All Eyez (#MOG 2) [END]

16. Realita Berduri

Jangan lupa vote dan commentnya ya, happy reading 😘

*****

"Ternyata benar, ada hal yang lebih baik terlupakan demi kesehatan dan keselamatan hati."

- Gauri Adoria Zoya -

*****

Kulangkahkan kakiku ke dalam salah satu restoran di daerah Jakarta yang kami pilih untuk dinner malam ini.
Seperti sudah menjadi kebiasaanku, kuminta Agam untuk mengambil spot di dekat kaca mau seindah apapun interior dan bagian-bagian The Cafe ini. Aku hanya merasa lebih nyaman saja membicarakan hal yang akan menjadi serius tanpa terlalu banyak orang yang dapat mencuri dengar obrolan kami.

(Sumber:google,
anggap aja udah malam😂)

Di ujung sebelah kanan dari tempatku berdiri, Agam lebih dulu berada di sini. Dia menyunggingkan senyum yang entah ini hanya perasaanku saja atau memang benar jika dia untuk pertama kalinya tersenyum tulus padaku. Dia memang sering tersenyum karena itu aku jatuh cinta padanya, senyum menawan dari segala kondisi, tapi aku tak bisa menjabarkan dengan tepat jenis senyum indah miliknya kini.

Dia berdiri dan membiarkan aku berjalan ke arahnya tanpa berniat menghampiriku terlebih dahulu, hanya menarik kursi untuk mempersilahkanku duduk. Hal kecil cara bentuk perhatiannya yang tidak berlebihan, tetap romantis tapi tetap membiarkan diriku terlihat sebagai wanita mandiri. Hal kecil yang sempat menarik hatiku dulu saat pertama kali kami berkenalan.

"Tak pernah terlambat sedikitpun, tepat jam 8, dan ... dengan gaun hitam itu kau semakin cantik," puji Agam yang membuatku mau tak mau tersipu malu.

Aku melirik gaun hitam dengan belahan cukup tinggi di bagian paha sebelah kiri yang kupakai, untuk menunjang kecantikan gaun ini kulengkapi dengan koleksi high heels berwarna silver tapi terlihat seperti terbuat dari kaca milikku. Aku hanya mengikat sedikit rambutku, sisanya kubiarkan tergerai bebas.