Ch.17

644 58 0
                                    

"Karena hanya sehari, buatlah kenangan tak terlupakan bersamanya. Paling tidak itu akan selalu membuatmu tersenyum saat mengingatnya. Jadi sekarang...temui dia.." titah Baekhyun.

Jihoon mengangguk ragu sesaat setelah Baekhyun beberapa kali memberikannya ucapan semangat. Awalnya Jihoon tidak mau mengungkapkan hubungannya dengan Mingyu yang membingungkan. Namun Baekhyun terus memintanya untuk berbicara dan akhirnya ia membuka suara setelah diluluhkan hatinya oleh Baekhyun.

Jihoon bangkit lalu beranjak mengarah pintu yang terbuka lebar untuknya. Baekhyun tersenyum manis sembari menunjukkan 2 jarinya membentuk simbol peace.

"Sebelum itu, tersenyumlah. Aku yakin dia akan senang saat melihatmu tersenyum" Jihoon menarik kedua sisi bibirnya dengan jari telunjuknya membentuk senyum sehingga matanya yang sipit jadi semakin tidak terlihat dan kadar keimutannya bertambah 1000%

Kini langkahnya terhenti tepat disebelah ruangannya, ia sendiri tidak mengerti sebetulnya untuk apa mereka ke kamar hotel ini, terlebih mereka yang berada di dua kamar yang berbeda.

Namun bukan itu yang benar-benar dipikirannya kali ini. Jihoon hanya berpikir bagaimana caranya untuk membuat moment indah bersama Mingyu untuk hari ini, sementara matahari mulai menenggelamkan dirinya perlahan dan belum ada hal yang menarik untuk mereka lakukan.

"Hyung?" Jihoon gelagapan saat kembali kekesadarannya yang nyata setelah tenggelam dalam pikirannya sendiri.

"Sekarang...kamu lapar?" Tanya Mingyu menggaruk lehernya yang sama sekali tidak terasa gatal, entah kenapa terasa sedikit canggung.

Jihoon ingat pernyataan Baekhyun padanya beberapa saat lalu, ia menarik bibirnya lagi membentuk senyum, kali ini terlihat begitu dalam dan tulus "Mau berapa kali kau menanyakan itu eoh? Bahkan kita melupakan lomba lari kita dan juga makan, ini sudah telat jadi ayo kita makan sekarang. Aku rasa sekarang aku merasa lapar karena kau menanyakan itu terus" Jihoon tertawa lepas, Mingyu juga jadi merasa enjoy dan tertawa bersama.

Keduanya melangkah bersama dengan beberapa candaan yang mencairkan suasana. Tak ada tautan ataupun rangkulan, hanya sebuah candaan ringan namun semuanya terasa menenangkan dan tak terlupakan.

"Aku akan mengenang ini selamanya" cicit Jihoon, benar-benar tidak terdengar oleh Mingyu. Hanya terdengar oleh telinganya sendiri.

"Apa hyung? Aku tidak bisa mendengarmu" ucap Mingyu mendekatkan wajahnya pada Jihoon agar dapat mendengar dengan jelas.

Jihoon menundukkan kepalanya, merasa malu karena Mingyu yang terlalu dekat. Demi pipi Soonyoung yang mirip banget sama hamster, dia bisa aja tercium bibirnya jika ia bergerak sesenti saja.

Ting

Lift sudah berbunyi menandakan tujuannya yaitu lantai satu sudah sampai namun keduanya masih pada posisi yang sama. Tiba-tiba pintu terbuka dan menampakkan beberapa orang yang berniat masuk kedalam. Mingyu dan Jihoon buru-buru menjauh dan memakai kembali masker yang terpasang lalu bergegas pergi meninggalkan beberapa pasang mata disana.

KMG♡LJH

Berjalan dalam hening menyurusi jalanan beraspal di kota Seoul yang sungguh padat. Jihoon sedikit jengah dengan hening yang mencekam keduanya.

"Ayo kita lanjutkan lomba lari kita, jangan sampai kalah eoh? karena langkahmu besar-besar jadi nanti sampai swalayan aku lari duluan ya!!" Ucap Jihoon untuk kesekian kalinya melakukan hal curang.

"Hei itu curang!!" Mingyu mengikuti langkah kaki mungil kekasihnya dibelakang, sebetulnya bisa saja ia mengalahkan kekasihnya itu kalau kakinya tidak sedang sakit sekarang. Dan untuk pertama kalinya ia menyesal berbuat sesuatu yang buruk pada lututnya hari itu.






Backstreet? so hurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang