11. Defian Borok

5.4K 477 40
                                    

Aku update nih, awas kalo gak dibaca wkwkwk

Jangan jijik dulu ya sama judulnya. Nanti juga ngerti hahaha.

Happy reading! 😘

*****

"Tidak ada yang lebih mengenaskan dalam urusan cinta,
Selain kamu harus bersaing dengan batang untuk mendapatkan tombak."

-Gauri Adoria Zoya-

*****

"Woi, bangun kek elo, Kebo!"

Suara Agam dalam mimpiku kini terasa asing namun masih familiar di telingaku. Emang dasar manusia salju, kapan dia akan bersikap manis dan berhenti menyebalkan kepadaku?

"Percuma, Zoya gak bakalan bangun sebelum waktunya kecuali denger suara aduhai gue di samping dia."

Apaan sih? Kenapa adik tengilku itu juga masuk ke dalam mimpi? Bayangan Alan sedang memompa wortelnya sendiri membuatku mual. Merusak suasana saja!

"Berarti kalo gue ajakin senang-senang, dia tetap gak sadar? Boleh juga."

Kalaupun aku sadar, aku akan pura-pura pingsan kok kalau mau di iya-iyain sama kamu.

"Silahkan, sepuasnya kalau elo mau. Biar itu donat gak lumutan gara-gara gak pernah dimakan. Tapi jangan lupa bayar sama gue dan pastikan gak akan melendung."

Alan kurang ajar! Jadi dia mau jual kakak tercantiknya ini?! Tunggu ... tunggu. Aku curiga ini bukan Agam. Apa dia Hardian pria kepala bohlam yang berniat balas dendam kepadaku? Tubuhku terasa menggigil sekarang.

"Yaudah, deal!"

"Oke, deal!" Oke mereka benar-benar cari mati.

"Terus ngapain lo masih di sini?"

"Mau syuting video lah, biar subscriber gue nambah di youtube!"

Ohh, jadi begitu ... persaudaraan akan dikalahkan oleh popularitas? Lihat saja pembalasanku sebentar lagi.

"Gila!-" Dengar tuh Lan, elo emang adik gue yang gila. "gue juga jadi model video clipnya? Bagus! Sini buruan!" Ingin sekali ku tendang kemaluannya. Ku pikir pria ini akan berada di pihakku walaupun sedikit. Baiklah, kalian menantang seorang Zoya, lihat saja!

Ku rasakan pergerakan di tempat tidur, dan hembusan napas di atas tubuhku dan beralih ke leher. Sejujurnya, bulu kudukku meremang. Apakah aku terlihat menikmati? Oh itu tak boleh terjadi!

"Bibirnya enak kali ya si Zoya, Lan?"

"Hm. Cobain aja,"

Alarm tanda bahaya berbunyi kencang di telingaku, dengan sengaja aku merentangkan tangan ke atas, melenguh dan meraba ketiak kananku lalu mengusapkannya ke bibirku kemudian meraih tengkuk pria ini hingga bibirnya bertemu dengan bibirku.

"Sialan lo, Gas!" Defian berlari terbirit-birit menuju kamar mandiku.

Ya, aku sempat membuka mataku sebentar tadi dan sedikit terkejut jika temanku ini sudah berada di kamarku dengan segala kejahilannya jika sudah bersama adikku. Kalian masih ingat dengan Defian, bukan? Temanku yang tinggal di Sidney.

Aku tertawa terbahak-bahak melihat reaksi Defian. "Mampus!" timpalku. Kemudian dengan cepat aku berdiri tak lupa menggenggam guling dan memukuli Alan bertubi-tubi setelah mendengar ia ikut tertawa. "Burung perkutut! Adik kurang ajar! Apa elo bakal benar-benar jadiin gue model video clip ena-ena? Sialan!" celaku kesal.

All Eyez (#MOG 2) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang