File. 10 Keraguan

218 21 3
                                    

__________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

__________________________________________

Gudang Pabrik Kimia.

Ini adalah gudang pabrik yang kapan hari terbakar hangus dan tidak ada bekas apapun petunjuk kepolisian dapatkan.

Neru dan juga Yuuka telah sampai disana, Neru mengingat bebera kejadian ketika dia hampir saja tewas karena mendapatkan serangan oleh misterius.

"Aku tidak tahu... Terbakar habis begini.. aku sudah tidak ingat tempat-tempat nya..", keluh Neru.

"Tidak ada bayangan sedikit pun?", tanya Yuuka masih berharap cukup banyak.

"Maaf tidak ada.."

"Hmm....", keluh Yuuka menarik nafasnya tampak lelah.

Kali ini mereka masih melanjutkan perjalanan kearah depan gedung yang masih dengan banyak warna hitam khas gosong kebakaran ditiap dinding ruangan.

"Sekarang bagaimana?", tanya Yuuka mereka mulai memasuki ruangan sempit didekat ruang mesin.

Neru masih menggelengkan kepalanya.

"Hmm... kita ganti tempat dulu".

Mereka pun merubah lokasi mereka, menuju ke TKP pembunuhan pertama. Salah satu Apartemen mewah di tengah kota. Pemiliknya sudah meninggal beberapa waktu lalu dengan cukup tragis dan mengenaskan.

Tubuh Neru lemas dan tampak sangat kecewa.

"Ah.. tidak ada apapun yang muncul. Berapa kali pun sama saja maaf...", ungkap kecewa Neru.

Yuuka masih memandang wajah Neru heran. Menghembuskan nafasnya cukup panjang.

"Sepertinya cara ini tidak berhasil ya..?", tanya Yuuka menuju tempat tidur panjang yang ada dikamar Apartemen itu. Lalu duduk tepat disamping Neru.

"Mari kita pikirkan cara lain", lanjutnya tampak kecewa.

.
.
..
....

Di Gang dekat Pertokoan Kue,

Seseorang paruh baya terlihat mabuk berat setelah keluar dari Bar, mengendurkan dasinya. Melewati gang sempit cukup kehilangan keseimbangan. Berjalan terombang ambing, dan cekukan berkepanjangan.

"Hik...Pengaruh Alkohol belum hilang juga..Hik", keluhnya masih berjalan menyipitkan matanya.

Beberapa langkahnya terhenti, membuat nya ambruk, sesaat dia melihat tubuh manusia ditumpukan sampah kardus yang membuatnya terjegal.

"Eh si..siapa itu tidur ditempat seperti itu?!", masih dia belum percaya kalau itu seorang manusia.

"Hei, setidaknya kau harus minta maaf sudah membuat orang yang lewat jatuh!!", seru pemabuk tadi sambil mengepalkan tangannya.

"Wah kurang ajar, gadis SMA seperti mu sama sekali tidak sopan", lalu dia membuka beberapa tumpukan kardus dan koran yang menutup tubuh manusia tadi.

Memory of Mask  'COMPLETE' Adapted from ManhwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang