File.5 Mendekat

258 26 0
                                    


Di posisi Techi dan Neru sudah memasuki ruangan yang penuh segel, kamar sebagai TKP pembunuhan Habu Mizuho.

"Menurut catatan polisi, dia di bekap dengan bantal, Lalu...diseret ke kamar mandi di dalam Bath-up ?!",Neru masih bingung dengan ingatannya.

Hingga beberapa saat kemudian dia melihat seorang dengan Topeng itu lengkap dengan tudung kepala nya.

Seolah hadir di ingatannya secara jelas hingga...

"Kyaaaaaaaa...."

Seketika Yuukanen combi pun melirik lantai tiga di Apartemen itu.

.
..
...

Seketika Yuuka dan juga Akanen mendengar teriakkan tersebut langsung menuju kearah sumber suara itu. Menaiki tangga masih dengan cukup buru-buru.

"Lewat sini...", kali ini Akanen cekatan menarik dengan tangan yang masih menggenggam telapak tangan Yuuka.

Sampai mereka dikamar dengan nomor 46 di lantai 3.

Dengan garis segel telah hancur.

"Ada apa Moriya-chan?", tanya Yuuka lembut bagaikan ojousama.

"Kelihatannya ada yang menerobos masuk".

Lalu mereka berdua mulai memasuki ruangan itu, menyalakan lampu ruangan dan melihat-lihat.

"Sepertinya tidak ada barang yang disentuh, tapi siapa pelakunya?", keluh Yuuka menyentuh dahinya.

"Ya, sepertinya begitu. Tapi suara teriakan anak perempuan..pasti bukan pembunuh nya!!", seru Akanen kali ini menelan habis sisa Lolipop yang ada di mulutnya.

Kali ini Akanen masih mengamati jejak kaki yang ada pada lantai beralas karpet berwarna cerah yang dapat menguntungkan penyelidikan.

"Masih ada satu orang lagi, dari jejak kakinya setidaknya ada dua orang !", ungkap Akanen.

"Meski tidak ada barang yang hilang, tapi teriakan tadi berasal dari sini !".

"Sepertinya selain kita, banyak juga orang yang tertarik dengan kasus ini!".

Sekitar 1 kilometer dari TKP, Techi dan Neru masih berlari cukup kencang. Dengan Techi masih menggenggam erat tangan sahabat barunya itu.

"Tunggu dulu, A..aku tak kuat lagi!", keluh Neru berhenti berlari.

"Kurasa sekarang kita sudah aman, Neru istirahatlah..!", ungkap Techi menunjuk tempat duduk yang ada dibawah tiang lampu jalan dibelakang Neru.

"Kenapa tiba-tiba berteriak?! Sungguh Neru membuat ku terkejut sekali tau", tanya Techi kepada orang dihadapan nya itu.

"Gomenne...aku juga tanpa sadar".

"Bilang Maaf tapi apa alasan nya hmm..?", tanya Techi.

Masih diam, Neru dan Techi masih berusaha mencari oksigen sebanyak banyak karena energi mereka cukup terkuras hebat.

"Ngomong-ngomong, Neru kau hebat juga ya larinya!", puji Techi.

Neru masih diam tidak menggubris.

"Orang itu, berdiri disana. Disamping sana !!", gumam Neru kali ini.

"Jelas orang itu..".

"Kau yakin bukan halusinasi, di kegelapan?", tanya Techi kali ini duduk disebelah Neru.

Mereka masih duduk tepat dibayangkan lampu jalan. Membuat Neru jelas dapat melihat wajah Techi yang begitu manis.

Neru lalu menggelengkan kepalanya.

Memory of Mask  'COMPLETE' Adapted from ManhwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang