setelah ini. “ Taeyeon sungguh lemas. Diantara nyata dan tidak nyata. Ia hanya ingin menghentikan semua pembicaraan ini agar ia bisa segera melanjutkan istirahatnya.
Agar istrinya tidak lagi berbicara. Taeyeon meraup bibir seksi Tiffany lalu berbisik agar mereka beristirahat.Ellen note :
Aku serius kalo aku masih belum mood buat nulis ff.. ini chapter pendek karena bekas terakhir aku nulis sebelum stress menerjangku beberapa hari ini..
Trima kasih buat yg sabar menungguku..
Voment guys??
And hey?? Follow me! Come on.. let's being friends!
Gue tuh juga tambah sedih pas gue update Stupid kemaren sepi banget dari pembaca.. karna aku tau kalian penggemar ff kpop😢😢😢
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm the Love Song [ End ]
FanfictionJika kau tak bisa melihatku sebagai orang yang kau cinta.. Bisakah kau melihatku seperti saat kau mendengarkan lagu cinta..??