Part 17

1.6K 74 3
                                    

Di bus, aku merasa lelah. Aku putuskan untuk tidur.
Saat setengah perjalanan, aku terbangun. Kulihat dini masih tidur. Yang lain ada yang mengobrol, tidur ada juga yang menikmati perjalanan dengan melihat jalan yang kami lalui.

"Amel" kata ustadz zaki

"Ya ustadz?" Tanyaku

"Ini buat kamu" kata ustadz zaki

"Apa ini ustadz? Dari siapa ini?" Tanyaku

"Itu oleh-oleh untuk orangtuamu" kata ustadz zaki

"Dari siapa?" Tanyaku keheranan

"Nanti juga kamu tau siapa orangnya" kata ustadz

Oleh-oleh untuk kedua orangtuaku? Saat kubuka ternyata isinya terdapat 3 baju. Mungkin ini satu untukku. Sebenarnya aku tidak ingin menerima ini begitu saja, namun ustadz zaki yang memberikannya yang membuat aku menerima ini.
Apa orang ini sama dengan orang yang telah memberiku banyak snack lewat anak kecil tadi?

Semakin pusing saja

........

Hari ini adalah hari dimana mulai masuk sekolah lagi setelah libur semester 1.

Hari ini adalah hari dimana mulainya hari-hari yang melelahkan.

Aku di disuruh ayah untuk ikut bimbel, ditambah beberapa hari kemudian akan diadakan kelas tambahan di sekolahku untuk kelas 12 dalam rangka menghadapi UN. Tak terbayang bagaimana aku bisa melewati hari melelahkan ini.

Oh ya pasti kalian ingin tau bagaimana kabar yoga?

Dia semakin hari semakin dingin sikapnya padaku. Bahkan dia pindah tempat duduk. Aku bisa rasakan jika memang yoga membenciku. Namun jika diingat-ingat, aku bingung, apa salahku? Kenapa dia tiba-tiba seperti itu? Apa dia lelah karena aku terus menolaknya?

Entahlah

Mengenai kejadian dompetku hilang, aku tidak berani berbicara kepada kedua orangtuaku. Begitupun atas kehilangan SIM ku. Jadi aku sekarang biasa naik angkot jika ke sekolah dengan alasan aku malas naik motor sendiri. Alhamdulillah ayahku percaya. Aku tidak ingin merepotkan orangtuaku, jika mereka tau pasti mereka sudah panik dan langsung mengurus SIM ku.

Beberapa hari ke belakang, terkadang ada yang mengirimku bunga atau makanan dengan selembar kertas bertuliskan "semangat amel"
Aku jadi semakin penasaran siapa yang mengirimku ini semua?

Sudah dua minggu lamanya aku naik angkot ke sekolah, lebih lelah memang. Karena aku harus berangkat lebih pagi dan harus jalan dari rumahku untuk ke jalan raya.

"Amel"

Ada yang memanggilku

Oh romi ternyata

"Ya? Ada apa rom?" Tanyaku

"Ini" katanya

Dia memberiku kartu SIM. Namaku tertera di kartu SIM tersebut.

"Ko bisa? Kamu nemuin ini?" Tanyaku

"Itu baru ko mel" katanya

Aku langsung kepikiran mengenai makanan yang diberikan anak kecil saat di pantai, baju yang merupakan oleh-oleh untuk kedua orangtuaku, sepeda yang aku pakai bersama dini, jangan -jangan...

"Jadi semua ini dari kamu Rom?" Tanyaku

"Eh? I- ituuuu" jawabnya terbata

Aku yakin orangnya memang dia

"Jadi kamu yang ngasih semua ini?" Selaku

"A-anu mel" katanya kebingungan

"Kenapa? Ketauan? Nanti aku gantiin uang kamu ya" kataku

KaKaDeDe (Kutikung Kau Dengan Do'a) (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang