File. 2 Hirate Yurina

380 37 3
                                    

"Kumohon Jangan ke sana", tangan Neru menarik tubuh Mona. Namun itu menembusnya..memang ini hanya mimpi Neru yakin itu saat ini.

"Apa kosong juga disini !?, dasar Risa memberi surprise gini amat..", omel Mona.

Satu detik sebelum itu...

Slasssss...Buk....Bak...

Tanpa teriakkan, Mona langsung terpelanting ke lantai. Dan darah segar menyembur kearah lantai dan juga tembok seketika.

Tubuh Mona mendapat beberapa kali tusukan. Dan itu begitu hancur...

Bak...Buk....

Seketika tubuh Mona dan darahnya dapat menembus tembok dan juga pori pori besi yang pelaku gunakan untuk menghancurkan tubuh Mona.

Air mata keluar deras dari mata Neru, tubuhnya terdorong jatuh dari tangga.

Hingga tubuhnya kini berada diatas sesuatu yang begitu empuk. Dengan ia masih mengepalkan tangannya. Neru menyipitkan matanya membuka perlahan bahwa dia berada kembali dikamarnya.

.
.
..
....

Suara riuh terdengar dari beberapa mobil Polisi diluar sekolah Swasta Keyaki malam ini. Polisi yang juga mulai bergerombol menaiki tangga ke 3 disekolah yang cukup megah itu.

Tepat di lokasi Kejadian saat ini, dengan masih asik menghisap Lolipop favorit nya Inspektur Moriya memantapkan pandangan nya kearah Jasad yang benar-benar sudah tidak dapat dikenali lagi.

"Wajahnya pun sudah tidak bisa dikenali..", gumamnya dengan menyentuh dagu.

"Mata, hidungnya dan mulutnya masih ada..", dia lalu menarik nafasnya kembali.

Merubah posisi nya kembali berdiri. Saling melihat satu sama lain dengan dokter Yone..

"Tubuh nya masih hangat..waktu kematiannya tidak lebih dari 3 Jam", ungkap Yone masih membenarkan kaca matanya.

"Jika diperhatikan, caranya mirip dengan kejadian waktu itu?", tanya Dokter gingsul tersebut.

"Benar..", jawab singkat sang Inspektur.

"Tapi kenapa kali ini wajahnya dibuat begini?", ucap dengan wajah aneh Inspektur Moriya.

"Entahlah..mungkin dia dalam keadaan marah atau ada alasan lainnya..!", gumam dokter Yone.

"Ah..ada sesuatu?", tanya sang Inspektur pada seseorang yang baru saja berdiri dibelakangnya.

Ozeki Rika, seorang kepercayaan Inspektur Moriya Akane di kepolisian wilayah sekolah ini. Wanita dengan potongan rambut sebahu dengan gaya unik.

"Ya, ditemukan kartu identitas korban. Dia murid sekolah ini. Dan juga dia sekelas dengan korban waktu itu", ungkap Ozeki.

"Oh begitu...",

"Selain itu, kami belum menemukan info lainnya!", Lanjut Ozeki.

"Tapi, ada hal aneh yang dilihat Satpam yang bertugas, sein korban terlihat ada seorang murid perempuan lain", kali Ozeki menerangkan cukup tegas.

"Apa?! Mirid perempuan lain?", kali ini Sang Inspektur cukup kaget.

«»«»

Siang ini adalah siang yang cukup terik dengan sorot matahari tepat berada diatas ubun-ubun kepala.

Seorang gadis berada dalam sebuah gerombolan Preman dipinggiran sungai. Sungai dengan banyak lumpur kotor mengalir dibawahnya.

Berdiri tepat dibawah jembatan dengan suasana gelap.

Seorang diri sebagai seorang gadis dalam gerombolan preman dan juga satu-satunya yang maju kedepan menghajar musuhnya hingga babak belur. Menghantam kepala musuhnya dengan batu dan juga beberapa tongkat Baseball.

Memory of Mask  'COMPLETE' Adapted from ManhwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang