File.7 Perubahan (18+)

544 22 2
                                    

Diluar tepatnya di arah pagar, ada seseorang yang melompat pagar dan mengendap-endap menuju kamar Neru yang tampak lampunya masih menyala

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Diluar tepatnya di arah pagar, ada seseorang yang melompat pagar dan mengendap-endap menuju kamar Neru yang tampak lampunya masih menyala.

Langkahnya pelan tapi pasti dan semakin mendekat.

Hingga Neru mendengar nya cukup pelan, suara langkah itu..suara berasal dari arah tangga kamarnya.

Neru terkejut bukan main langsung mematikan apa yang baru saja ia tonton.

"Jangan-jangan...", Neru bergegas mematikan Lampu kamar.

Berlari dengan keringat yang bercucuran, tangan nya sudah tidak gemetar lagi kali ini.

Menahan gagang pintu dan mengambil tongkat baseball di sudut kamarnya..

Masih langkah itu makin mendekat.

"Ku mohon Techi cepatlah angkat...", gumam Neru masih melihat layar ponselnya kali ini panik.

Langkah itu semakin mendekat membuat Neru harus menguasai dirinya lebih. Hingga satu langkah semakin mendekat dari arah pintu kamarnya.

Lalu....

Gdubrkkk....

"Itttai...", suara itu membuat Neru memicingkan matanya. Membuka pintu lalu mengintip keluar kamarnya.

Menyalakan lampu yang sedari tadi ia matikan, mencari sumber suara itu berasal.

"Akh... kenapa bisa Jatuh ?! Sial ! Kaki ku bisa patah nih !!", suara itu berasal dari bawah tangga. Lalu Neru segera melihat kondisinya.

Dan mata Neru membulat penuh kali ini,melihat gadis mengenakan seragam yang jelas ia kenal.

"Ah.?!", gumam Neru melihat Techi terjatuh dari tangga masih dengan menyentuh punggungnya mirip seperti waktu mereka pertama bertemu.

"Hei..", sapa hangat dari bibir Techi.

"Kenapa?", gumam Neru masih diam ditempat agak shock.

"Nggak bisa lihat ? Aku jatuh karena kaget menerima telepon mu !", keluh Techi sambil tersenyum lebar.

Bibir Neru semakin rapat, hingga sedikit menggembung kali ini..manis sekali terlibat lalu suara keras tawanya meledek membuat Techi ikut tertawa.

"Hhhhh...umph...hhhh"

"Eh? Neru apansih?".

"Hahaha.. Tidak. Aku hanya ingat saat kita pertama bertemu disekolah juga ditangga. Haha", Neru masih tertawa lepas.

Seketika wajah Techi tampak memanas karena wajah itu...senyum itu Neru tampak semakin Manis dan juga membuat jantungnya roboh.

Malam ini entah angin dari mana yang semakin menjadikan waktu terasa sangat canggung diantara Neru dan Techi. Mata mereka saling memandang ketika Neru mengobati luka di siku Techi.

Memory of Mask  'COMPLETE' Adapted from ManhwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang