White Or Red Rose? ( Sakamaki Subaru X Reader)

6.8K 543 61
                                    


Pair: Sakamaki Subaru X Reader
Warning: OOC, gaje, garing, gak kerasa romance, pendek, typo bergentayangan
15+

Kamu berlari ditengah taman mawar milik Subaru. Taman yang penuh dengan mawar putih hasil tanaman Subaru. Kamu tertawa bahagia mencium aroma mawar yang sangat harum. Taman ini memang hanya penuh dengan mawar putih.

Kamu duduk di depan hamparan mawar putih itu. Mengagumi ciptaan Tuhan yang sangat indah di depan matamu. Dan tanpa kamu sadari, di kejauhan ada laki-laki bersurai putih tengah menatapmu dengan rona merah di pipinya.

Laki-laki itu adalah Sakamaki Subaru, si bungsu dari Sakamaki bersaudara itu sedari tadi menatapmu. Dia mendekatimu yang sedang melamun dengan wajah datarnya. Dan dia memelukmu dari arah belakang. Kamu yang terkejut hanya diam saat aroma khas Subaru menyapa hidungmu.

"Subaru, ada apa?"

"Tidak ada apa-apa, aku hanya merindukanmu. Sudah lama aku tidak memelukmu seperti ini." ucapnya sambil menelusupkan kepalanya di lekukan lehermu.

Kamu hanya terkekeh dan mengusap surai putihnya, bersyukur karena dia jujur padamu. Kamu dan dia sudah menjalani hubungan selama dua bulan. Dan kamu merasa dia adalah anugerah terindah yang pernah kamu miliki.

"Lebih baik kita masuk (y/n), hari semakin dingin."

"Baiklah, ayo masuk Subaru."

"Tapi kita tidur di kamar ku. Ingat ini saatnya kamu tidur di kamarku."

"Haaah, baiklah ayo masuk."

Kamu dan Subaru pun tidur di kamar Subaru. Subaru tidur sambil memeluk pinggangmu erat, seolah dia tidak ingin kehilanganmu. Kamu hanya tersenyum menanggapi tingkah Subaru.

Keesokan harinya kamu terbangun dengan Subaru yang masih memelukmu. Kamu berusaha melepaskan pelukan Subaru, sebelum Reiji datang dan mencincang kalian karena terlambat bangun.

Setelah usaha yang sekian lama, kamu akhirnya berhasil melepaskan tangan Subaru dari pinggangmu. Tapi Subaru malah terbangun karena hal itu.

"Kamu mau kemana?"

"Ayo bangun, kamu mau dicincang Reiji karena kesiangan?"

"Ya sudah ayo, tapi aku lapar."

"Yaa udah makan, Subaru."

"Boleh ya aku minum darahmu, aku gak betah. Haus sayang" ucapnya sambil menampakkan tatapan memelas.

"Ya udah silahkan, apa sih yang gak buat kamu."

Subaru tersenyum senang dan membawamu ke pangkuannya. Kamu hanya bisa tersenyum melihatnya yang begitu senang. Perlahan-lahan Subaru menurunkan wajahnya ke lehermu dan mengecupnya dengan lembut. Lalu kemudian dia menggigit perlahan lehermu. Kamu hanya bisa menutup mata dan memegang tangan Subaru untuk menahan sakit.

Setelah beberapa saat Subaru akhirnya melepaskan gigitannya dan kembali menatapmu. Kamu hanya tersenyum dan membersihkan mulutnya yang penuh dengan darahmu.


##########

 

Saat ini kamu tengah duduk di depan taman mawar putih seperti biasa. Taman ini terletak di belakang mansion Sakakami.

Beberapa saat kemudian langit yang semula cerah berubah menjadi gelap. Dan tiba-tiba terdengar lolongan serigala. Kamu ingat kata-kata Reiji, bahwa kaum pendiri atau vampir darah pertama dapat berubah menjadi serigala.

Tiba-tiba ada banyak serigala mendekat ke arahmu. Kamu hanya diam mematung karena takut. Kamu sudah terpojok di depan tanaman mawar, jika kamu mundur maka dapat dipastikan kulitmu akan robek karena duri mawar.

Serigala yang paling depan, berubah menjadi manusia dan mendekat ke arahmu. Laki-laki itu memakai penutup mata di sebelah matanya dan memandangmu dengan seringai sadis di bibirnya.

Kamu hanya membatu dan menyebut nama Subaru berkali-kali dalam hatimu. Namun Subaru tidak datang untuk menolongmu. Laki-laki dengan penutup mata itu mendekatimu dan mencekik lehermu.

Kamu berusaha keras untuk bernafas tapi terasa sangat sulit. Laki-laki itu mendekat dan mengigit lehermu dengan brutal. Menyebabkan darahmu tercecer menjatuhi hamparan mawar putih. Mawar-mawar itu berubah menjadi merah karna darahmu.

Rasanya lehermu terkoyak dan kulitnya terlepas. Vampir yang menghisap darahmu ini tidak berhenti, walau kamu sudah meronta untuk mempertahankan diri.

Lama kelamaan kesadaranmu perlahan menghilang akibat darahmu yang semakin menipis karna ulah vampir itu. Samar-samar, kamu melihat Sakamaki bersaudara yang berusaha merenggutmu dari vampir ini. Subaru terlihat paling berjuang mendapatkanmu, mereka semua terluka karena pertarungan ini.

Hingga akhirnya vampir yang menghisap darahmu ini melemparmu ke tengah mawar yang sudah berubah merah. Rasa sakit mendera seluruh tubuhmu, kepalamu semakin berat. Dan kamu yakin kamu tidak bisa bertahan untuk hidup.

Subaru berlari ke arahmu terbaring dan memeluk kepalamu. Wajahnya penuh air mata kehilangan. Tangan lemahmu berusaha menggapai wajah Subaru dan menghapus air matanya.

"Ashiteru yo, Subaru-kun." ucapmu perlahan sebelum matamu benar-benar tertutup.

"Tidak (y/n), jangan tinggalkan aku. Aku mohon padamu (y/n). Bangun... Bangun. Jangan tinggalkan aku." ujarnya saat kamu sudah menutup matamu.

Raungan pilu itu datang bersama dengan air mata. Para serigala yang menyerangmu sudah pergi, menyisakan suasana mencekam di mansion Sakamaki. Kakak-Kakak Subaru hanya bisa memandang tanpa melakukan apapun.

  Kamu sudah pergi, meninggalkan luka yang dalam di hati Sakamaki bersaudara. Terutama Subaru, dia merindukan senyummu, tawamu dan kesalmu. Dia merindukan tubuhmu yang selalu ada dipelukannya setiap malam.

  Mawar putih yang menjadi saksi bisu kepergianmu telah berubah menjadi mawar merah. Sepertinya darahmu telah merasuk dan menggantikan warnanya. Taman itu selalu menjadi saksi air mata Subaru. Dia selalu merasa bersalah dan menyalahakan dirinya sendiri karena kehilanganmu.

  Kepergianmu menyebabkan luka menganga dalam hati Subaru. Luka yang tidak akan pernah sembuh, walau sudah puluhan tahun.

  " semoga kamu tenang (y/n), maafkan aku yang tidak bisa menjagamu. Aku mencintaimu (y/n). Selalu mencintaimu." ucap Subaru sambil menaruh mawar putih di atas makammu. Air mata masih mengalir di pipi pucatnya.

End.


Don't forget to vote and coment.

Diabolik Lovers X Readers (oneshoots) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang