File.6 Bertemu Musuh

255 25 0
                                    

Kepala Techi mengalami benturan hebat setelah tongkat baseball melayang menghantamnya. Dia lemah tejatuh kearah depan, membuat Neru yang melihat cukup jelas perlakuan itu langsung mengambil tindakan menendang betis bawah pelaku seperti yang ada di Novel misteri favorit nya.

"Ah...", gumam Neru berhasil membuat pelaku jatuh seketika namun naas pelaku itu justru mengejarnya cepat sekali.

Neru berlari untuk menghindari kejaran pelaku ...berlari cukup cepat, hingga pipa besi didepan nya membuat tubuhnya terjatuh dengan siku yang mulai mengeluarkan darah.

Neru dengan susah payah berdiri, kembali berlari dengan langkah terpincang-pincang. Nafasnya kali ini sudah mulai memendek karena oksigen yang ia terima mulai berkurang.

Masih cukup kencang Neru berlari, hingga hampir selangkah lagi tubuhnya diraih oleh pelaku dibelakangnya.

Tiba-tiba Neru menangkap lubang di dinding ruangan pabrik tua ini, lubang yang lebih mirip saluran udara yang tak terpakai.

Pelaku yang mengenakan topi dan juga masker itu masih mengejar habis habisan Neru saat ini. Lalu dengan susah payah Neru harus mengalihkan lajunya untuk bersembunyi di dalam saluran Udara itu.

"Sial..", keluh si pelaku.

Hingga mata tajam jahatnya melihat saluran udara itu di ujung lantai dua, dia menghancurkan dengan cepat menggunakan tongkat baseball yang sejak tadi ia gunakan.

Dung....Brak...Brak....

Usaha pelaku cukup gigih menghancurkan saluran udara gudang tua, Neru masih menerobos mencari ujung dari saluran udara yang sudah sangat lapuk itu. Hingga dia dapat melihat cahaya samar rembulan dini hari ini dari arah jendela.

Hingga dia keluar dari saluran udara itu, nafasnya tersenggal.

Tubuhnya lemas hingga lutut nya jatuh ditanah terlebih dulu.

Sesaat kemudian Neru mendengar suara langkah kaki menujunya, lututnya yang masih berdarah kali ini menambah rasa perih karena ruangan menjadi semakin dingin.

Pelaku masih sibuk mencari Neru, melirik jendela dengan kaca yang pecah diatasnya.

Dilain tempat, Neru masih menggigit bibir bawahnya menahan teriakkan nya. Dia masih bergelantungan diatas jendela sambil berpegangan pipa besi diatas lantai dengan pelaku masih melirik mencari dirinya.

Neru cukup lega kali ini karena pelaku sudah tidak ada di pandangannya.

Neru perlahan mulai menaiki tangga darurat yang tertempel di dinding, lalu kembali masuk dengan menerobos jendela.

Tanpa sadar Neru lengah, pelaku tepat dibelakangnya membawa pecahan kaca jendela di ruangan sebelum nya...

Neru berhasil menghindari nya dengan kembali keluar kearah jendela, tangannya bergelantungan bebas di ujung jendela.

Mereka berada dilantai 4 jika Neru tidak bisa menahan tangannya maka dia bisa jatuh dengan bebas...

.
..
....

Di tempat Techi, dia sudah mulai membuka mata menahan tengkuk lehernya yang masih berat akibat pukulan hebat tadi.

"Aku tidak boleh diam disini, Neru dalam bahaya..", ucapnya masih sedikit pusing.

Namun kakinya masih berat untuk ia gerakan.

"Apa ?! Kaki ku tidak bertenaga ?!", ungkap Techi masih berusaha berdiri.

.
..
....

Ditempat Neru,
Tampak hanya suara isakan kecil dari bibir Neru, dengan telapak tangannya masih menahan pecahan kaca jendela yang akan menusuknya sedikit lagi...

Memory of Mask  'COMPLETE' Adapted from ManhwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang