Ch.5

1.5K 115 6
                                    

Hari masih cukup pagi untuk berolahraga dan mengistirahatkan kepenatan yang ada, namun tidak dengan seluruh member SEVENTEEN yang sibuk panik dan beberapa ada yang menangis. Dokumen-dokumen, pakaian juga barang-barang penting berserakan dimana-mana menyisakan kekotoran yang tak terelakan. Mingyu yang baru masuk ke dorm matanya membulat seketika dan berteriak tidak percaya. Tubuhnya bergetar hebat.

"K-kenapa ini?" Suaranya serak sembari mengambil beberapa potong pakaian yang tergeletak tak jauh dari tempatnya berpijak.

"Aku dengar dari Bumzu hyung, kemarin seseorang berhasil masuk kesini lalu mengambil beberapa barang di dorm kita" Seungcheol dan seluruh member SEVENTEEN mendekati Mingyu dengan menundukkan kepala.

"Menurut CCTV, terekam orang asing memasuki dorm lalu keluar membawa beberapa kertas juga kaset" Seungcheol menghembuskan nafas berat "Awalnya aku berpikir itu hanya kertas biasa dan kaset album yang telah dirilis, namun saat di zoom disana tertanda tulisan Jihoonie dan sudah dipastikan itu adalah kertas lirik dan nada-nada yang telah dibuat Jihoonie untuk Comeback kita selanjutnya..." airmatanya tak lagi terbendung, ia menjatuhkan dirinya lalu menangis tersedu-sedu

"Meski begitu, manajer-nim sudah melaporkannya kepada kepolisian untuk ditangani" kali ini Minghao mengeluarkan suara setelah menyeka airmatanya.

"Tak ada yang bisa kita lakukan selain percaya pada kepolisian kalau mereka pasti bisa menemukan tersangkanya dan mengembalikan yang ia rampas" Jun mengelus punggung tangan Minghao mencoba memberikan kekuatan juga mengeratkan pelukannya pada Seungkwan yang masih sesenggukan.

"Karena itu, aku titip Jihoonie padamu Gyuiee..." sebuah tepukan mendarat di bahu Mingyu, ia menoleh dan ternyata adalah Jeonghan. Wajahnya begitu meyakinkan meski masih terlihat matanya yang begitu memerah sehabis menangis.

"Buat dia bahagia dan jangan sakiti dia barang sedetikpun jangan sampai dia menangis. Sembunyikan hal ini dari Jihoonie, jauhkan pemikirannya tentang menulis lirik. Berjanjilah untuk tidak akan memberitahukan ini pada Jihoonie..." Mingyu baru saja membuka mulutnya, mencoba membantah namun kembali disanggah.

"Tak ada yang bisa membuatnya tenang selain dirimu, berikan dia kebahagiaan. Alihkan topik pembicaraan jika dia mulai ingin melanjutkan lirik, berikan dia buku baru dan berikan alasan apapun padanya. Jihoonie masih dirawat dan kau juga tidak mau kan kalau kondisinya semakin parah jika mengetahui yang sebenarnya. Dia pasti akan Shock berat dan malah akan memperparah mentalnya. Kau tidak mau itu terjadi bukan?" Mingyu menggeleng pasti.

"Karena itu Gyuie..hanya sementara. Aku janji hanya sementara...saat Jihoonie sudah sembuh dan siap mendengar semua ini kita akan memberitahukannya. Kau mengerti Mingyu?" Ujar Jeonghan panjang lebar dengan sok tegarnya. Mingyu mengangguk pelan.

Ia tahu, ia sangat paham apa yang akan terjadi jika kondisi Jihoon down. Ia juga tahu kalau ia berbohong maka Jihoon akan semakin membencinya. Apapun yang ia lakukan akan tetap menyakiti hati Jihoon, tapi perkataan Jeonghan juga ada benarnya.

Mingyu menengadahkan kepalanya menatap langit-langit ruangan di dorm menahan tangis. Mencoba untuk tetap tegar meski segalanya membuat pikirannya kacau. Airmata menumpuk di ujung matanya siap untuk mrngalirkan hujan di selurug wajahnya, namun cepat-cepat diseka lalu tersenyum dan mengangguk pada Jeonghan yang ikutan tersenyum.

Seluruh member mengepalkan tangan mereka kuat-kuat. Lalu berteriak bersama "KAMI SEVENTEEN KAMI KUAT!!!" Lalu membereskan kekacauan dorm dengan senyuman meski mata memerah dan bengkak.

KMG♡LJH

"Kau siap?" Jisoo bertanya menatap Soonyoung yang matanya masih berair. Dia hanya mengangguk ragu.

Backstreet? so hurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang