Lay Pov
Aku masih ingat gimana malam itu aku dipertemukan dengan seseorang yang akan dijodohkan sama aku. Gugup? Pastinya namun aku sebisa mungkin jangan memperlihatkan kegugupan.
Hanya mamah dan kevin yang menemaniku saat itu karna kebutelun papahku dan papah orang yang mau dijodohkan bersamaku sedang ada urusan diluar negri.
Sekarang aku sudah berada dirumahnya wanita yang akan dijodohkan denganku, tante sinta sedang memanggilya aku lupa siapa namanya mamah tadi sempat bilang namanya namun aku lupa.
Aku sudah bisa mendengar langkah kaki dari tangga dan sebelum tangga terakhir aku sudah bisa melihat sosok yang akan dijodohkan denganku.
Aku selalu ingat bahwa aku tidak beleh gugup.Aku mulai bisa melihat secara lebih dekat tak kala tante sinta mengajak wanita itu mendekat dengan kami. Demi apapun melihat dia rasanya aku tidak bisa menahan kegugupan ini aku bisa melihat wajahnya kurang nyaman setelah aku lihat secara lebih dekat.
Beberapa pertanyaan yang sekarang ada dibenak ku apakah dia tidak suka dengan perjodohan ini? Apakah dia sudah tau status aku makanya dia berekspresi seperti ini?. Itulah yang aku fikirkan saat itu juga.
Pikiranku buyar tak kala mamah menyenggol tanganku untuk berkenalan dengannya. Aku berjabat tangan dengannya dan dia membalas jabatan tanganku.
"Lay"
"myl-"
Baru aja saja dia mau memperkenalkan diri tiba-tiba omongannya terpotong ketika kevin masuk kedalam ruangan tiba-tiba.
Kevin memang sedari tadi diluar tepatnya ditaman rumah tante sinta dan wanita yang akan dijodohkan denganku mylea.
"daddyyy, omaaaa"
"jangan lari-lari kev" tegur aku kepada kevin, kevin memang suka lari-lari. Seketika aku bisa melihat raut muka kebingungan dari wajah Lea ini benar-benar membuatku takut apakah dia sudah tau dengan statusku ataukan baru tahu sekarang dan dia tidak akan menerima ku.
Yang aku fikirkan sekarang adalah bukan untuk diterima namun aku juga tidak mau ditolak. Asal tau saja aku sudah lelah mencari wanita bertahun-tahun namun tidak menemukan dan untuk ini mungkin ada kesempatan dia cantik munurutku.
"udah cape ya liat-liat taman dirumah oma santi , oh ya Lea kenalin ini kevin anaknya Ley" ucap mamah ke kevin dan mamah memperkenalkan kevin sebagai anaku untuk yang kesekian kalinya aku benar-benar takut tak kala dia benar-benar kaget setelah mamah meperkenalkan kevin adalah anaku.
Aku bisa mendengar dia hampir saja menyebut kata DUDA namun tidak jadi setelah tante sinta menyikut tangan Lea dan membisikan sesuatu.
"apa tante ini anak ?"
"iya ini anak saya" aku lebih mempertegas bahwa kevin adalah anak ku, entahlah dia mau menerima atau tidak namun aku akan terlihat sebagai pecundang takala aku mengeles tentang status kevin.
"jadi dia? Du-"
*****
Kita sudah berada dirumah ya aku sekarang pindah kerumah. Setelah meletakan kevin ditempat tidurnya aku langsung menyusul mamah yang tengah duduk diruang tengah.
Kevin memang tertidur saat perjalanan pulang tadi.
"mah"
KAMU SEDANG MEMBACA
SECOND - Lay
FanfictionMungkin sudah jodohnya. Dapet bonus juga. Private Chap 2,10,15 (Lay pov),19 and next Bonchap. Thank :)