Part 2

2.7K 104 1
                                    

Akhirnya bel pulang pun berbunyi. Kami segera membereskan buku kami. Aku dan dinda langsung pergi ke parkiran. Kami membawa motor masing-masing.
Saat di jalan, aku merasa ada yang mengikutiku. Tapi ku buang jauh-jauh pikiran itu. Kenapa aku bisa jadi 'GR' kaya gini? Pasti semua ini gara-gara si yoga itu. Aku tetap fokus terhadap jalanku. Ingin sekali aku melihat ke spion kacaku, namun rasa GR kembali menghantuiku sehingga aku merasa enggan untuk melirik ke spion.
Saat sudah 3/4 jalan, ku paksakan mataku untuk melirik spion sebelah kanan motorku. Aku tidak melihat siapa-siapa. Aku kesal. Kesal karena aku GR seperti ini. Ini pasti gara -gara orang itu. Belum pernah aku nemu cowo kaya Yoga. Dari awal aku melihatnya , aku sudah tidak suka.kulihat saja rambutnya dengan poni yang agak gondrong, tasnya yang bahkan terlihat tidak membawa apa-apa karena tipis. Aku sudah mengira Yoga anak yang nakal. Itu membuatku enggan meski untuk berteman saja.
Akhirnya aku sampai di rumah.
Saat aku sedang tiduran, tiba-tiba ayah masuk. Lalu memberikan sebuah kresek berisi makanan.
"Apaan nih yah?" Tanyaku
"Tadi ada temen kamu laki-laki ke sini dan ngasih ini. Dia bilang ini punya kamu dan ketinggalan di kelas" jawab ayah
Aku melihat kresek itu dan isinya. Pasti dia lagi. Ko dia tau rumah aku? Ih nyebelin banget.
"Ayah gak suka ya kamu deket sama laki-laki" tambah ayah
"Yah, ini bukan punya amel. Dia aja yang nyebelin. Amel aja gak kenal sama dia" jawabku
"Masa gak kenal bisa tau ke sini. Lagian seragamnya juga samaan sama kamu" jawab ayah
"Iya dia anak baru. Terus pas tadi dia ngasih makanan ini ke amel, tapi amel balikin. Amel gak suka kalo ada orang yang tiba tiba so kenal gitu" jawabku
"Awas ya, kamu jangan deket-deket sama dia. Pokonya ayah gak mau kamu pacaran" kata Ayah
"Ya enggak lah yah. Ayah ko kaya gak percaya gitu sama amel? Amel kan dari dulu juga gak pernah pacaran. Emang amel keliatan deket sama cowo? Tanyaku agak kesal
"Ya ayah percaya sih. Tapi ini buktinya. Ada temen laki-laki kamu yang datang ke rumah, dan ayah gak suka" kata ayah
"Yaudah biarin aja dia. Lagian aku gak suka sama dia. Aku balikin lagi ini makanannya besok" kataku
"Yaudah, kamu makan dulu sana. Mamamu udah selesai masaknya" kata ayah
"Iya yah, amel ganti baju dulu" kataku
Ayah meninggalkan kamarku. Aku melihat kresek tadi. Berarti tadi di jalan emang ada yang ngikutin aku. Kesel banget jadinya. Gara-gara dia aku dimarahin kan sama ayah. Aku ke dapur untuk makan.
Di dapur, ada Ayah sama bunda juga.
"Sayang, ko lama ganti bajunya? Cepetan makan. Mumpung masih panas" kata bunda
"Iya bun, tadi aku mandi dulu" kataku
Bunda ko gak bahas soal makanan itu ya? Apa bunda gak tau? Atau belum bicara?
Aku makan. Ayah sama bunda nge teh sambil makan biskuit.
"Ayah sama bunda gak makan?" Tanyaku
"Nanti malem. Sekarang kan belum laper" kata ayah
"Terus makanannya? Dingin dong?" Tanyaku
"Nanti bunda panasin lagi" kata bunda
Aku manggut-manggut.
"Sudah sholat asar?" Tanya ayah
"Sudah yah kan di sekolah. Kan tadi amel pulang jam 4" kataku
"Bagus deh. Gimana awal sekolah? Seru gak?" Tanya ayah lagi
"Ya biasa -biasa aja sih yah kaya biasanya" kataku
"Harus semangat dong" kata bunda
"Kalo uang jajan aku ditambah, pasti lebih semangat" kataku
"Ah kamu. Jajan terus yang dipikirin. Masih kurang apa?" Tanya ayah
"Engga sih, biar aku bisa nabung lebih banyak aja" kataku
"Emang mau dipake apa?" Tanya ayah
"Ayah kaya gak tau aja, pasti amel beliin buku sama makanan yang banyak buat adik-adiknya. Ya kan mel?" Tanya bunda
"Bunda tau aja hehehe. Amel sih maunya ngasih ke adik amel. Adik amel beneran" kataku
"Beneran kamu mau punya ade?" Tanya ayah
"Iya yah" kataku
"Gimana bun? " tanya ayah
"Ah bunda trauma. Punya amel juga bunda udah seneng banget" kata bunda
"Tuh bundanya trauma masuk rumah sakit terus gara-gara keguguran" kata ayah
"Yaudah deh amel juga bahagia ko kaya gini" kataku
"Bunda sama ayah juga bahagia sayang, apalagi anak bunda sholehah gini"kata bunda
"Ah bunda bisa aja" kataku

....

Sekarang aku baru selesai mengerjakan PR ku. Tiba tiba hpku berdering. Tertera beberapa nomor yang aku tidak kenal. Aku angkat.
"Halo, assalamu'alaikum" kataku
"Wa'alaikumsalam" jawabnya
Aku kaget. Siapa ini? Ko suara cowo
"Hai mel, lagi apa? Hehe. Gue mau nanyain PR nih" katanya
"Hal 10 no 1-5. Apalagi yang mau ditanyain?" Tanyaku
"Udah itu aja hehe. Gue suka lo mau ngomong sama gue" katanya
"Siapa meel?" Teriak ayah
Aku langsung menutup sambungan telponnya. Ngeselin banget deh
"Dinda yah. Nanyain PR" kataku
Bunda masuk ke kamarku
"Siapa sayang? Beneran Dinda?" Tanya bunda
"Sebenernya bukan" kataku
"Orang yang ngasih makanan tadi sore?" Tanya bunda
"Iya bun"kataku sedih
"Kamu jutekin dia?" Tanya bunda
"Banget bun. Aku gak mau ngenal dia malahan" kataku
"Gak boleh gitu sayang" kata bunda
"Ko gak boleh? Terus amel harus gimana? Ayah juga marahin amel tadi" kata bunda
"Maksud bunda, kamu gak boleh jutek sayang, biasa aja sama kaya yang lain" kata bunda
"Abisnya amel kesel banget bun" kata amel
"Pokonya kamu jangan judes-judes ya" kata bunda
"Iya bunda" kataku
"Yaudah, kamu tidur ya" kata bunda
"Iya bunda, love you" kataku
"Love you too sayang" kata bunda sambil keluar kamarku.
Hpku bergetar. Tanda ada sms masuk. Saat kubuka, ternyata nomor yang tadi. Aku buka pesannya

"Selamat malam amel"

Aku makin kesal. Aku biarkan saja pesan itu. Aku tidur.

KaKaDeDe (Kutikung Kau Dengan Do'a) (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang