Ch.19

656 59 0
                                    

"Jadi...apa yang harus kita lakukan? Semuanya terasa begitu berat dan semakin sulit..." suara yang begitu berat terdengar disebuah ruangan kecil tersebut.

"Terlebih Soonyoung yang sangat memikirkan Jihoon. Aku tidak perlu mengatakan seberapa kali lipat Mingyu menyayanginya. Aku pikir mereka tidak perlu tahu tentang ini" kali ini suara yang lain terdengar. Suaranya khas namun terdengar murung.

"Aku tidak masalah dengan Mingyu, selama ia tak mendengar ini. Semuanya tidak masalah" suara yang lain berbicara.

"Namun Jika semuanya terbongkar kita harus melindungi Seungcheol hyung dari amukannya" suara terakhir itu mengakhiri percakapan mereka sebelum keluar dari ruangan kecil dan minim penerangan itu.

KMG♡LJH

"Kita sudah berputar-putar lebih dari 5 kali hyung, apa kau tidak lelah?" Bibir kering itu berucap setelah meraup udara sepuasnya. Jangan lupakan kakinya yang berdenyut pelan cukup mengganggu konsentrasinya.

Jihoon kembali merengut "Ugh masa cuma segini aja capek sih" dia sok tegar meski mulutnya tak berhenti untuk menghirup nafas kuat-kuat.

"Sudahlah ayo duduk, lihat disitu ada kursi panjang. Sepertinya itu cukup strategis untuk melihat bintang sembari makan kebab ya kan hyung?" Mingyu menarik pelan lengan Jihoon mengarah ke kursi.

Sebenarnya mereka berputar-putar itu mencari tempat duduk untuk melihat bintang. Namun keduanya sama sekali tidak menemukannya karena hari ini cukup ramai oleh para wisatawan. Padahal ini hanya taman biasa seperti pada umumnya, hanya saja mereka memiliki kelebihan yaitu bintang yang sering muncul dalam jumlah sangat banyak, karena itu banyak orang memilh untuk kemari.

Beberapa kali mereka memang menemukan tempat duduk namun Jihoon tidak mau karena beberapa dari mereka terlalu gelap dan Jihoon takut kalau-kalau jiwa mesum Mingyu bangkit, hanya untuk jaga-jaga dan alhasil mereka berputar-putar ditaman yang sama demi mencari tempat duduk.

Jihoon menjatuhkan bokongnya pada kursi besi yang panjang itu. Perhatiannya penuh pada bulan dan bintang di langit sana. Sudut bibirnya yang awalnya cemberut terlihat mengembang seiring bintang-bintang yang kerlap-kerlip.

"Sangat bagus..." celetuk Jihoon tanpa mengalihkan pandangannya sesentipun.

"Iya benar, aku menyukainya" Mingyu baru saja datang saat keheningan menghampiri Jihoon membuat kekasihnya itu terlonjak kaget.

"Kamu ini mau membunuhku eoh?!" Sergah Jihoon secepat kilat setelah sadar dari kekagetannya. Sementara Mingyu hanya terkekeh geli sembari menyerahkan satu porsi kebab pada Jihoon.

"Kamu mau aku gemuk ya? Burgernya saja belum habis, nanti kalau aku gemuk gimana? Mau tanggung jawab?!" Jihoon geram, ia memukul-mukul Mingyu dengan bungkusan burger barusan sebelum akhirnya mengambil juga kebab ditangan Mingyu.

"Heeee....katanya tidak ingin gemuk, kok diambil sih?" Goda Mingyu pada Jihoon yang wajahnya memerah sempurna. Wow amazing dia lucu MAX.

"Biar saja!! Kalau aku gemuk kamu orang pertama yang aku salahkan!" Jihoon menolehkan lehernya kearah lain supaya tidak dilihat oleh Mingyu.

Aroma daging sapi dan berbagai sayur lainnya tercium di hidungnya, cukup kuat hingga Jihoon tidak kuat lagi menahan nafsunya pada makanan yang berasal dari Timur Tengah itu. Sangat menggoda hingga pada akhirnya satu lahapan memberikan cita rasa yang ia rindukan.

Dulu sebelum debut, keduanya sering datang kemari dan makan ber13 ataupun hanya berdua. Terlebih pada malam hari, setelah latihan sudah seperti hal wajib untuk makan disini. Taman ini sudah seperti menjadi salah satu sejarah kisah cinta keduanya. Awal dimana keduanya memulai status mereka dari awal menjadi sepasang kekasih.

"Hyung? Kenapa melamun? Apa kebabnya pedas? Seingatku-"

"Bukan apa-apa, aku hanya teringat masalalu" ucap Jihoon menundukkan kepalanya menyembunyikan wajahnya.

"Ingat tidak? Hari itu tepat tengah malam setelah kita menghabiskan waktu seharian di Lotte World kita duduk disini untuk melepas rehat dan tak lupa memesan kebab. Saat itu kau tiba-tiba melangkah dan berlutut tepat didepanku"

Jihoon mendengus pelan "Lalu dengan tidak romantisnya kau mengutarakan perasaanmu di hari yang benar-benar melelahkan itu. Aku terharu, tentu saja. Bagaimana mungkin aku tidak terharu saat aku mengetahui orang yang kucintai ternyata juga mencintaiku. Untuk pertama kalinya aku menangis dan kau memelukku...aku sungguh senang-"

"Aku ingin memperbaiki semuanya hyung..." ucap Mingyu tiba-tiba memotong pembicaraan Jihoon.

"Aku sungguh ingin memperbaiki hubungan ini hyung...aku tak punya banyak waktu untukmu bahkan semuanya terasa sesak terlebih saat melihatmu melakukan fanservice yang sangat mesra. Aku juga ingin begitu..."

"Tapi aku terlalu egois dan semua masalah ini mulai terjadi dan semakin rumit...Aku ini bodoh hyung...tidak peka...tidak pernah bisa membuatmu nyaman dan terlindungi..."

"Aku ingin memperbaiki ini hyung...tapi aku tak bisa lagi. Aku sudah terlalu banyak melakukan kesalahan dan kau mungkin tak bisa memaafkanku. Bahkan untuk sehari inipun aku selalu telat untuk melindungimu...aku minta maaf tidak bisa menjagamu hyung"








"Mianhae..."







Jihoon bisa melihat seberapa menyesalnya seorang Kim Mingyu. Ia mencengkram gagang kursi kuat-kuat. Sungguh, dia juga tak bisa melakukan apapun. Ini hampir tengah malam namun hal ini sama sekali tidak sesuai ekspetasinya untuk membuat kenangan indah untuk akhir yang cantik. Airmatanya mengalir lembut membasahi pipinya, otaknya berpikir keras meski tak ada satu suara pun yang keluar.

Ia menguatkan tekad, jari-jemari mungilnya terjulur untuk memeluk giantnya. Memeluk punggung yang bergetar hebat itu dengan penuh keyakinan. Beberapa kali mengelusnya pelan membiarkan kekasihnya menangis.






































Saat itu juga Jihoon menyadari tentang perintah terakhirnya untuk Giant...


































"Mingyu, jadilah kekasihku untuk sekali lagi"

TBC

Unch pendek...maaf ya saia emang selalu sok sibuk :')

Backstreet? so hurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang