Ch.3

1.8K 154 3
                                    

WARNING!!!!
Ini epep yaoi jadi tolong...
TOLONG BANGET BAGI YANG GASUKA YAOI JANGAN MENDEKAT, TAPI YA TERSERAH SAPA TAU JADI TERJERUMUS EHE :P

CAST :
-Kim Mingyu
-Lee Jihoon
-Other Member Seventeen

HAPPY READING \(^0^)/
|
|
V

"Kau sungguh bodoh Lee Jihoon"

Jihoon terus merutuki dirinya selama perjalanan pulang, sepertinya kalau dikatakan perjalanan pulang juga tidak benar karena dia hanya mengikuti kemana kakinya berpijak. Setiap inci di sekujur tubuhnya basah kuyup, bahkan bahan makanan yang seharusnya ia bawa pulang malah lembab dan layu.


'Harusnya paling tidak aku menitipkan bahan ini padanya! Dasar Lee Jihoon bodoh!!'


Salahkan egonya yang tidak bisa di kontrol, hanya karena kesal pada Mingyu seluruh member tidak bisa makan hingga seminggu kedepan. Kan tidak lucu kalau-kalau ada berita member SEVENTEEN meninggal karena kelaparan selama seminggu tidak makan, serem kan?

Bobot bahan-bahan makanannya semakin berat karena air hujan yang masuk kedalam 4 kantong plastik yang ukuran besar di kedua tangannya. Biasanya ia tak pernah sebegini keberatan karena membagi dua ah tidak sepertinya 1/4 dari bawaannya sekarang karena biasanya sisanya dibawa oleh Mingyu yang tentunya dipaksa dulu.








Akh rasanya ia terus memikirkan orang itu meski sedang kesal padanya.







Namanya juga cinta kan?




Flashback ON

"KUBILANG PERGI!!" Jihoon berteriak seperti orang yang sedang datang bulan//plak

"A-aku mau mengan-"

"Aku bisa sendiri, see? I can take-" ucapannya terputus, payungnya terbang terbawa angin.

Jihoon terdiam sejenak, tapi amarahnya masih belum memudar sekalipun sekujur tubuhnya terbasahi air hujan. Ia masih tidak gentar sekalipun tubuhnya bergetar kedinginan (inget dia cuma pake kaos ama celana pendek?). Rambutnya jadi terlihat lepek dan begitu mencolok karena hujan yang masih setia membasahinya.  Juga pipinya yang memerah entah karena apa.


"Hyung bibirmu-"

"Diam! Jangan mendekat" ia menempelkan jari telunjuknya ke bibir tipis yang membiru miliknya.


Ahh hampir terlupakan, bibirnya berdarah karena payungnya yang terbang dan ujungnya melukai bibirnya hingga berdarah. Pantas saja perih. Mingyu maju sementara Jihoon terus mundur, ia memang merindukan sentuhan pria itu tapi ia tidak mau lagi...


Tidak untuk saat ini...


"HYUNG!!!!" Secepat kilat Jihoon sudah ada dalam pelukan Mingyu saat Jihoon hampir saja menabrak mobil di belakangnya. Ia deg-degan setengah mati kalau saja Jihoon tertabrak dan mati seketika.


Seketika pipi Jihoon merona karena pelukan Mingyu yang begitu erat dan tiba-tiba.

Backstreet? so hurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang