Request dari Julianitajoyantimp
Maaf kalo nggak sesuai ekspektasi.Warning: kaya biasanya.
Suasana malam ini sangat kelam, bintang yang biasanya menemani bulan, kini menghilang tertutup awan.
Kamu melangkah menuju atap sekolah, di sana adalah tempat paling sepi di sekolah ini.
Mengambil tempat bersandar di pagar pembatas, kamu mengeluarkan biola yang sedari tadi kamu bawa.
Alunan lembut menyebar ke seluruh penjuru sekolah malam ini. Dan tidak ada yang tau darimana suara menyayat hati itu berasal.
Biola itu kamu gesek dengan penuh penghayatan, menyakiti hati siapapun yang mendengarnya.
Kamu sedang ada masalah di rumah hari ini, atau bisa dibilang setiap hari bermasalah.
Orang tuamu tidak pernah akur, selalu pertengkaran yang terjadi setiap waktu.
Kamu yang bosan dengan hal itu, lebih sering menghabiskan waktu di luar rumah. Di taman, bangunan kosong dan sekolah malammu.
Air mata tampak mengalir deras menuruni pipimu, kamu hanya merindukan suasana rumah tiga tahun yang lalu.
Masa dimana semuanya indah, masa sebelum Papamu berselingkuh dengan Sekertaris kantornya. Masa yang amat sangat mustahil kembali.
Kamu mengakhiri alunan nada itu dengan sempurna. Musik yang menyayat hati, sama seperti keadaanmu saat ini.
Kamu melangkah pergi, setelah mengemasi biola yang tadi kamu mainkan. Tapi tanpa sengaja kamu tersandung sesuatu.
Sesuatu itu terlalu besar untuk ukuran kayu, kamu pun melihat ke bawah. Dan tampaklah wajah damai seorang laki-laki bersurai pirang.
Kamu pernah melihatnya, dia adalah teman sekelasmu, Sakamaki Shu. Anak tertua dari Sakamaki bersaudara.
Laki-laki itu tampak tidur dengan damai, sehingga kamu enggan mengusiknya. Kamu pun melangkahi badan Shu, karena Shu tidur di anak tangga teratas.
Namun, saat kamu sudah melalui tubuhnya, Shu terbangun dan memegangi tanganmu.
"Ada apa Shu?" Tanyamu saat melihat Shu masih memegangimu.
"Mainkan lagi." Ucapnya terdengar malas seperti biasa.
"Tidak akan, aku sudah lelah." Kamu pun berusaha melepaskan tangan Shu.
"Aku sering mendengar musikmu." Dengan malas Shu beranjak duduk.
"Oh?" Kamu hanya menaikkan sebelah alismu.
"Iya, dan aku menyukinya." Shu yang biasanya tampak malas, kali ini menatap matamu serius, pegangan tangannya pun semakin mengerat.
"Terima kasih." Ucapmu tanpa minat.
"Kau sudah dengar keputusan orang itu kan?" Shu menarikmu dan membawamu ke pelukannya.
"Kita akan menikah sebentar lagi." Shu kembali berbaring bersamamu yang ada di pelukannya.
"Terserah saja, aku tidak peduli." Kamu hanya pasrah dan menyamankan diri di pelukannya.
Kamu dan Shu memang direncanakan menikah sebentar lagi, rencana itu disampaikan oleh Ayah Shu dan disetujui oleh Papamu.
Kamu yang memang malas mendebat, hanya menerima keputusan itu. Agak berat memang, apalagi yang akan menjadi suamimu adalah vampir paling malas di seluruh dunia.
Kamu memang pura-pura tidak mengenalnya di sekolah, karena kamu malas meladeni fans dari Shu. Tapi saat di rumah, kamu sering bersamanya.
Kamu memang jarang pulang ke rumahmu, tapi selalu berada di kediaman Sakamaki.
Entah bagaimana Shu jatuh cinta padamu, itu adalah rahasia pribadinya. Dia tidak mau mengatakannya padamu, dia hanya berkata bahwa dia mencintaimu sejak lama. Dan merasa beruntung bahwa calon istrinya adalah kamu.
Tukang tidur itu jatuh cinta dengan gadis kesepian sepertimu. Dan yang menjengkelkan adalah kamu akan ikut mengantuk saat kamu dekat dengan Shu. Menjengkelkan bagimu tapi menyenangkan bagi Shu.
Semoga kedepannya hubunganmu dan Shu baik-baik saja. Seiring dengan do'a itu, kamu pun tertidur lelap di dada bidang Shu.
End.
APA INI?? KOK GAJE KAYAK ORANG YANG NULIS SIH?
Maaf ya, realita itu kejam. Makanya ekspektasinya bagus banget, waktu jadi cuma bisa krik krik, APA INI?
Gomen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diabolik Lovers X Readers (oneshoots)
FanfictionHanya kumpulan oneshoot diabolik lovers. Warning: penuh imajinasi tidak masuk akal dari author.