Chapter 7

4.4K 346 2
                                    

Seluruh siswa siswi Bangtan High School sudah berkumpul di lapangan sekolah ditengah teriknya matahari siang ini, karena panggilan dari guru Olahraga tampan sejagad raya dengan kumis tebal yang setia menemani nya kemana pun bahkan kedalam kamar mandi.(???)

"Astaga, kapan guru guru itu datang dan menyampaikan apa yang ingin dibilang tadi, aku sudah sangat lapar, dan apalagi ini matahari memang tidak bisa dikondisikan bagaimana jika kulitku berubah gelap bahkan ditempat terang sekalipun, astaga bagaimana aku nanti" Jimin terus saja mengumpat dan mengoceh dan parahnya lagi menyalahkan apapun yang mengganggu nya termasuk pada matahari. Itu membuat Taehyung yang ada disampingnya itu sempat berdecak kesal dibuatnya. Pasalnya Taehyung baru saja sembuh dan langsung bersekolah, ditambah Chimchim yang bisa dibilang 'menyebalkan' terus saja mengoceh tanpa henti membuat kepala Taehyung kembali berdenyut dan lagi teriknya matahari juga mempengaruhinya.

Wajah Taehyung sudah pucat dan dia segera menutupinya dengan memakan permen berwarna biru, sehingga pucat dibibir Taehyung diakibatkan permen yang ia makan, astaga ingatkan Taehyung untuk menggosok giginya setelah memakan permen.

"perhatian semua siswa dan siswi Bangtan High School, Kita akan mengikuti pertandingan Basket ball antar sekolah. Diharapkan semua siswa yang berminat mengikuti pertandingan tersebut melapor kepada guru Olahraga tampan sejagad raya, serta yang tidak berminat mengikuti pertandingan tersebut bisa mengikuti pertandingan lain, pendaftaran akan dimulai hari ini, serta latihan, Pelajaran akan dikosongkan sementara, mengingat pertandingan ini sangat berpengaruh untuk kedepannya, jadi untuk hari ini pelajaran dikosongkan, dan diganti dengan latihan. Jangan ada yang keluar Gerbang sekolah. Tapi jika telah mendapatkan izin silahkan saja. Baiklah semangat latihan untuk hari ini." Setelah mendengar pengumuman tersebut semua siswa bersorak sorai karena pelajaran dikosongkan.

Taehyung memilih kembali kekelas,ia sama sekali tidak berminat mengikuti apapun. Lain halnya dengan Jimin, ia begitu bersemangat ingin ikut pertandingan basket,ya memang keahlian Jimin diolahraga itu.

Taehyung hanya sendiri dikelas. Kepalanya saat ini sangat sakit andai saja ia lebih lama berdiri ditengah lapangan mungkin ia sudah pingsan,Jimin sedari tadi Curiga dengan tingkah Taehyung yang terlihat aneh menurutnya.

Taehyung ingin sekali menghubungi Hyungnya saat ini tapi ia tidak ingin mengkhawatirkan Jimin jika ia hilang nanti dan Pasti Hyungnya Seokjin sedang bekerja dan banyak pasien yang lebih membutuhkan.

"Uh, kepala ku sakit hiks..hiks, apa yang harus kulakukan" isak Taehyung yang tidak tahan dengan sakit dikepalanya.Kaki nya bahkan sangat berat untuk berdiri. Terlintas dikepalanya untuk pulang kerumah dan beristirahat ia segera menelpon Supir rumah nya untuk menjemput sementara menunggu jemputan Taehyung menghubungi Jimin dan mengatakan kalau dia pulang lebih awal karena Hyungnya mengajak pergi.
Ya Taehyung berbohong pada Jimin, ia pastikan jika saat ini jujur pada Jimin maka cerewet Jimin kambuh.

Setelah supir Taehyung meminta izin kepada penjaga Gerbang sekolah dan segera memasuki kelas tuan mudanya yang sepi dilihatnya Taehyung menenggelamkan kepalnya diantara kedua lipatan tangannya yang bertumpu pada meja.

"Tuan, Apa Tuan masih kuat untuk berdiri?? "Khawatir nampak sekali diwajah supir itu saat melihat Taehyung yang keadaannya kacau saat ini. Mata sembab,wajah pucat,serta rambut yang terlihat berantakan.

"To-tolong gendong aku,Kepala Tae sakit hiks.. " Setelah mendengar rintihan Taehyung dengan segera Supir Taehyung menggendong tubuh Taehyung dan membawanya memasuki mobil.

"Apa sebaiknya kita kerumah sakit tuan? Wajah tuan sangat pucat." Cemas supir Taehyung yang melihat Taehyung akan kehilangan kesadaran nya.

"Tidak.Aku ingin Seokjin Hyung" Taehyung terus memanggil nama Seokjin hingga tiba mereka dikediaman Keluarga Kim. Dengan langkah cepat Supir Taehyung mengangkat Taehyung dan membawanya kekamar.

"Tolong hubungi Tuan Seokjin, katakan padanya jika Tuan Taehyung membutuhkannya." Ucap supir Taehyung kepada salah satu Maid disana.

Skip.

Taehyung kini menangis karena pusing masih ia rasakan dikepalanya. Semenjak Seokjin datang Taehyung menangis terisak dan membuat Seokjin tidak tega hanya untuk menyuntik obat penurun panas pada Taehyung dan berujung Taehyung yang rewel dan susah diatur

Sudah satu jam Seokjin menunggui Taehyung dikamarnya, setelah Taehyung terlelap akibat lelah menangis ia pun beranjak dan menuju dapur, Seokjin mendapati Jungkook dengan kaki yang lutut yang terluka serta darah yang keluar terus menerus dan Jungkook mencoba menghentikan pendarahan itu sesekali meringis.

"Astaga, Jungkookie apa yang terjadi kenpa bisa luka seperti ini?? " Tanya Seokjin penuh cemas karena dua dongsaengnya yang sakit bersamaan.



Tbc

Sampai disini dulu dah!!
Btw. Ada yang nungguin..??
(plak)
Nah keknya belum bisa lebih panjang deh.
Mianhae.

Vote and comentnya jangan lupa lo yah
Ditunggu banget...
.........

.
..
.

Kalau ada yang mau dikritik atau ada yang mau kasih saran nya...coment langsung aja yah.
Aku senang deh kalau dikasih masukan ehehehe
Biar semangat lanjutinnya tinggalkan jejak kalian.

Gomawo sarangheo😍😍😍💗💓😅😅

Maknaeui gyoche!{Slow update}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang